j u b e l a s

4.2K 399 14
                                    

Malam harinya mereka kembali membuat api unggun. Sambil memanggang daging untuk makan malam. Itu tugas kakak-kakaknya.

Sedangkan Jungah, membungkus kentang, jagung, dan ubi untuk di masukkan di api unggun. Waktu selesai makan malam, kentang, jagung, dan ubi tersebut akan menjadi makanan penutup mereka.

Makan malam dimulai. Terdapat daging panggang dengan selada dan daun wijen, serta ssamjang sebagai pelengkap. Tak hanya itu nasi buatan Jimin juga melengkapi makan mereka. Ditambah lagi ramyun buatan Suga yang al dente, semakin membuat mereka makan seperti nafsu makan Jin. Bayangkan delapan orang seperti Seokjin, makan bersama. Yaa kurang lebih seperti itu lah.

Suasana makan malam mereka cukup tenang dan damai. Tidak. Itu hanya ekspektasi. Kenyataannya mereka makan sambil ngobrol keras-keras. Tertawa-tawa, bahkan kadang mengolok satu sama lain. Sehingga terkadang membuat daun selada tersebut mendarat di muka seseorang.

Jungah hanya geleng-geleng kepala melihat hal itu. Tapi ia lebih suka jika mereka berkumpul seperti ini. Karena kadang-kadang mereka tak bisa makan bersama di rumah. Semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Usai makan malam dan bersih-bersihnya, Jin mengambil gitarnya. Sambil mulai bersenandung. Bernyanyi untuk adik-adiknya. Nggak ding. Itu terlalu cheesy. Ia bernyanyi untuk kesenangannya sendiri. Karena ia sedang larut untuk belajar gitar akhir-akhir ini.

Kata Suga sih, kakaknya itu sedang ingin PDKT pada seorang gadis. Dan gadis itu ingin sekali seseorang bernyanyi untuknya dengan diiringi petikan gitar.

Meski kadang Suga mengejeknya, Jin tak goyah. Sehingga kadang Suga berakhir membantuya belajar. How sweet.

Usai menyelesaikan satu buah lagu, Jungah bertepuk tangan. "Keren banget Kajin!"

Gadis itu tersenyum. "Nyanyiin lagi lah buat adek. Apa kek.. mm.. Spring Day keknya boleh!"

"Lo ngejekin gue dek?" lirik Jin males.

"Nggak! Belom sampe situ belajarnya?" tanya Jungah. Belum sampai Jin menjawab, Jungah kembali menyergahnya, "Belum ya? Aah.. sayang banget."

Mukanya di-prihatin-prihatin-kan. Sambil bibirnya melengkung ke atas.

"Lo nanya, tapi lo yang jawab sendiri, pinter lo dek, pinter," ujar Hoseok sarkastik.

"Untung adek. Kalo nggak udah gue buang lo ke laut, dek!" seru Jin kesal.

"Yodah, yang lain laah," timpal Jungah.

"More Than Words?" tawar Jin.

"Ah, More Than Words mulu Kajin, mah! Udah bosen, lo tiap hari di rumah maininnya itu mulu!" protes Jungkook.

"Yodah yodah.. dengerin ajalah yang keluar apa.." potong Jin.

Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would it be the same
If I saw you in heaven?

I must be strong
And carry on
'Cause I know I don't belong
Here in heaven

Would you hold my hand
If I saw you in heaven?
Would you help me stand
If I saw you in heaven?

I'll find my way
Through night and day
'Cause I know I just can't stay
Here in heaven

Time can bring you down
Time can bend your knees
Time can break your heart
Have you begging please, begging please

Beyond the door
There's peace I'm sure
And I know there'll be no more
Tears in heaven

Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would you be the same
If I saw you in heaven?

I must be strong
And carry on
'Cause I know I don't belong
Here in heaven

(Tears in Heaven - Eric Clapton)

"Woooow, Kajin juga bisa lagu barat?" seru Jungah ambigu. Antara memuji, atau mengejek.

Jin hanya mengeluarkan smirk-nya bangga.

"Gue pinjem lah, Kajin," seru Hoseok. Jin mengulurkan gitarnya. Lalu Hoseok mulai memainkan lagu, entahlah. Yang jelas suasananya jadi lebih ramai, soalnya Hoseok menyanyikan lagu, tetapi diplesetkan dari lagu aslinya. Lirik yang dibuatnya juga membuat yang lain tergelak.

Hampir tengah malam, mereka akhirnya satu per satu memutuskan untuk masuk ke kabin.

Jungah tidur di sebuah ruang sempit di atap, bersama Jimin dan Suga.

Sedangkan Jungkook bergelung dengan Taehyung di bed yang sama.

Hoseok tentu saja dengan Namjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok tentu saja dengan Namjoon. Sedangkan Jin, ia tidur di bed single, untuknya sendiri.

Walaupun telah lewat tengah malam, Jungah masih belum bisa memejamkan matanya. Ia lalu miring ke kanan. Ke arah Jimin.

"Kajim," panggil gadis itu pelan. "Udah tidur?"

"Heng?" Jimin kembali membuka matanya. Hampir saja ia tertidur. Namun gara-gara Jungah memanggilnya, matanya jadi terang benderang.

"Nggak papa, nggak jadi," jawab Jungah tanpa rasa bersalah.

Hampir saja Jimin mengumpat. Sekarang kantuknya hilang gara-gara siapa, tapi ketika ditanya kenapa, malah bilang nggak papa.

"Asyem lo dek, giliran gue udah melek gini, bilangnya nggak ada apa-apa," cibir Jimin.

Jungah terkekeh. "Anu.. itu.. makasih."
"Buat?" Jimin mengangkat sebelah alisnya.

"Today."


*

saya masukin lagu itu gegara terinspirasi nonton Junho di 1 Night 2 Days, pas dia nyanyiin lagu itu, tapi pronounce nya aneh.. haha.. ada yang pernah nonton juga?

With My Brothers | btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang