#13

1.2K 50 0
                                    

"Aku bahkan tahu jika kau tidak mengatakannya,satu-satunya orang didalam dirimu akan menjadi aku, aku sangat takut tapi aku menyembunyikannya bahwa kau terbentuk dari sejuta mimpiku yang akan hilang"

"Bercanda lo!" Archy memalingkan wajahnya lalu kembali dengan ketakutannya, permainan dengan kursi yang mereka naikkipun turun dengan kecepatan tinggi.

"LO KIRA GUE BERCANDA!" Teriak Michel karna suaranya akan kalah dengan teriakan Archy dan orang lainnya yang naik.

Archy seketika tak berguming bahkan tanpa ketakutan karna permainan yang saat ini mereka naikki, mereka hanya diam dengan tatapan kosong.

"Apa!" Kata Archy tanpa berteriak.

"Bagaimana gue harus menanggapi hal ini Chel? Gue punya banyak kekhawatiran akan hal ini" batin Archy.

Mereka tersadar dari tatapan kosong itu, permainan berhenti dan mereka melapas pengaman dibantu oleh para penjaga.

Dan berjalan meninggalkan permainan tersebut, dengan berjalan mulai agak terpisah karna Archy yang jalan terlebih dahulu.

Canggung....

"Emmm, Ar"

"Iya" jawab Archy memelankan langkahnya agar jalan beriringan dengan Michel.

"Naik itu yuk!" Ajak michel menunjuk permainan perahu, ditujukan untuk pasangan.

Archy hanya mengngangguk lalu mengikuti langkah Michel yang sudah memegang tangannya.

"Silahkan mbak deluan" ucap mbak penjaga perahu tersebut, lalu megang perahu yang berukuran sedang itu.

Tangan Michel memegang tangan Archy untuk membantunya naik keperahu, mereka duduk saling berhadapan dan mulai mendayung dengan pelan.

Mereka mulai memasuki suatu goa dengan hiasan berwarna-warni bertema love. Para pasangan lain sudah agak jauh dari mereka, karna dari jarak yang sudah ditentukan.

Hening..

Mereka hanya mendayung tanpa berkata apa-apa sedari tadi, dan sekilas melirik lalu memperhatikan sekitar lagi.

"Chel, jika gue bersama lo apa gak akan ada lagi kekhawatiran?" Archy memulai percakapan dengan pertanyaannya.

Michel menghembuskan nafasnya, lalu menjawab.

"Hidup itu penuh dengan kekhawatiran Ar, tapi jika gue bersama lo, rasanya kekhwatiran itu menghilang" Michel tersenyum manis kearah Archy yang menatap dinding goa.

"Tapi bagaimana dengan orang-orang yang gue sayang lainnya tahu, jika gue tetap memilih untuk bersama lo?" Tanya Archy lagi, lalu menatap Michel yang masih dengan senyumannya.

"Mungkin mereka akan mengerti dengan hanya melihatnya" jawab Mivhel lalu meraih tangan Archy. Archy hanya diam lalu berhenti mendayung.

"Ar, aku butuh kamu!" tatap Michel menggenggam tangan Archy erat.

"Tangan Michel selalu hangat" batin Archy menatap tangan Michel yang menggenggamnya dengan jam tangan hitam yang biasa dia kenakan.

Archy terdiam dan menatap dalam Michel.

"Gue adalah kebutuhan lo?"

"Kebutuhan utamaku yang melengkapi segala kekuranganku"

Michel memeluk Archy lalu mengusap rambutnya perlahan dan melepaskan pelukannya.

"Aku mencintaimu Ar"

Cup

"Ini terjadi lagi, dimana Angin berhenti, udara menjadi hampa, detak jatung yang seakan terdengar, aliran darah menjadi hangat, saat setiap kali kalimat itu terucap" batin Archy.

Michel mencium kening Archy, terukir senyum diwajah mereka.

Tanpa sadar seseorang melihat mereka dari belakang, seorang yang juga sedang naik perahu sendirian, menatap mereka dengan kesalnya.

"Michel cinta Archy!" Michel memeluk Archy dengan erat, membiarkan perahu tersebut berjalan mengikuti aliran air tanpa mendayungnya.

"Udah puas?" Tanya Archy yang merasa sesak karna dipeluk Michel begitu lama.

"Ehh maaf sayang" Michel tertawa kecil.

"Chel, lo punya kekuatannya?" Tanya Archy bingung.

"Haa? Sulap gitu?" Jawab Michel binggung.

"Ihh bukan!"

"Terus apa? Akukan manusia normal"

"Gini loh, kenapa tiap lo bilang "aku mencintaimu Ar" entah kenapa tiba-tiba Angin berhenti, udara menjadi hampa, detak jatung yang seakan terdengar, aliran darah menjadi hangat. Dan waktunya selalu sama"

"Waktu?"

"Iya! 1 menit 20 detik"

"Waktunya kamu hitung?"

"Gak sengaja kok, pas lo megang tangan gue, gue melirik ke jam tangan lo"

Michel bertambah Binggung lalu menaikkan alisnya.

"Emmmmm.. Mungkin"

"Mungkin"

"Mungkin" Michel menunda jawabannya membuat Archy kesal.

"Ihh ditanya kok jawabnya gak serius gitu!" Kesal Archy lalu memalingkan wajahnya.

"Hehehe, itu karna ucapan seseorang yang ditakdirkan untuk kita benar-benar punya keajaiban" Michel tersenyum diikuti Archy yang tertawai kecil.

"Terus keajaiban gue ke elo apa?"

"Banyak, bahkan gue gak bisa bilang satu persatu, yang jelas itu adalah hal yang paling berharga" kata Michel tersenyum lalu melanjutkan dayungnya.

"Jadi cinta memang punya keajaiban yah" batin Archy.

1 menit 20 detikWhere stories live. Discover now