Chapter 4

1.8K 159 15
                                    

Sang mentari beranjak naik sepenggalah. Seohyun menyeka keringat. Kemudian tersenyum kepada para penumpang yang akan turun. Meneriakkan arah tujuan bus. Tersenyum lagi pada para penumpang yang akan masuk. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja. Maka dengan rasa semangat yang tinggi Seohyun melakukan pekerjaannya dengan baik.

Seragam merah itu melekat sangat pas di tubuhnya. Topi merah, baju merah berlengan pendek, dengan Rok merah pendek selutut membuatnya nampak manis. Seohyun menyeka dahinya yang berkeringat. Sangat melelahkan. Tapi begitu menyenangkan. Nanti sore Yesung akan datang ke rumah kontrakannya. Seohyun sangat senang bisa menghabiskan waktu dengan kakaknya. Sayangnya kakaknya yang lain belum bisa dia temukan.

Seohyun sudah berkemas akan pulang. Gadis itu membungkuk sopan kepada bosnya. Tersenyum ijin pulang dulu. Seohyun pulang naik bus. Matahari sudah mulai tergelincir ke barat. Dia harus memasak yang banyak untuk Yesung nanti. Saat bus berhenti, Seohyun turun. Dan saat itu pula Seohyun melihat selebaran pengumuman contest pencarian penyanyi. sudut bibirnya tertarik lebar. menatap penuh minat. Dia mengingat waktu dan tempatnya dengan baik. Kemudian berlalu. Seohyun pasti akan datang untuk contest itu. Mungkin itulah kesempatan baginya.

Saat Seohyun sampai di rumah, dia langsung berlalu ke dapur. Memasak untuk Yesung yang sebentar lagi akan datang. Seohyun memasak banyak makanan, karena dia tidak tahu makanan kesukaan kakaknya itu. Seohyun merutuk, kenapa dia tidak menanyakan kepada kakaknya kemarin.

Selang beberapa lama setelah Joohyun selesai bersiap, pintu rumahnya diketuk. Seohyun tersenyum. Pasti kakaknya. “Selamat datang kakak..” Seohyun benar. Memang Yesung yang datang. Joohyun langsung menyuruhnya masuk.

“Maaf oppa, rumahnya sempit. Dan, ah.. aku memasak banyak. Aku tidak tahu makanan kesukaan oppa.” Joohyun menatap banyak makanan yang tertata rapi di dua meja bundar berukuran kecil. Yesung terkekeh kecil. Mengacak rambut Seohyun hingga berantakan. Dan Seohyun merengut sebal.

Senja itu, dua kim bersaudara menikmati kebersamaan kecil mereka sebagai adik-kakak yang baru bertemu. Bercerita banyak hal mengenai kehidupan masing-masing sebelum mereka bertemu. Dan Seohyun kembali mengeluhkan satu kakaknya yang belum jua ditemukan. Juga adik mereka. Yesung menginap di rumah kontrakan Seohyun. Malam itu, Yesung tidak tahu bahwa Nona mudanya dalam keadaan bahaya.

*****

Beberapa hari Kyuhyun tidak bertemu dengan Yuri. Pria itu memendam amarah karena Yuri tidak mau menuruti perintahnya. Yuri tidak pernah datang saat dia ingin bertemu. Maka sekarang Kyuhyun langsung mendatangi Yuri di kediaman gadis itu. Meminta ijin kepada Tuan Kwon untuk membawa anak gadisnya pergi.

Yuri menolak. Dia mengatakan kepada ayahnya tidak mau pergi, kepalanya pusing. Alasan untuk tidak pergi bersama Kyuhyun. Tapi ayahnya memaksa karena Kyuhyun sudah menunggu. Wajah Yuri sempurna terlipat, merah menahan marah. Bahkan ayahnya saja tidak membantunya. Menyebalkan. Yuri tidak peduli kemana Kyuhyun melajukan mobilnya. Yang dia mau hanya ingin turun dari mobil pria menyebalkan seperti Kyuhyun.

“Turunkan aku di sini Kyuhyun!”
Kyuhyun diam, pandangannya melirik sekilas tanpa beralih dari jalan. Yuri menghela nafas berat ketika permintaannya diabaikan. “Yak, Kyuhyun! Apa kau tuli, eoh? Aku bilang turunkan aku sekarang.” Yuri memukul lengan Kyuhyun dengan tas tangannya. Kyuhyun mengaduh sakit. Memberhentikan mobilnya sebentar.

“Kau bisa diam tidak? bersikaplah manis saat berada di dekatku!” Kalimat Kyuhyun penuh penekanan. Yuri akhirnya diam. Memilih menatap langit malam tanpa bintang di luar sana. Mobil berjalan cukup lama, hingga sebuah apartement terlihat di depan mata. Yuri memandang Kyuhyun heran. yang dipandang bersikap tidak peduli. Kyuhyun Menyeret gadis itu untuk keluar dari mobil dan masuk ke apartement miliknya.

LonelyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu