w a

5.4K 471 12
                                    


Upacara penerimaan murid baru telah berlangsung setengahnya. Kali ini giliran sang ketua OSIS yang menyampaikan sambutannya.

Jungah dan Jungkook saling lirik ketika Taehyung yang maju ke depan. Mereka berdua tak menyangka jika Taehyung yang pecicilan menjadi ketua OSIS di sekolah mereka.

Usai memberikan sambutan singkat, kini giliran murid baru yang mendapatkan nilai tertinggi yang akan memberikan sambutan. Jungkook maju ke depan disambut tepuk tangan dari semua peserta.

Jungkook menyampaikan sambutannya dengan lancar. Bahkan beberapa siswi yang duduk didekat Jungah mulai berbisik tentang ketampanan Jungkook.

"Jungkook ganteng dari mana coba?!" Jungah memutar bola matanya. Ia sudah terlalu sering mendengar bisik-bisik semacam itu.

Hampir 45 menit berlalu, kini upacara penerimaan murid baru telah berakhir. Kini semua kembali ke kelas untuk mengurus tetek bengek administrasi kelas. Serta saling berkenalan.

Jungah mendapatkan seorang teman pindahan dari Kanada, Wendy. Selain itu ada juga Kang Seulgi yang duduk di bangku depan Jungah. Ia merasa langsung 'klik' dengan mereka berdua.

*

Pulang sekolah, Jungah segera berganti baju, lalu ngendon di depan TV.

"Gimana sekolahnya dek?"

Tiba-tiba Seokjin yang baru pulang kuliah bergabung di sebelah Jungah yang sedang menonton TV.

"Hemm, lumayan," Jungah mengangguk-angguk. Namun matanya masih tetap fokus ke layar TV.

"Udah dapet temen?" Jin menjatuhkan kepalanya ke paha Jungah. Berniat untuk tidur sebentar.

"Kak Jiiin!" seru Jungah sedikit kaget.

"Sepuluh menit! Gue belum tidur dari semalem dek. Tapi abis ini musti berangkat lagi. Gue ngantuk banget," alasan Jin.

"Cuman sepuluh menit lo ya! Nggak lebih!"

Jin tidak menjawab. Rupanya cowok itu telah tidur.

Belum sepuluh menit, kaki Jungah mulai kesemutan. Gadis itu meringis menahan sakit, tapi tak tega juga membangunkan Jin.

Beberapa menit kemudian, Jungah tak dapat menahannya lagi. Ia membangunkan Jin.

"Kak Jin! Bangun! Gue kesemutan nih!" Jungah mendorong-dorong kepala Jin. Jin tak bergerak.

Tak tahan lagi, ia mendorong kepala Jin hingga cowok itu terjatuh dari sofa. Mukanya terlihat linglung. Setelahnya ia baru mengerang karena lututnya terantuk meja.

"Sopan dikit kek banguninnya!" gerutunya.

"Adek kesemutan!" ujar Jungah geram, sambil menjilat ujung telunjuknya kemudian menyentuhkannya ke ujung hidung. Gadis itu melakukan gerakan tersebut berkali-kali.

Jin bangkit, lalu menyapu wajah Jungah dari atas ke bawah dengan tangannya yang besar. "Nyebelin!"

"Kajiiiiiin!!!" teriak Jungah kesal.


*

With My Brothers | btsWhere stories live. Discover now