1. Awal Mula

98.5K 8.6K 512
                                    

Abad 21, Saat ini ... Hutan Hoia Baciu, Rumania

"Ke arah sini!"

Laylaa menoleh ketika mendengar suara itu, dilihatnya Costel melambaikan tangan kemudian menunjuk ke arah kanannya.

"Kau yakin?" tanya suara lain, lelaki itu bernama Nicolae. "Sudah empat jam kita memasuki hutan ini, tapi terus saja berputar di tempat yang sama," katanya.

Laylaa membenarkan apa yang Nicolae katakan. Mereka memasuki hutan sebelum siang tadi, tapi sampai saat ini masih belum menemukan apa yang mereka cari. Dari kain putih yang sebelumnya diikat oleh Nicolae sebagai tanda, Laylaa tahu jika mereka terus saja berjalan ke tempat yang telah dilewati berulang kali.

"Kali ini aku yakin!" balas Costel.

"Kau juga sudah mengatakan hal itu tujuh kali sejak tadi," gumam Laylaa yang sebenarnya juga sudah kesal. Rambut keemasan gadis itu mencuat berantakan, tubuhnya sudah letih tak terkira.

Laylaa menghentikan langkah untuk sejenak, dihirupnya udara dengan dalam untuk menormalkan pernapasannya. Jika dia tidak mengingat Costel adalah ketua mereka, Laylaa pasti sudah memukul lelaki itu tepat di kepalanya yang botak.

"Aku ketuanya, jadi ikuti saja!" ujar Costel yang mendapat dengusan dan cemooh secara bersamaan dari semua orang.

Perjalanan ini melelahkan sekali, mereka bahkan belum tentu akan mencapai tujuan sesuai keinginan, dan saat ini masih berkeliling di hutan seolah sedang jalan-jalan santai. Sementara itu Costel terus saja mendesak agar mereka bergerak cepat tanpa memberikan waktu untuk istirahat.

Laylaa memaki saat kakinya tersandung akar pohon, kesabarannya mulai semakin menipis. "Costel, sebaiknya cepat kau temukan tempat itu sebelum aku habis kesabaran dan menggantungmu sebagai penanda jalan selanjutnya!" ancam Laylaa.

"Aku tidak akan salah kali ini," sahut Costel percaya diri. "Lihat, ini adalah jalan yang benar. Setelah pohon besar ini—eh, kenapa aku seperti pernah melihat pohon ini?" Lelaki itu mengelilingi sebuah pohon besar dengan bentuk melengkung.

"Itu karena kita sudah melewati pohon ini enam kali!" ujar Jana, suara gadis berambut sebahu itu terdengar mulai pasrah.

Gerutuan mulai terdengar dari anggota lainnya, beberapa di antaranya bahkan memaki Costel terang-terangan. Laylaa sendiri kini sedang mengusap dahinya yang berkeringat, bertanya-tanya apakah dia sudah salah karena mengikuti kegiatan ekspedisi kali ini? Apakah kesialan ini ada sangkut pautnya dengan ramalan yang dikatakan sahabatnya dua minggu lalu? Itu ... tidak mungkin, bukan?

Mystírio Plánis atau 'penjarah misteri' adalah sebuah perkumpulan pemburu hal-hal mistis yang berbasis di Zürich. Perkumpulan ini tidak menerima anggota secara terbuka, lebih menyerupai perkumpulan tertutup namun legal. Laylaa mendapatkan informasi mengenai perkumpulan ini dari Eve yang merupakan sahabatnya.

Dua tahun lalu, Laylaa memutuskan untuk bergabung dengan Mystírio Plánis setelah membaca sebuah blog perkumpulan itu yang menceritakan tentang perjalanan mereka ke sebuah makam kuno di Peru. Berdasarkan apa yang Laylaa dapat dari informasi tersebut, juga tambahan cerita dari Eve, Laylaa memutuskan untuk bergabung dan menjadi anggota aktif.

Gadis ini—-Laylaa-—adalah seorang pecandu adrenalin. Setelah beberapa hal yang dia lakukan seperti; melakukan bungee jumping dari menara Macau, sky diving di Gurun Pasir Namib, bahkan sampai auto racing hingga free diving dan beberapa kegiatan ekstrim lainnya, Laylaa masih belum menemukan apa yang dia cari. Jadi, Laylaa berpikir mungkin saja dengan turut menjadi anggota Mystírio Plánis akan membuat rasa haus adrenalinnya akan sedikit terobati. Yah, setidaknya petualangan mereka selama ini cukup membuat Laylaa betah berada di antara orang-orang yang kadang menyebalkan ini.

Va in Soarta ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang