#9

1.4K 47 0
                                    

Warning typo dimana-mana :D

"Lo akan selalu disini kan Ar?" Kata Michel didetik trakhir lalu tertidur.

Archy hanya terdiam memandangnya tanpa satupun kata keluar.

"Archy lo harus buat apa sekarang? Fandy? Michel? Mereka orang yang gue sayang, tapi belum ada cinta yang gue rasakan untuk saat ini. Tapi gue cemburu kalo Michel dekat sama cewe lain, dan gue suka tiap Fandy perhatian ke gue. Lo egois Archy!" Bantin Archy memarahi dirinya sendiri.

Archy mengambil selimut dari bawah kaki Michel dan menyelimutinya, membuka jaket dan juga sepatunya.

Archy menuruni tangga dan tidur dikamar tamu bersampingan dengan ruang tv.

Jam menunjukkan jam 3. Archy masih tak bisa tidur dan terus bergulat ditempat tidurnya, lalu terdengar suara.

"Chel?" Archy mengecek asal suara tersebut.

"Ar"

"Omg, kaget gue!"

"Maaf repotin lo, gue mau balik yah"

"Chel, apa yang terjadi sih?" Tanya Archy mengerutkan keningnya.

"Hanya masalah keluarga, besok aja ya ceritanya"

Michel menatap Archy lalu mendekat dan memeluknya.

"Chel? Are you okay?" Tanya Archy membalas pelukannya.

"Okay" Michel melepas pelukannya lalu melangkah menuju pintu luar.

......

"Huahhhh"

"Begadang lo?" Tanya Erinda ke Archy yang menguap sedari tadi dengan kondisi sangat lemas.

"Model lo udah kayak gak punya semangat hidup!" Lanjut Erinda sambil memainkan hand phonenya.

"Gue bolos yah! Ngatuk gue" Archy keluar dari kelasnya dan mencari tempat untuk sekedar memejamkan matanya.

"Gak ada tempat lain selain dirooftop, kalo gue diUKS pak kumis bakalan nyuntik gue dengan faksin rabiesnya. Dia kira gue anjing gila APA!" Cibir Archy yang sudah sampai dirooftop sekolah. Dia masih ingat betul pertemuan pertamanya dengan Michel, cowo gak jelas dengan jawaban gak masuk akalnya.

Archy terkekeh sendiri, dari belakang datang seorang cowo lalu mendekati Arcy yang sedang terbaring menutup matanya.

"Bolos lagi nih bocah!" Cowo itu duduk disamping Archy yang berbaring.

"Ya gitu deh" Archy terbangun lalu menidurkan kepalanya di pangkuan Fandy.

"Jadi bantal!" Archy menyebutkan matra sembari menunjuk wajah Fandy.

"Dasar!" Fandy mencubit pelan hidung Archy yang sudah membaringkan kepalanya dipangkuannya.

"Ar?"

"Emm" jawab Archy memejamkan matanya.

"Lo akan selalu disinikan Ar?"

Archy membuka matanya perlahan, menatap Fandy dari bawah wajah Fandy.

Pertanyaan yang sama terlontar dari Michel dan Fandy, dan Archy tak tahu harus menjawab apa.

"Entahlah" jawabnya tersenyum, Fandy menatap Archy dari atas.

Hingga bel berbunyi Archy masih tertidur dipangkuan Fandy.

Dari kejauhan Michel melihat mereka berdua, tatapan tajam dan tangan Michel yang sudah dikepal, rasa cemburu yang sudah tak tertahankan sekarang ia rasakan.

1 menit 20 detikWhere stories live. Discover now