Half Dying

498 60 0
                                    


Zeralda tak bergeming dari tempatnya berdiri, begitupun dengan prajuritnya. Begitulah yang diharapkan Elena. Wanita yang seluruh tubuhnya tertutupi baju zirah itu membentangkan tangannya seperti hendak menyambut seseorang. Seseorang yang selama ini telah membantunya di balik layar.

Anna.

Zeralda memanggil Anna. Anna, adik Elena. Anna, yang dianugerahi kekuatan api, yang seharusnya bertolak belakang dengan es. Elena membiarkan kuda-kudanya mengendur, seakan ia mengingat kenangan manisnya bersama Anna. Lalu, ia mendapatkan segelintir perasaan yang mengatakan; makhluk itu bukan Anna yang kau kenal. Hatinya kembali mengeras.

Tangannya yang dipenuhi asap hitam yang mengepul di satu titik, terangkat ke udara tinggi, menembakkan serbuk-serbuk hitam yang berkilauan ke udara. Membelah udara dingin dan seakan hendak menusuk kerajaan Yang Maha Agung, yang masih belum dikenal Elena, yang kelak akan menjadi mempelai kegelapan.

Hujan serbuk-serbuk hitam itu seakan membakar kulit, panas yang tak biasa. Seakan menyengat seperti lebah. Beberapa kepala prajurit es milik Zeralda meleleh beberapa inci, sebelum akhirnya berlari menghambur mendekati Elena. Bersamaan seperti prajurit es itu, prajurit Elena ikut menghambur dan menubruk kawanan biru itu.

Kini Elena bertanya-tanya; untuk apa Anna direkrut?

***

Anna menatap ribuan prajurit biru dan hitam yang salung tusuk menusuk, seakan kedua belah pihak berharap akan ada yang mati. Dimana prajurit hitam adalah prajurit yang sangat tangguh, berpengalaman dalam perang, dan tak bisa dikalahkan. Begitupula dengan prajurit es. Zeralda dan Elena pun adalah dua pemimpin yang sama-sama tidak akan pernah mengalah. Sampai kedua mereka lelah berperang pun, rasa dendam yang membekas itu selalu mengikuti mereka kemanapun mereka pergi.

Anna masih sibuk berpikir ketika Zeralda turun dari kudanya. Wanita itu menatap Anna dari balik baju zirahnya tanpa mengatakan sepatah katapun. Anna ikut menatap Zeralda, seakan tak paham dengan apa yang sedang dilakukan wanita itu. Entah ia berpikir, atau sedang mencari kata untuk dikatakan pada Anna.

Tapi, keduanya salah. Zeralda sedang membekukan tanah dibawah kaki Anna. Berusaha membunuh Anna dengan cara membekukan gadis itu. Anna menatap kedua kakinya yang mulai kaku dan kedinginan terhenyak dan mulai berteriak kesakitan.

Elena yang melihat kejadian itu bukan lagi dilingkupi perasaan emosi. Melihat Anna yang berteriak kesakitan, dengan Zeralda membekukan tanah di bawah kaki Anna, ia tahu Zeralda hendak membunuh gadis itu.

Kini Elena menatap Anna yang kian melemah, berteriak histeris putus asa, ia kini sadar yang selama ini ia hadapi memanglah adiknya Anna, "Anna!" Pekik Elena yang langsung berlari mendekati Zeralda yang dengan cepat membekukan hampir setengah dari tubuh Anna.

Tangan Elena dilingkupi pedang hitam magis yang ditujukan kepada perut Zeralda. "Jangan ganggu adikku!" Pekiknya histeris. Air mata jatuh dari sudut matanya.

***

Kerajaan putih adalah kerajaan pemegang rahasia seluruh dataran. Kerajaan yang telah lama ditinggalkan rakyatnya itu adalah kerajaan netral yang tidak berpihak pada dataran manapun. Sudah 3000 tahun kerajaan putih tidak memiliki nama dan dianggap suci bagi banyak makhluk. Selain kerajaan putih, banyak kerajaan lain yang memilih untuk tetap anonim dan menyebut mereka dengan warna yang kontras dari dataran mereka.

Lebih dari 3000 tahun pula, kerajaan putih menyimpan sejuta rahasia terbesar kerajaan lainnya. Mungkin kau bertanya mengapa ada kerajaan seperti demikian, menyimpan dan merahasiakan sebuah rahasia.

Rahasia adalah satu dari tiga hal yang perlu dipenjarakan di Kloveria. Bukan karena ia hidup diantara masyarakat, ataupun karena ia dapat mengendalikan siapa saja. Tetapi karena ia kejam, dan mampu membunuh.

Es, Rahasia, dan Kenyataan adalah ketiga hal yang dipenjarakan di Kloveria. Tiga hal yang memiliki tujuan yang sama, membunuh siapa saja, dan apa saja yang dikehendakinya.

Kerajaan putih pun adalah satu dari tiga kerajaan terbesar yang diberikan wewenang untuk menyimpan Rahasia terbesar Kloveria. Tapi sepertinya kerajaan semacam pemegang Rahasia pun, pasti pada akhirnya berakhir.

Dengan berakhirnya takhta kerajaan putih yang telah terbengkalai, semua arsip dari Rahasia kerajaan lain pun ikut terbakar menjadi debu. Semua riwayat Kloveria yang telah ditulis sejak 3000 tahun dan disimpan sebaik mungkin, menjadi sia-sia.

Hanya karena konflik kakak-adik.

***

"Sudah berakhir," Zeralda akhirnya buka mulut. Walau terdengar samar-samar dari balik topengnya itu.

Elena menusuk tameng es yang diciptakan Zeralda untuk membatasi dirinya dan Elena. Anna masih bernafas tersengal-sengal di sebelah Elena yang tersungkur menahan tangannya yang nyeri karena disambar es secara langsung. Dengan menatap Anna yang masih hidup, dan kakinya yang tadi memucat kembali normal, tidak ada rasa berterimakasih sekalipun di hati Elena.

Gadis itu tetap membenci Anna. Apapun yang terjadi.

Elena berdiri dan menatap Anna sebentar. Tidak sekalipun ia memafkan Anna maupun keluarganya. Ia tak peduli sudah berapa lama ia telah hidup di dalam keluarga Anna yang mengajarkannya banyak hal sebelum ia berdiri sendiri di kakinya.

Tidak sekalipun gadis itu menyayangi Anna, atau siapapun di kerajaan itu lagi. Masa-masa keemasan dimana Elena dianggap makhluk terpintar nan anggun di dataran manapun telah habis, gadis itu kini menjadi makhluk paling ditakuti di dataran manapun, setara dengan es maupun rahasia.

Elena berjalan melewati tubuh Anna yang masih meringkuk berusaha meredam sakit di kedua kakinya yang masih terasa dingin. Ia terus berpikir banyak hal tentang masa lalunya dan masa sekarang yang benar-benar mengusiknya. Peperangan yang tidak menghasilkan apa-apa, ribuan prajuritnya yang gugur tanpa menghasilkan satu berkas kemenangan pun.

Dan kini ia diusik dengan kenyataan baru; Anna masih hidup, dan peperangan harus terus berlanjut.

To Be Continued

Tritanian History : Long Path She TakesWhere stories live. Discover now