#26

1.2K 31 0
                                    



"Luka tidak memiliki suara, membekas juga tanpa seizin, sebab air mata jatuh tanpa berbicara"





"Sayang!"Archy menoleh melihat seseorang pria tampan dengan baju putih panjang menutuppi kakinya.

"Siapa?"

"Ini papi sayang" ucap papi Archy yang tersenyum manis mendekati Archy.

"Pa-pi" air mata Archy jatuh lalu memeluk papinya dengan erat.

"Dengar sayang, disini bukan tempatmu. Perjalananmu masih jauh disana" papi Archy menghapus air mata putrinya itu dengan lembut.

"Archy mau disini dengan papi"

"Tidak sayang, mami membutuhkan mu" genggaman Papi Archy memudar lalu menghilang.

"Tidak! Papi!" Teriak Archy pada seluruh tempat dia berada sekarang dengan seluruh nya berwarna putih.




"Matanya terbuka tante!"

"Syukurlah!

Archy membuka matanya perlahan melihat dengan kaburnya. Seseorang wanita dengan mata sembab dan disekitarnya banyak orang yang dia tidak kenal menatapnya.

"Sayang?"

"Siapa?" Kata Archy pelan, berusaha bangun tapi tak bisa karna kondisinya yang masih sangat lemah. Tangannya memegang kepalanya yang masih sakit dan perban yang melekat dikepalanya menutupi rambutnya yang sedikit tercukur bekas operasi.

"Panggil suster!" Suruh Mami Archy ke Erinda.

Dokter ditemani 2 orang susterpun datang setelah dipanggil Erinda yang langsung berlari tadi.

"Pasien Archy bisa dengar saya?" Tanya dokter mengecek pendengaran Archy.

"Bi-sa"

"Goyangkan tangan dan matamu" Archy mengikuti kata Dokter dan menggoyangkan mata juga tangannya yang masih sangat lemah.

"Semua baik-baik saja" kata dokter lalu menatap Archy yang kelihatan bingung.

"Emm Archy kamu ingat Ibu mu kan?"

"Siapa?" Kata Archy membuat semua orang kaget, diikuti Mami Archy yang langsung terduduk mengetahui putrinya yang sepertinya kehilangan ingatannya.

"Segera siapkan scan untuk otaknya sus"

"Ibu mohon tenang, kami akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu" lanjut dokter menenangkan Mami Archy yang hanya terdiam.

Semua orang dari ruangan Archy pun keluar untuk membiarkan Archy istirahat, Erinda meraih ponsel nya yang berada dikantong denimnya.

"Hallo Michel? Archy sudah sadar. Tapi dia-"

Telpon terputus..

"Ahh dasar!" Kesal Erinda yang bertambah karna Memikirkan kondisi Archy.

Dokter datang menghampiri seorang wanita yang terlihat cemas dari raut muka sang dokter yang tidak menampilkan senyum sedikitpun.

"Bu bisa ikut saya?" Tanya dokter pada Mami Archy, dia lalu mengikuti langkah sang dokter.

"Anak ibu mengalami amnesia, karna benturan keras akibat kecelakaan yang dia alami. Otak berusaha keras melindungi memorinya yang tersakiti agar tak menimbulkan terauma" jelas Dokter setibanya diruangannya.

Mami Archy yang diam terduduk diruangan Dokter seketika meneteskan air matanya.

"Apakah permanen?"

"Tentu tidak, suatu saat ingatannya akan kembali, biarkan dia mengingatnya sendiri. Jangan berusaha membuatnya mengerti atau tidak kepalanya akan sangat sakit"

1 menit 20 detikWhere stories live. Discover now