11. Pangeran Haus Darah

61.4K 6.6K 229
                                    


Sudah ratusan tahun hutan itu tidak terjamah. Para penduduk desa tidak ada yang berani mendekat, karena menurut kisah yang beredar dari para tetua, siapa pun yang nekat masuk ke hutan, jangan pernah berharap untuk dapat keluar. Karena menurut mereka, hutan itu menyukai jiwa-jiwa gelap yang akan membuat orang lain tersesat.

Bukan sekali dua kali ada orang yang mencoba masuk ke hutan terlarang itu. Mereka penasaran akan legenda tentang tempat berhantu yang ada di pusat hutan. Orang-orang yang memiliki percaya diri tinggi tentu saja telah banyak menjadi korban, keangkuhan mereka dengan mengabaikan peringatan penduduk desa agar tidak menjamah hutan itu malah berakibat fatal.

Tak ada yang pernah kembali keluar. Dan akan selalu seperti itu. Adalah kalimat peringatan yang diucapkan salah seorang penduduk desa yang saat itu kebetulan berpapasan dengan Laylaa dan teman-temannya saat akan melewati batas hutan.

Laylaa sempat bimbang untuk melanjutkan perjalanan mereka, karena sejujurnya perasaan Laylaa juga mengatakan jika ada yang berbeda dengan tempat ekspedisi mereka kali ini. Namun ketika dirinya menyampaikan hal itu kepada Costel, lelaki itu malah tidak menghiraukannya dan mengatakan kalau apa yang penduduk desa katakan hanya bertujuan untuk menghentikan mereka.

Kalau benar tempat itu berhantu, malah akan semakin bagus. Lagi pula, yang akan mereka datangi ini adalah tempat yang tidak tersentuh. Kau tahu apa artinya itu? Artinya, kau akan mendapatkan harta karun yang berlimpah. Itu, adalah kalimat yang dijadikan Costel sebagai alasan.

Namun kini, Laylaa akhirnya mengerti apa maksud penduduk desa dengan sesuatu yang akan menyesatkan mereka. Karena yang mereka dapatkan di tempat itu bukanlah harta berlimpah, melainkan kisah mitos yang menjadi nyata.

Laylaa mendesah untuk kesekian kalinya, menyesali nasibnya yang benar-benar sial karena harus berurusan dengan makhluk-makhluk itu.

Dalam waktu tiga hari, entah bagaimana caranya, Derius sudah berhasil mendapatkan seluruh kebutuhan Ioan untuk dapat pergi bersama Laylaa. Mulai dari identitas baru sampai pasport lelaki itu. Mulai dari hal paling dasar, sampai yang paling tak terbayangkan.

Teman-teman Laylaa yang selamat; Nikolae, Manuel, Stella, Jhomie, dan Jana sudah dipulangkan lebih dulu. Derius menghapus segala ingatan mereka tentang kejadian di kastel, menanamkan ingatan baru jika mereka datang ke sana hanya untuk sekadar berlibur. Derius berjanji, saat semua teman-temannya kembali ke Swiss, mereka tidak akan ingat apa pun lagi tentang kejadian saat itu, tapi Laylaa juga harus berjanji untuk menjaga rahasia tersebut sampai kapan pun. Jika tidak ingin semua teman-temannya dan juga keluarganya dihabisi oleh Calaius.

Demi Tuhan, Laylaa benci dengan lelaki bernama Calaius itu!

Karena kutukan mantra sihir sialan yang Laylaa tidak tahu siapa pembuatnya itu, dia harus menjalani kesepakatan konyol ini. Menjadi penyuplai darah pribadi untuk Ioan! Seharusnya Laylaa meminta bayaran yang besar atas ini semua. Sepertinya sepuluh peti besar penuh perhiasan dan uang terdengar cukup menggiurkan.

Jadi, di sinilah Laylaa saat ini berada. Dalam pesawat yang sedang menuju ke Swiss dari Rumania, dengan Ioan yang duduk di sampingnya sambil menikmati pemandangan awan setelah membuat Laylaa lelah harus menjelaskan mengenai benda apa yang tengah merekai tumpangi ini sehingga dapat terbang di udara.

"Laylaa, aku haus." Ioan tiba-tiba berbicara.

Laylaa mendelik. Kau kira aku pelayanmu? Namun kata-kata itu hanya tertahan sampai tenggorokannya. "Permisi," panggilnya pada seorang pramugari wanita berpenampilan menarik yang kebetulan lewat. "Tolong ambilkan minuman untuknya," Laylaa menoleh kembali ke arah Ioan. "Kau ingin minum apa?"

Va in Soarta ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now