Chapter 7. Sonorous II

63.9K 2.6K 28
                                    


❗️Harap bijak dalam membaca,
tidak disarankan bila dibawah 17 tahun ❗️
_____________________________


Bibirnya mendesah frustasi kala dirinya masih saja mendengar suara isakan yang keluar dari balik selimut yang terdengar pilu. Elthan telah kembali, ia melangkahkan kakinya menuju gadis itu, mengabaikan kakinya yang masih terpasang pentofel sehingga dapat menimbulkan suara yang berdetum seiring detakan jantung Sarah yang berbunyi

" Sarah" panggilnya pelan, untuk ukuran pria berjakun, Elthan akui itu adalah suara terlembut yang pernah ia keluarkan. Tidak ada jawaban dari gadis itu, dia masih menangis karena Elthan dapat menangkap suaranya yang bergetar dan terisak,

" Sarah- berhentilah menangis"

Fun fact, selama ia hidup, ini baru pertama kali ia melakukan hal tidak bermoral terhadap gadis yang baru ia kenal. Elthan menyesal, sangat-sangat menyesal. Entah apa yang merasukinya secara tiba-tiba begitu amarah menguasai kepalanya.

Dia kalut dan emosi, maka antara sadar dan tidak sadar ia melakukan blowjob paksa ke dalam mulut kecil Herrington. Dahinya mengernyit, dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara meminta maaf yang benar ke seorang gadis. Hell... meminta maaf tidak pernah ada dalam kamusnya tapi sepertinya ia butuh kata-kata yang baik sekarang juga.

" Aku tidak tahu- Tidak tahu mengapa aku bisa melakukan hal tidak senonoh tadi terhadapmu Sarah tapi satu hal yang harus kau percayai. Aku tidak pernah berniat melakukan hal tadi kepadamu" katanya dengan nada yang sama, begitu pelan dan lembut. Seolah bersusah payah menghilangkan nadanya yang selalu datar dan kaku.

Meski begitu, tidak ada kata maaf yang Sarah dengar di dalam kalimat tersebut. Seorang Braidsmith benar-benar tidak tahu malu

Perlahan kepala Sarah terlihat keluar dari tempat persembunyiaannya. Gadis itu seperti kelinci yang sedang menatap penuh hati-hati ke dunia luar dari lubangnya bernaung. Elthan hendak mengulurkan tangannya untuk membantu Sarah merapihkan rambut gadis itu tapi Sarah langsung menepisnya dengan kasar,

" Let- Me- Go!" tukasnya tajam, Elthan menghembuskan nafas dengan panjang, berupaya agar emosinya yang memang tidak stabil tidak menyelimutinya kali ini. Dia harus mengalah, untuk Sarah.

" Sarah-"

" DON'T FUCKING CALL ME LIKE THAT! Aku tidak mengenalmu! Aku tidak tahu apa kesalahanku kepadamu sampai kau tega menculikku dengan paksa kesini, Mr.Braidsmith. Kalau kau marah atas apa yang ku lakukan di Jolly's Top, aku minta maaf- hiks.. Tolong maaf kan aku tapi biarkan aku pergi dari sini.. Tolong"

Ia salah, airmata yang ia kira telah kering ternyata masih ada di bola matanya. Tubuh gadis itu begitu gemetar kala mencoba mengatakan hal yang sudah ia tahan sejak ia menginjak kaki disini. Elthan terdiam, cukup lama sampai ia bangkit dari duduknya lalu menatap lamat-lamat kearah gadis itu.

" Setelah aku menikahimu, kau boleh pergi dari sini- bersamaku"

Dia menjerit. Dan Elthan pergi dari sana menghiraukan suara Sarah yang terus meneriakkan kata pulang.

*****

"Shit Shit Shit! SARAH?!"

dia terus berteriak di handphone nya sejak beberapa menit yang lalu. Berharap bahwa Sarah kembali menghubunginya dan mengatakan dimana ia berada tapi nihil. Edward membanting ponsel miliknya lalu menggusar rambutnya dengan kasar, nyaris menjambak.

Edward akui ia bodoh dalam hal teknologi, maka dari itu ia tidak bisa langsung melacak lokasi Sarah begitu gadis itu meneleponnya. Teriakan nyaring Sarah masih terngiang dikepalanya, Edward mendesah frustas, sekaligus ketakutan,

Bound By The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang