w a s a t u

3.9K 385 55
                                    

Yugyeom masih tertelungkup di ranjang Jungkook, sambil memegangi aset berharga miliknya. Cowok itu masih merintih kesakitan, hingga membuat Jungah semakin merasa bersalah.

"Sso.. sori.. Gyeom.. gue.. gue nggak sengaja," ucap Jungah pelan.

"Makanya, lo tuh ketuk pintu dulu, jan asal masuk kamar gue Jung!" omel Jungkook sembari menepuk-nepuk bagian belakang Yugyeom.

"Yaelah, mana tahu kalo Yugyeom kesini. Lo kan jarang banget bawa temen pulang," balas Jungah cemberut.

"Ya maaf deh Gyeom. Gue nggak sengaja," ujar Jungah lagi.

"Sekarang mendingan kita makan malem deh, yuk!" ajak gadis itu.

Jungkook dan Yugyeom masih mengurusi anunya Yugyeom. Tak mendengarkan Jungah.

"Oke, gue tanggung jawab. Sebagai tanda maaf, gue bakalan bantuin lo jalan ke bawah. Gimana? Dimaafin nggak?" tanya Jungah lagi.

"Oke, call," ucap Yugyeom. Kapan lagi dapet kesempatan kayak gitu, batin Yugyeom.

Jungkook berdiri untuk berganti baju. Sedangkan Yugyeom terduduk di ranjang Jungkook. Jungah pun mendekat ke arah Yugyeom.

"Lo nggak marah kan?" tanya Jungah lagi.

"Ya gimana lagi. Lo kan nggak sengaja," jawab Yugyeom sambil menjulurkan tangannya pada Jungah.

Jungah lalu menarik tangan Yugyeom, membantunya berdiri. Setelah berdiri, dengan alaminya tangan cowok itu bergerak ke atas bahu Jungah. Merangkul gadis itu.

Jungah hampir saja menembakkan laser dari matanya ke arah Yugyeom. Namun ia didahului oleh geplakan tangan Jungkook ke kepala Yugyeom.

"Aduh! Kenapa sih?!" protes Yugyeom.

"Tangan lo sat!" seru Jungkook.

Yugyeom menoleh, melihat ke arah tangannya yang berada di atas bahu Jungah. Lantas buru-buru cowok itu memindahkan lengannya, sambil cengengesan.

 Lantas buru-buru cowok itu memindahkan lengannya, sambil cengengesan

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Sori. Nggak sengaja," sahutnya pelan.

Jungah hanya geleng-geleng kepala. Gadis itu lantas menggamit lengan Yugyeom, lalu membantunya berjalan ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, Jungah juga membantunya duduk di kursi meja makan. Tak sampai disitu, Jungah juga duduk di sebelah Yugyeom.

Kakak-kakak Jungah yang telah lebih dulu berada di sana, menatap keduanya aneh.

Tak lama kemudian Jungkook menyusul.semuanya, lalu memilih duduk disamping Yugyeom.

"Temen lo kenapa?" tanya Namjoon, tak tahan lagi dengan rasa penasarannya.

"Dek, lo udah official ama dia?" cetus Hoseok.

"What?!" Jungah menatap Hoseok tajam.

"Kalo kalian udah official, perlu interogasi dulu nih," tambah Jin.

"Dih, apaan sih?! Nggak! Adek cuman bantuin dia, sebagai permintaan maaf gegara.. nggak sengaja nginjek....." Jungah ragu-ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Gantinya, pandangan gadis itu berpindah ke bagian bawah Yugyeom.

"Eh.. eh.. apaan yang lo lihat?!" seru Yugyeom panik. Sebagai cowok normal, ia tentu malu dilihat seorang cewek di bagian privatnya.

"Ups, sori," tambah Jungah.

"Nginjek apa?" tanya Taehyung cengo.

"Ituu.. anu!" seru Jungkook, sebagai saksi mata.

Yugyeom mendelik kesal ke arah Jungkook. "Nggak perlu diperjelas kali."

"Ouch! Pasti sakit," Namjoon menatap anu Yugyeom simpati.

"Hah? Gimana bisa lo nginjek.." Jimin melihat ke arah Jungah, lalu menoleh ke Yugyeom.

"Ngaku deh! Kalian ngapain?!" seru Hoseok curiga.

"Ya ampun Kahob! Nggak usah mikir aneh-anah deh! Adek cuman nggak sengaja! Udah ah, mending makan sekarang!" Jungah mengambil sumpitnya.

"Jung, Kajin belum mulai makan lo," Suga mengingatkan. Etika makan yang berlaku memang anggota keluarga yang paling tua makan terlebih dahulu, baru kemudian mereka yabg lebih muda.

Sehingga Jungah menaruh sumpitnya lagi.

"Jadi, gimana bisa kamu nginjek 'barang' dia?" tanya Jin sambil mulai mengambil sumpitnya.

"Yaaa tadi tu adek kira yang di kasur itu Jungkook, jadi adek langsung dudukin aja badannya di atas kasur. Taunya itu Yugyeom. Kan adek kaget, jadi nggak sengaja nginjek pas 'itu'.. Yah, gitu deh pokoknya. Nggak perlu dijelasin detail kan?" tutur Jungah malas.

"Menang banyak dong lo, Gyeom?" cetus Jimin.

"Orang sakit kok menang banyak?" sahut Yugyeom bingung.

"Yekan didudukin Jungah di atas ranjang..." Taehyung segera menoyor Jimin.

"Otaknya dikondisikan ya!" seru Taehyung.

"Yodah, pada makan gih. Daripada makin ngelantur semuaa," Namjoon mengembalikan fokus mereka kembali ke makan malam.

Jungah mulai makan dalam diam. Begitu juga yang lainnya. Namun Yugyeom masih diam.

"Makan, Gyeom. Malah diem aja," ujar Jungah.

"Suapin," bisik Yugyeom.

"Woy! Perasaan yang sakit 'barang' lo, bukan tangan. Atau tangan lo mau gue sunat juga?!" ujar Jungkook sarkastik.

"Nggak deh. Makasih," Yugyeom segera mengambil sumpitnya guna menghindari tatapan kakak-kakak Jungah. Ia pun mulai makan.

Jungah tersenyum sekilas. Ia bisa merasakan kehangatan kakak-kakaknya itu hanya dari kata-kata yang mereka ucapkan.

Makan malam di keluarga Bang berlanjut dengan tenang dan damai.

*

makasih semuanya :))

With My Brothers | btsWo Geschichten leben. Entdecke jetzt