Chapter 13. Lost II

44.9K 1.8K 45
                                    


❗️Harap bijak dalam membaca,
tidak disarankan bila dibawah 17 tahun ❗️
_____________________________


"Ini kamarmu, maaf jika kau kurang menyukainya" Darrel membukakan sebuah pintu yang disambut sebuah kamar yang terlihat begitu menenangkan. Perpaduan warna pas dan nyaman membuat siapapun sudah pasti betah berlama-lama tinggal di kamar ini

Sarah tersenyum lebar, menganggukkan kepalanya seraya masuk ke dalam dan matanya mengedar. Ia terkekeh kecil kala menatap sebuah mainan pengantar tidur yang terdapat balerina di dalamnya

"Aku suka Darrel, ini kamar yang sangat nyaman"

"Aku senang kau menyukainya. Well, aku memiliki sepupu perempuan yang sudah menikah, tetapi kadang ia menginap di tempatku. Jadi kau bisa memakai pakaian yang berada di dalam lemari miliknya" ujar Darrel kembali seraya membuka lemari pakaian yang ia maksud. Sarah berjalan pelan kearah lemari yang Darrel maksud, dan decak kagum terdengar jelas kala menatap gaun-gaun cantik berwarna pastel tergantung di dalamnya

Tentu itu semua adalah kebohongan. Ia tidak memiliki sepupu perempuan, dan pakaian-pakaian ini baru ia beli beberapa jam yang lalu. Sarah tak sadar memeluk tubuh pria itu lalu kembali memusatkan perhatiannya kepada gaun-gaun yang terpajang begitu indah

Darrel terkekeh, menyadari bahwa Sarah menyukai seleranya. Sarah tak sadar memeluk tubuh pria itu lalu kembali memusatkan perhatiannya kepada gaun-gaun tersebut dengan decakan kagum tiada henti

"Darrel- thank you so much. Maafkan aku bila aku merepotkanmu" suara Darrel kini terdengar menghela nafas seakan menjawab ucapan Sarah yang sedikit membuatnya tak suka

"Tenanglah, aku sangat senang kau berada disini. Well, aku masih ada pekerjaan, kau bisa mandi di kamar mandi ini, dan terserah lakukan apapun sesukamu asal beritahu aku dahulu"

"Terima kasih banyak Darrel. Aku tidak tahu harus membalasmu dengan apa" balas Sarah tersenyum

"Well- cukup tinggal bersamaku selama yang kau mau mungkin?" Darrel kembali terkekeh. Lalu menutup pintu kamar Sarah ketika wanita itu hanya mengangguk,

Temannya ini terlihat sangat baik. Ia kembali menelusuri kamar yang akan menjadi tempat tinggalnya sementara waktu hingga ia mendapatkan kerja dan rumahnya sendiri

Ia menghela nafas, entah berapa lama ia bisa mendapat pekerjaan mengingat seberapa susahnya mencari kerja di Manhattan. Ia bukanlah orang pintar, jadi kecil kemungkinan nya ia diterima dengan mudah

Hal itu membuat fikiran Sarah kembali tertuju kepada satu pria yang kini menjadi mimpi buruk. Elthan, entah apa yang sedang pria itu lakukan. Sarah berharap besar bahwa Elthan muak dengannya dan membuangnya, dengan begitu ia tidak perlu lagi khawatir jika Elthan menemukannya lagi

Elthan

Darrel

Hahh.. mengingat dua nama pria yang kini menghiasi fikirannya membuat wanita tersebut menghela nafas panjang. Ia tidak tahu takdir apa yang sedang tuhan permainkan. Tetapi saat ini satu hal yang ia tahu, ia hanya perlu menjauh dari Elthan

Menjauh...

Dan melupakan kejadian atas mimpi buruknya selama ini

*****

Mata Elthan mengerjap perlahan saat ia dengan sadar tengah merasakan sakit dipunggung. Pusing seketika menerjang dan ia mengerang menahan rasa sakit tersebut

Seluruh tubuhnya benar-benar terlihat berantakan. Ia mengerjap berulang kali berupaya untun menghilangkan pusing serta memfokuskan penglihatannya yang buram

Bound By The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang