Chapter 23. Hiraeth

19.7K 967 38
                                    


(better reading while listening to this song)

enjoy






Couple weeks later

Summer break akhirnya tiba. Baik warga lokal maupun turis asing berbondong-bondong meramaikan seluruh lapangan penerbangan serta stasiun kereta api karena tidak sabar menghabiskan waktu musim panas mereka di kota tersohor di seluruh dunia

Manhattan

Sarah tersenyum kecil menikmati cerahnya matahari setelah sekian lama Amerika diguyur hujan pergantian musim. Tidak lupa sang suami, Elthan, yang setia berada disampingnya tanpa merasa risih bahwa puluhan pasang mata dari kaum wanita secara diam-diam meliriknya antara takut dan berbinar

Bukan takut kepada Sarah, melainkan kepada beberapa bodyguard Elthan yang berdiri dari jarak lima meter menjaga tuan besar serta nyonya mereka yang sedang menikmati cuaca hari ini. Tentu Sarah pada awalnya merasa risih, namun Elthan yang juga keras kepala membuat wanita tersebut menghela nafas panjang dan pasrah bahwa ia setuju mereka akan di temani oleh beberapa pengawalan

Mereka berdua tidak ada yang ingin memulai percakapan. Hanya suara deburan ombak, tawa anak-anak, teriakan orang dewasa yang memerintah, serta burung camar yang mengisi keheningan ini. Elthan menatap wajah sang istri yang masih saja memejamkan mata serta berbaring untuk menikmati sunbath saat ini

Pria berdada bidang dengan delapan otot perutnya yang memikat kini bersuara,

"Kitty- apa kau lapar?" Tanya Elthan terus memandangi wajah sang pujaan yang semakin hari semakin bersinar

Betapa beruntungnya Elthan menemukan Sarah, sang wanita mungil yang sebelumnya bekerja di sebuah kafe kecil berprofesi seorang kasir. Tidak pernah bisa Elthan lepaskan berlian kecilnya yang masih asik berjemur bila ia tak menemukan Sarah terlebih dahulu meski awal jumpa mereka terisi oleh drama dan airmata

Semua sudah normal. Semua sudah baik-baik saja, walau nyatanya hati Elthan masih sedikit resah dan berkedut saat memikirkan dimana temannya saat ini

Ia tahu apa yang sudah ia lakukan kepada Darrel terlalu berlebihan. Sangat tidak sebanding dengan pertolongan Darrel beberapa tahun lalu. Ia menghela nafas, matanya kini bersibobok dengan warna hazelnut cair milik Sarah yang begitu memukau

"Aku belum lapar, kau lapar?"

Pria itu menggeleng, lantas mendekat kearah sang istri lalu menciumnya tiada henti. Tak peduli dimana ia berada sekarang. Difikirannya kini tertuju kepada Sarah, Sarah dan Sarah

"Sebaiknya kita pulang, hari sudah sore dan kau harus beristirahat"

Tidak ada yang bisa membantah titah seorang Braidsmith, keduanya lantas pulang usai para bawahan Elthan membantu tuannya untuk merapihkan peralatan yang telah digunakan. Sarah memeluk erat tubuh suaminya, dan Elthan tentu membalas pelukan tersebut dengan sebuah rengkuhan

Seolah ialah pemilik satu-satunya wanita mungil ini walau itu benar nyatanya. Elthan menyeringai, kala menatap pria-pria bertelanjang dada yang mendengus kala ekspetasi mereka untuk mendapatkan Sarah harus dibuang jauh-jauh begitu lawan mereka adalah seorang Braidsmith

Suara blitz kamera terdengar puluhan kali. Ketika berita tentang pernikahan dirinya beredar di media yang menampilkan wajah Elthan dan Sarah yang berhasil membuat seluruh orang terkejut, kini nyaris seluruh wartawan dan jurnalis tak hentinya memotret rumah tangga yang masih baru itu untuk dijadikan berita hangat baik dalam bentuk majalah, koran maupun stasiun TV

Bound By The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang