22. Ternyata Kaya Raya

6.5K 1.1K 30
                                    

"Tentu saja! Laylaa adalah putri kesayanganku, jadi aku pasti akan memberikan yang terbaik untuknya. Termasuk mengenai masa depannya," kata Armin.

"Vater ...." Laylaa terlihat tidak berdaya.

Armin tidak menanggapi protes Laylaa. Lelaki itu terus saja mengajak Ioan berbicara. "Jadi, Ioan, dari mana kau berasal? Apa yang kau kerjakan selama ini?"

"Vater!" Kali ini suara Laylaa terdengar memperingati ayahnya yang sudah keterlaluan.

Bagaimana bisa ia bertanya seperti itu pada Ioan? Ioan harus menjawab apa memangnya? Mana mungkin Ioan mengatakan jika ia adalah seorang makhluk jenis ras immortal yang berasal dari Rumania dan memiliki pekerjaan tetap mengisap darah Laylaa selama tiga bulan. Bisa mati mereka berdua!

"Laylaa," Armin menatap putrinya dengan lembut namun tajam. "biarkan aku berbicara dulu dengannya, ya?" Nada lelaki itu terdengar penuh kasih sayang, tapi Laylaa tahu ada peringatan tersirat di dalamnya.

"Apa kau seorang model?" Maidela yang duduk di samping Rachel tiba-tiba bersuara. "Karena sepertinya wajah dan penampilanmu cocok untuk itu."

"Model?" Armin menoleh ke arah Ioan, tatapannya tampak tidak senang. "Setelah berpisah dengan lelaki itu, kau berhubungan dengan seorang model, Laylaa?"

"Dia bukan model," ujar Laylaa yang sudah merasa kesal sejak tadi.

"Benarkah, lalu apa pekerjaannya?" Magrit membantu Maidela untuk menyudutkan Laylaa. Dia sudah mendengar dari ibunya kalau lelaki bernama Ioan ini tinggal di rumah Laylaa, jadi mereka mengambil kesimpulan jika Laylaa lagi-lagi menjalin hubungan dengan lelaki tidak jelas.

Laylaa melirik ke arah Armin, memberikan tatapan memelas. Hanya saja Armin terlihat mengabaikan Laylaa, jelas sengaja membiarkan Ioan diserang agar lelaki itu malu.

Ioan sendiri kini mulai mengerti situasinya. Perempuan yang tadi ditunjuk Laylaa sebagai ibu tirinya itu pasti telah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada Armin saat dia melihat Ioan di rumah Laylaa waktu itu. Sekarang, Armin yang sepertinya merupakan seorang ayah yang 'baik', mulai mencemaskan masa depan Laylaa.

Ioan akhirnya menjawab, "Tidak, Nona. Saya bukan seorang model." Ioan melihat ke arah Maidela dan Magrit. Ioan tahu apa itu model, tidak sia-sia ia sering berinteraksi dengan benda bernama televisi dan juga internet yang baru-baru ini diajarkan Laylaa cara menggunakannya.

"Aku juga berpikir hal yang sama dengan Maidela sebelumnya." Rachel memberikan sedikit komentar.

Sebenarnya, Rachel juga tidak yakin apa pekerjaan Ioan. Lelaki yang dia duga merupakan kekasih anak tirinya itu malam ini terlihat sangat memukau. Pakaian yang ia kenakan juga terlihat sekali hasil buatan tangan dengan harga mahal. Benda tambahan lain yang dikenakan lelaki itu juga tampak berkelas dan mewah. Tapi jika Ioan memang orang yang setara dengan mereka, mengapa ia tinggal di rumah Laylaa? Mengapa bukan ia yang mengajak Laylaa tinggal di tempatnya?

Rachel mendengkus sambil tersenyum sinis. Wajah lelaki ini boleh saja tampan, tapi apa gunanya jika semua barang yang ia kenakan itu adalah hasil dari uang Laylaa?

Ioan menoleh ke arah Armin, masih dengan wajah tenangnya. "Saya berasal dari Rumania, Tuan R'phael, tapi beberapa kali sempat pindah ke negara lain. Namun terakhir kali saya kembali pindah ke Rumania dan di sanalah saya bertemu dengan Laylaa." Dia melirik ke arah Laylaa dan tersenyum kecil, sontak membuat Laylaa tiba-tiba tidak dapat mengalihkan pandangannya.

"Apa pekerjaanmu?" tanya Rachel sedikit mendesak.

"Alexandrit adalah perusaan milik keluarga saya, Nyonya R'phael," kata Ioan santai pada Rachel. "Namun saat ini, saudara saya yang sedang menjalankan perusahaan itu. Saya sedang ingin beristirahat sejenak, sekaligus menghabiskan waktu di Swiss bersama Laylaa." Ioan menjelaskan dengan tenang yang tidak hanya membuat Armin dan Rachel terkejut, namun Laylaa juga terlihat tercengang.

Va in Soarta ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now