#10

1.3K 52 0
                                    

Gue sudah sampe dirumah dan Fandy juga Michelpun sudah balik kerumahnya masing-masing, rasanya menyenangkan sekaligus lelah. Tapi mengingat mereka selalu ADA buat gue jadi lebih tenang.

"Dean?" Panggil gue ke Dean karna rumah benar-benar sepi. Sekarang sudah jam 7 berarti bibi udah pulang sedari tadi.

Kling..

"Kak, dean kerumah Naufal" SMS dean yang memberitahu sebab rumah sepi.

"Ok" gue membalasnya singkat, dan menuju kamar gue untuk mandi dan menyiapkan makanan.

"Askum! Helloo!" Teriakan dari balik pintu membuat gue mempercepat gerakan ganti baju gue lalu menuruni tangga.

"Masuk!" Kata gue ke Erinda, yang meneriakan kata-kata tadi.

"Sendiri lo?" Tanyanya lalu menaiki tangga beriringan dengan gue.

"Yap!"

"Ada makanan?" Tanya Erinda yang baru memasuki kamar gue dengan sendal tidur biru berbulu.

"Lo gak pernah dikasih makanan yah?"

"Ihhhh, gue lapar lagi!"

"Dasar perut karet!"

Gue menuruni tangga dan mengambil makanan dikulkas dua pintu berwarna abu-abu itu, dan membawanya kembali kekamar gue.

"Yea, makasih Archy yang cantik" kekeh Erinda lalu menyambar makanan yang gue bawa.

"Ada maunya baru muji lo"

"Rin?"

"Emm" jawabnya sambil makan dengan lahapnya.

"Gue akan pilih diantara mereka berdua"

"Uhukk" Erinda terselek saat gue bilang gitu.

"Terus lo akan pilih siapa?" Wajahnya berubah serius, lalu menatap gue.

"Gue akan nentuin besok!"

"Lo nginap disini gak?" Sambung gue, lalu melihat jam menunjuk pukul 9 malam.

"Gak, nanti jam 12 gue pulang"

"Kayak kelelawar aja lo!"

"Biarin, nanti gue berubah jadi vampir terus ikut syuting twilight" tawa Erinda, lalu melanjutkan makanannya. Rumah Erinda dan gue gak terlalu jauh dari Pada rumah Melan. Jadi Erinda lah yang paling sering kesini atau gue yang kerumahnya.

Beberapa jam berlalu, Erinda pamit pulang dan gue mengantarnya hingga pintu. Dia berlalu dengan mobil hitamnya dengan cepat.

Gue berbalik masuk lalu pesan masuk keHand phone gue yang berada dikantong celana pendek gue.

"Berbalik" kata pesan tersebut, gue melihat dari siapa yang mengirim dan ternyata.

"Hai Ar" sapanya tak jauh dari gue, gue berbalik menatapnya berada diluar pagar gue yang masih terbuka lebar.

"Ngapain lo?" Tanya gue lalu mendekatinya.

"Temanin gue jalan yuk!" Ajaknya lalu gue hanya menggangguk.

"Baju lo terbuka banget" komentnya melihat celana pendek dan baju kaos gue. Dia memberikan jaket hitam miliknya, dan sekarang rasanya hangat banget.

"Makasih" dia hanya tersenyum lalu menggenggam tangan gue.

"Chel?"

"Emm"

"Lo pacaran sama Kesha?" Tanya gue lalu dia tertawa.

"Gak lah!"

"Waktu itu yang lo makan bareng dia diresto?"

"Dia anaknya teman nyokap gue, terus nyokap nyuruh gue temanin dia jalan-jalan"

1 menit 20 detikHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin