Chapter 7

1.7K 162 15
                                    

Hai readers 👋👋 *kayak punya readers aja*
Yosh, lama banget ya updatenya. Hehe, mohon maklum sibuk *sok sibuk*
Ketimbang banyak cuap2 mending langsung baca aja deh 😁😁😁

******


Entah bagaimana rasa nyaman timbul begitu saja ketika berada di dekat sosok yang menurutnya menyebalkan karena selalu menjadi penguntit. Tapi hari ini, ketika sosok itu mengulurkan tangannya, menghibur dengan cara gadis itu sendiri. Hatinya terasa hangat. Masih ada seseorang yang baik dan peduli terhadapnya. Sosok gadis yang baginya dulu menyebalkan karena suka ikut campur urusan orang.

“Kau juga harus memakan kimbab buatanku.” Seohyun kembali memaksa, menjulurkan kimbab ke mulut Kyuhyun.

“Tidak mau. Aku tidak mau makan makanan buatanmu, apalagi kimbab itu adalah suap untukku.” Kyuhyun bersikeras tidak mau memakannya, menatap sangar kepada Seohyun. Tapi mana takut Seohyun hanya dengan seperti itu.

“Ayo satu saja.” Kyuhyun tetap menolak. Menutup mulutnya rapat. Tidak ada cara lain selain memaksa Kyuhyun membuka mulutnya. Maka dengan gerak cepat tangan Seohyun menjelma bak capit kepiting, mencubit perut Kyuhyun keras. Tangan lainnya segera memasukkan kimbab ke mulut Kyuhyun ketika pria itu menjerit. “Telan. Awas saja sampai kau muntahkan.” Seohyun melotot galak, tangannya menggantung di udara, siap memukul Kyuhyun jika pria itu muntahkan kimbabnya.

Tenggorokan Kyuhyun terasa serat untuk menelan, melihat wajah galak Seohyun membuatnya lupa akan mengunyahnya terlebih dahulu. Kyuhyun sejenak terdiam, dalam hati memuji rasa kimbab bikinan Seohyun. Tapi gengsi Kyuhyun sangat besar untuk mengakuinya. “Kau mau membunuhku dengan kimbab-mu ini?” Tanya Kyuhyun. “Rasanya sangat buruk.” Cibirnya pedas.

Seohyun memicing, manic matanya menatap sangsi atas komentar Kyuhyun. Dia rasa kimbab-nya tidak seperti yang Kyuhyun katakan. Oppa-nya yang mengatakan waktu itu, bahwa kimbab-nya adalah yang terbaik. Juga tadi saat di basement, rasanya enak. “Eih, kau pasti bohong.” Mereka menghabiskan waktu berdua di sungai Han.  Berdebat tentang rasa kimbab, Seohyun memaksa Kyuhyun untuk mengubah keputusan, dan tanpa mereka sadari, mereka mulai saling mengenal satu sama lain.

Mereka baru beranjak dari sana ketika malam menjelang, setelah mentari sempurna tenggelam di peraduan. Kali ini perjalanan pulang terasa lebih tenang. Mobil melaju stabil, karena emosi Kyuhyun sudah reda. Sementara Seohyun terlelap di samping kanan Kyuhyun. Menyandar pada kaca mobil.

Kruukk..

Kyuhyun meringis ketika mendengar bunyi perutnya sendiri. Dia menoleh kearah Seohyun yang masih lelap dalam tidurnya. Kemudian menatap rantang makanan Seohyun, melirik kimbab yang berada di dalamnya. Melirik Seohyun lagi. Perlahan satu tangannya membuka tutup rantang yang tidak tertutup rapat, mengambil satu kimbab dan memakannya. Dari sudut matanya Kyuhyun melirik Seohyun. Mulutnya penuh mengunyah kimbab dengan cepat sebelum Seohyun bangun.

Merasa Seohyun tidak akan bangun, Kyuhyun mengambil dua kimbab lagi dan memakannya. Mulutnya penuh, perhatiannya kembali focus ke depan. “Eunghh.. belum sampai ya?” Suara Seohyun mengejutkan Kyuhyun. Pria itu hampir tersedak karena terkejut. Kimbab di mulutnya belum tertelan sepenuhnya.

Seohyun menguap, berusaha mengembalikan kesadarannya. Melirik rantang makanannya yang setengah terbuka. “Eoh, Kimbabnya kurang.” Seohyun berseru heran. Mengalihkan pandangannya lalu menatap Kyuhyun aneh. “Kau yang memakannya?” Tuduh Seohyun. Kyuhyun menggeleng tanpa suara. “Jika bukan kau siapa lagi?” tanya Seohyun ngotot. Sementara Kyuhyun menggeleng lagi. “Hyaa.. kau tidak bisa berbohong kepadaku?”

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang