Chapter 25. Stolen

16.9K 432 84
                                    


Pergerakan halus yang disebabkan seorang wanita yang telah tersadar membuat seseorang yang bertugas untuk menjaga nya lantas keluar untuk memberitahu kepada sang tuan. Sang empu lalu mengerang kecil,rasa pusing yang menjalar disertai sakit di area tertentu seakan menyerangnya tiada henti hingga ia melirih kesakitan

Beberapa kali mengerjapkan mata kini terlihat jelas pandangannya bahwa ia tengah berada di dalam sebuah ruangan. Kamar, ia berada di sebuah kamar dan entah dimana ia berada sekarang. Wanita yang baru saja bangun dari bunga tidurnya lantas mencoba untuk bangkit dari kasur empuk untuk mencari nama yang kini terpatri diotak tiada henti hingga ia merasakan bahwa sebuah borgol menghiasi pergelangan tangan kirinya yang kecil dan putih. Sepersekian detik ia baru sadar bahwa seseorang melakukan ini padanya 

" Elthan?" Panggil Sarah, lalu berupaya untuk melepaskan borgolan yang kini membelenggu. Ia tahu bahwa itu sia-sia tetapi tetap saja ia harus mencobanya

" Elthan" 

" Ini tidak lucu sayang, mengapa kau memborgolku? Aku kesakitan. Tolong lepas"

Hening, tidak ada suara apapun, dan itu justru membuat keresahan Sarah kian memuncak. Ia yakin bahwa yang memborgolnya bukan lah Elthan. Tetapi siapa? Ia bersumpah bahwa ia tidak pernah sekalipun berusaha mencari-cari masalah dengan orang lain. 

Atau apakah itu musuh rekan kerja suaminya? Pikiran-pikiran negatif mulai menghampiri, ia lantas ketakutan ketika seseorang mengetuk pintu lalu masuk sebelum ia memberikan izin. Seorang wanita tua lah yang terlihat, seraya membawa sebuah trolly makanan, wanita itu mendekat dan tersenyum

" Selamat sore Nyonya Sarah. Saya Lidya. Saya adalah kepala pelayan dikediaman tuan Houston"

Houston

Ia tidak mengenali nama tersebut, berulang kali berusaha mengingat namun hanya fikiran gelap dan kosong saja yang kini ia dapatkan, wanita tua yang bernama Lidya kini mendekatinya seraya memindahkan seluruh makanan dari trolly ke meja lipat di hadapan wanita itu

" Dimana aku? dan siapa tuan Houston?"

" Saya tidak diperkenankan untuk menjawab seluruh pertanyaan anda, nyonya Sarah. Tetapi sekarang anda berada di kediaman tuanku"

Itu tidak membantu, jawaban dari wanita tua yang mengenalkan namanya ini tidak membantunya sama sekali. Ia lantas kembali berupaya memberontak dari pergelangan tangannya yang di borgol entah sejak kapan

" Lidya, tolong lepaskan borgol ini. Aku tidak tahu apa kesalahanku tetapi tolong lepaskan aku"

" Nyonya, saya permisi, tolong habiskan makanan anda atau tuan akan marah"

" Lidya- Lidya...." panggil Sarah semakin keras dan semakin kasar memberontak hingga pergelangan tangannya itu memerah, ia kesakitan, airmata telah jatuh di pipinya yang tembam dan pualam. " SESEORANG TOLONG!"

Sarah terisak, tidak mendengar suara apapun, ia menangis ketakutan dan memanggil nama Elthan berulang kali, nama yang dulunya ia benci kini terus bergumam seolah bagai rapalan doa menginginkan sang suami untuk datang dan menolongnya

" Elthan- hiks..."

***

Darrel menghela nafas panjang kala menatap seorang pria yang masih tertidur diatas brankar rumah sakit. Tidak ada suara apapun yang terdengar selain suara mesin pendeteksi jantung yang memberitahu bahwa pria itu masih hidup.

 " Bagaimana keadaannya?" tanya Darrel seraya berbalik, menatap seorang pria yang ia tahu salah satu sepupu dari ayah Elthan, Jack menghela nafas, lalu bangkit dan memeberikan Darrel sebuah map berikut stamp valid dari dokter pribadi keluarga Braidsmith

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bound By The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang