p a t b e l a s

4.1K 427 20
                                    

Setelah semua masakan matang, seseorang berjalan dengan ekspresi kesal. Wajahnya cemberut. Ditekuk berkali-kali, sudah seperti kertas yang diremas.

"Kok pada nggak bangunin gue sih?!" Taehyung muncul setelah sekian lama.

"Salah siapa susah dibangunin," seru Jungah.

"Mana gue dikunciin di mobil lagi, untung nggak mati gue," gerutu Taehyung.

"Yang penting kan nggak mati," sergah Yoongi. Savage!

"Kasuga kok jahat!" Taehyung memicing, menatap tajam ke arah Yoongi.

"Baru tahu?" Yoongi menampilkan smirk di wajahnya. Menambah ekspresi culas di wajahnya.

Taehyung tambah manyun.

"Udah, makan sekarang," lerai Namjoon.

"Ntar lo yang cuci piring," tambahnya lagi.

Mendengar hal itu, Taehyung sempat merasa senang sesaat. Hanya sesaat. Setelah itu ia dijatuhkan.

"Kok gue?!" Taehyung protes.

"Lo tadi kan gak bantuin masak, sat!" seru Hoseok.

"Udah, udah.Buru makan, liat tu! Si Suga udah ngunyah noh!" lerai Seokjin, sambil menyendok makanan di hadapannya. Ia sedikit kesal karena didahului adiknya itu. Tapi bagaimana lagi, jika ia mengomel pasti makanannya akan segera dingin.

Semuanya diam dan bergerak mengambil makanan. Sedikit kalap memang. Tentu saja, karena mereka berebut supaya mendapat porsi paling banyak.

Tak ada 13 menit, semua masakan sudah ludes. Padahal mereka memasak hampir 45 menit lamanya.

"Kenyaaang!" seru Hoseok dan Taehyung sambil mengelus perut mereka.

"Sekarang giliran lo yang nyuci nyet!" ucap Namjoon.

"Anju!" maki Taehyung. Ekspresinya berubah gelap.

Jungkook dan Jungah tertawa-tawa keras mengejek Taehyung.

"Diem lu berdua!" Taehyung makin keki. "Lo juga dek! Urusi noh bibir! Makan berantakan banget sih ah!"

Lainnya menoleh ke arah Jungah. Di wajah gadis itu memang terdapat beberapa butir nasi, di pipi dan dahinya. Jungah menoleh ke arah Jungkook.

"Ada apanya emang? Berantakan banget ya?" tanya Jungah pada Jungkook.

Jungkook mengangguk.

Jubgah kemudian mencoba mengambil kotoran tersebut dengan menunjuk-nunjuk wajahnya. "Disini?"

Jungkook menggeleng.

"Disini?" tanya Jungah lagi.

"Bukan, duh!" Jungkook yang tak sabaran akhirnya mengambilkan butiran nasi yang ada di wajah Jungah.

"Udah," kata Jungkook singkat.

"Ululuu.. makasih Jungkook-ku~" Jungah langsung menempelkan pipi kirinya ke pipi Jungkook. Lalu tangannya mengelus-elus pipi kiri Jungkook.

"Ugh! Jungaah! Lepasin!" Jungkook memberontak. Namun Jungah tak juga menyingkir. Membuat Jungkook melepas tangan Jungah dengan paksa.

"Good job! Bisa banget lo bikin Jungkook kesel, hahaha," puji Yoongi.

Jungah hanya membalasnya dengan acungan jempolnya. Sedangkan Jungkook mendecih sebal.

"Ada yang mau main basket?" seru Yoongi.

"Gue ikut!" seru Jungkook, Namjoon, Taehyung dan Jimin bersamaan.

"Lo nyuci piring nyet!" ujar Namjoon pada Taehyung. Taehyung mendengus.

"Oke, two-on-two ya?" ucap Yoongi.

Ketiganya menjawab dengan jempol mereka menghadap ke atas.

"Dek, lo yang itung skornya!" perintah Yoongi.

"Ogah! Adek ngantuk kak!" tolak Jungah.

"Uri maknae, chakhan aijyeo*?" Yoongi mengerling ke arah Jungah.
(Adek anak baik, kan?)

Bila Yoongi telah berkata seperti itu, jelas Jungah tak dapat menolaknya. Ia akhirnya menurut meski sambil menggumamkan gerutuan.

Apalagi sekarang Jungkook dan Jimin telah merangkul lehernya dari kedua sisi. Membuat gadis itu benar-benar tak bisa lolos dari perintah Yoongi.

"Ayo!" ucap Jungkook sambil menyeret Jungah bersama Jimin. Sedangkan Yoongi mengambil bola basket yang ia bawa dari rumah.

*

With My Brothers | btsWhere stories live. Discover now