j u

4.6K 466 8
                                    

Pagi hari merupakan waktu paling sibuk bagi keluarga Bang. Karena enam orang anggota keluarga Bang masih menduduki bangku sekolah. Sedangkan Jin dan Suga memiliki jadwal kuliah di siang harinya.

Pagi itu, Jin menyiapkan sarapan untuk ketujuh adiknya. Ia membuat sesederhana mungkin. Karena ia tahu, setiap pagi mereka tidak akan sempat duduk di meja makan. Semuanya menyambar sandwich.buatan Jin, menggigitnya di mulut sambil membenarkan sepatu atau mengencangkan dasi mereka. Tak terkecuali Jungah.

Pagi ini Jungah dan Jungkook berangkat bersama, diantarkan oleh sopir ayahnya. Begitu juga Namjoon dan Hoseok. Sedangkan Taehyung berangkat dengan Jimin dengan mobil Taehyung.

Sang ayah, Bang Sihyuk mendengar tentang perihal Jungah yang tersasar. Jadi mereka sekarang diantar-jemput sopir. Bahkan ketika mereka memiliki jam pulang atau tujuan yang berbeda-beda, beberapa sopir yang ditugaskan ayah mereka akan menjemput mereka.

*

Hari ini waktunya kelas Jungah berolahraga. Namun gadis itu sibuk mengaduk-aduk tasnya. Sementara yang lain berganti seragam olahraga.

"Jung! Ada apa?" tanya Wendy.

"Sepertinya seragam olahragaku ketinggalan," gadis itu panik.

"Gawat! Guru olahraga kita katanya cukup disiplin. Apa kau tak memiliki cadangan di loker?" tanya Seulgi.

Jungah menggeleng. Tapi ia teringat sesuatu. Kelas Jungkook juga berolahraga hari ini. Tepat setelah kelas Jungah.

Gadis itu bergegas lari ke kelas Jungkook. Wendy dan Seulgi mengedikkan bahu, heran dengan kelakuan temannya.

Sampai di depan kelas Jungkook, gadis itu memberanikan diri untuk mengetuk pintu.

"Permisi, Pak," ucapnya sambil menampilkan senyum terbaiknya hari itu.

"Ada apa?" tanya sang guru tidak terlalu ramah.

"Boleh saya bertemu dengan Bang Jungkook?" pinta Jungah.

Wooooooh! Weew! Suit suit!

Sorakan dan suitan teman-teman sekelas Jungkook menggema setiap sudut kelas. Ya mereka belum tahu jika Jungah dan Jungkook adalah saudara kembar. Jadi mereka mengira Jungkook ada apa-apa dengan Jungah.

Jungah cukup terkenal di kalangan siswa karena kecantikannya. Sehingga kedatangannya ke kelas Jungkook sekarang cukup mendapat perhatian dari setiap penghuni kelas.

"Tenang!" seru sang guru menenangkan siswa kelas Jungkook. "Bang Jungkook selesaikan urusan.kalian dalam lima menit!"

Dengan malas, Jungkook segera keluar menghampiri Jungah.

"Ada apa?" tanya Jungkook ogah-ogahan.

"Seragam olahraga gue ketinggalan. Pinjem dong!" ucap Jungah to the point.

"Gue kan juga olahraga entar!" tolak Jungkook mentah-mentah.

"Elah, bentar doang. Gue janji, nggak bakal kena keringet gue!" rayu Jungah. "Lo nggak mau kan gue dihukum?"

Jungkook tetap kokoh pada pendiriannya.

"Please, Jungkook Oppa?" Jungah mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali dengan genit, membuat aegyo.

Jika Jungah telah mengeluarkan rayuan mautnya, ia tak punya lagi alasan menolak. Baginya aegyo Jungah juga merupakan hal yang langka. Sehingga Jungkook mengumpat pelan.

"Curang banget sih! Lo pake aegyo!"

Jungah terkekeh sembunyi-sembunyi.

Jungkook kembali ke dalam mengambil tasnya yang berisi seragam olahraga lalu memberikannya kepada kembarannya itu.

"No sweat!" tukas Jungkook lagi memperingatkan.

"Jungkook Jjang Jjang Man! Mmuach!" Jungah menempelkan dua jari ke bibirnya lalu menyalurkannya ke bibir Jungkook.

"Gue janji, no sweat!" ujarnya sebelun pergi dari hadapan Jungkook. Sedangkan Jungkook misuh-misuh sambil mengusap bibirnya.

Bibir suci gue ternoda!

*

With My Brothers | btsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin