m a

4.5K 467 5
                                    

Jungah akhirnya berjalan kaki untuk pulang ke rumah. Ia tak membawa dompetnya. Uang yang digunakannya untuk naik bus tadi adalah pecahan terakhir yang dibawanya.

Sebenarnya ia bisa saja mencegat taksi. Namun ia tak yakin apakah kakak-kakaknya ada di rumah. Pembantu mereka hanya bertugas setengah hari. Seokjin dan Yoongi seringkali keluar untuk mengerjakan tugas. Sedangkan Namjoon dan Hoseok sedang les. Taehyung dan Jimin lebih senang bermain ke rumah teman-temannya. Sedangkan Jungkook, tentu saja ia sedang berlatih basket.

Gadis itu akhirnya mengandalkan insting serta papan-papan penunjuk jalan. Selain itu ia juga sempat mampir ke pos polisi terdekat untuk bertanya caranya menuju Sangam-dong.

Sang polisi dengan baik hatinya menjelaskan melalui peta yang ada di pos polisi tersebut. Dengan otaknya yang pas-pasan, gadis itu mencoba menghafal rute yang harus ia tempuh.

Setelah mengucapkan terima kasih, Jungah terus saja menggumamkan apa yang disampaikan sang polisi baik hati tadi. Mana polisinya mirip Siwon lagi.

Jungah berjalan cukup lama. Dilihatnya arlojinya. Rupanya sudah hampir 30 menit ia berjalan. Gadis itu sedikit panik sebenarnya. Ia belum pernah mengalami hal seperti ini. Karena kakak-kakaknya selalu siap sedia membantunya.

Gadis itu sudah hampir menangis. Ia mengusap pipinya kasar, menghilangkan air mata yang sempat menetes.

*

Jungkook telah selesai bermain basket. Cowok itu mengecek ponselnya, dan mendapati 30 panggilan tak terjawab. Segera dibukanya.

10 kali telepon dari Jungah. Sisanya dari Namjoon dan Hoseok.

Segera saja ia menghubungi kakaknya tersebut.

"Kahob, kenapa?" tanya Jungkook sambil mengelap keringatnya dengan handuk.

"Jungah sama lo?" bukan suara Hoseok, melainkan suara Namjoon.

"Udah gue suruh balik duluan," jawab Jongkook polos.

"Bego! Dia nelpon gue bilang kalo lagi nyasar!" ujar Namjoon. "Gua sama Hoseok lagi nunggu di depan rumah. Taehyung sama Jimin juga udah gue suruh nyariin. Lo coba susulin dia."

"Iya kak," jawab Jungkook sambil menutup teleponnya.

Kemudian ia mencoba menelepon Jungah. Namun tidak tersambung.

"Ni bocah kemana lagi ah!" desisnya kesal.

*

Jungah berada di sebuah gang sekarang. Tidak terlalu.sempit, tapi cukup sepi. Dan dihadapannya terdapat dua orang pemabuk yang sedang menggodanya. Memaksanya ikut untuk menemani mereka.

Ia sangat takut. Namun ia segera berlari setelah mendorong keduanya hingga jatuh. Untunglah mereka tidak mengejar.

Kembali ia susuri jalan-jalan yang dijelaskan sang polisi tadi. Untunglah ia tiba di daerah dekat rumahnya.

Dari kejauhan, dilihatnya dua orang yang sangat dikenalnya. Si kembar, Monie dan Hobie. Rasanya Jungah bahagia sekali. Ia selamat.

Segera ia berlari, sambil memanggil keduanya.

"Kak Mon! Kak Hob!"

Dua cowok itu menoleh. Mengetahui siapa yang memanggil, wajah mereka berubah lega.

"Adek! Darimana sih?! Bikin khawatir aja sih!" omel Hoseok. Sementara Namjoon menghubungi yang lain.

Jungah segera memeluk Hoseok. "Adek kira.. hiks..nggak bakal bisa nyampe ke rumah.. hu.. huu..."

Cewek itu tersedu di pelukan Hoseok.

"Mana tadi adek digangguin orang mabuk.. huee.. Adek takut banget," tuturnya.

"Udah nggak papa sekarang. Masuk yuk!" ajak Hoseok sambil merangkul Jungah.

"Dduk! Berhenti nangisnya!" seru Namjoon. Jungah berusaha menghentikan tangisnya dengan susah payah.

*

With My Brothers | btsWhere stories live. Discover now