Chapter 20

754 78 22
                                    

Cho Seunghwan adalah orang yang sangat ambisius untuk mencapai setiap keinginannya. Tidak boleh ada satupun celah yang dapat menjatuhkannya. Termasuk tentang ambisinya memperkokoh kekuasaannya dan perusahaan yang kini di kendalikan oleh Kyuhyun –putra semata wayangnya.

Memantau setiap gerak orang-orang disekitarnya. Dia punya mata dan telinga yang selalu siap memberikan informasi ketika diminta.

"Ini yang dilakukan oleh Kyuhyun-ssi beberapa hari ini tuan." Yunho menyerahkan beberapa lembar foto kegiatan Kyuhyun.

"Apa dia sering bertemu dengan perempuan ini?" Cho Seunghwan menunjuk selembar foto yang memotret kebersamaan Kyuhyun dan Seohyun. Foto ketika mereka sedang menunggu di depan Sekolah Hyunjae.

Jungsoo yang berada di samping Yunho cukup terkejut. Bagaimana bisa mereka mendapatkan foto itu. Adiknya pasti dalam bahaya setelah ini. Sejak dulu Cho Seunghwan selalu menganggap Seohyun sebagai penghambat masa depan Kyuhyun. "Park Joohyun terikat kontrak sebagai model dengan Cho Contruction, jadi kemungkinan mereka sering bertemu sangatlah besar." Jelas Yunho.

"Park Joohyun..." Gumam Cho Seunghwan.

"Apa anda ingin menyingkirkannya?" Tanya Jungsoo. Wajahnya sedatar biasanya. Seperti tidak ada emosi sedikitpun di sana.

"Hmm... Biarkan dulu. Singkirkan dia. Jika dia melangkah terlalu jauh." Kedua tangan Jungsoo terkepal kuat di sisi tubuhnya. Dia tidak akan membiarkan Seohyun kembali terluka.

LONELY

Langit hari ini terlihat murung. Sama seperti suasana hati Yuri yang buruk karena bertemu kembali dengan Choi Jiwoo. Wanita itu bahkan hanya menatap sekilas kemudian mengalihkan pandangannya dan pergi begitu saja ketika mereka tidak sengaja berpapasan di Supermarket tadi. Walaupun Yuri membenci sikap ibunya itu, hati kecilnya selalu berharap bahwa ibunya akan kembali.

"Tidak akan ada yang mau meminjam uang dari orang yang terlihat susah seperti itu." Yuri tersentak menatap sumber suara yang mengejutkannya. Sejak kapan pria itu duduk di sana?

Yesung nyengir lebar menatap muka Yuri yang semakin masam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yesung nyengir lebar menatap muka Yuri yang semakin masam. Sungguh tidak sedap dilihat. Gadis itu semakin terlihat galak jika seperti itu. "Sejak kapan kau datang?" Yesung terkekeh beranjak mendekat ke tempat Yuri duduk.

"Astaga, kau sungguh tidak menyadari keberadaanku sejak tadi, nona pemurung?" Yuri menatap jengkel Yesung yang akhir-akhir ini seringkali menggodanya. "Kau akan cepat tua jika terus murung setiap hari. Tersenyumlah seperti ini, kau akan terlihat cantik." Yesung menarik sudut bibir Yuri untuk tersenyum. Mata gadis itu tidak lepas menatap wajah tampan yang kini sangat dekat dengannya. Hingga netra mereka saling bertemu. Menyelami rasa yang susah terucap dengan kata. Rasa yang tersimpan seperti Medan magnet yang menarik kutub berlawanan untuk saling mendekat.

Yuri menutup kelopak matanya kala jarak diantara mereka mulai terkikis. Hingga–

"–aku datang. Astaga! Maaf, aku tidak lihat. Aku akan pergi lagi."

LonelyWhere stories live. Discover now