n a m

4.6K 470 9
                                    

Kini semuanya anggota keluarga Bang telah berkumpul di ruang tengah. Kecuali ayah mereka yang sedang berada di Jepang.

"Kak Tae kan udah bilang, adek pulang bareng Kookie, kenapa nggak nurut sih?" ujar Taehyung kesal.

"Maaf, kak. Daripada nunggu Jungkook lama, mending adek pulang duluan," Jungah beralasan.

"Terus malah nyasar, gitu?" sahut Jimin.

"Adek ketiduran di bis, jadi kebablasan!" Jungah masih mencoba membela diri.

"Ya udah, dek, lain kali jangan diulangi. Mending tunggu Jungkook, atau telepon gue atau Suga. Jangan bikin khawatir!" Jin memperingatkan.

Jungah menunduk, sambil menyahut pelan, "Iya."

"Lo juga, Kook. Jagain yang bener! Lain kali gue nggak mau denger ada kayak gini lagi," ujar Namjoon menatap Jungkook.

Jungkook mengangguk. Sedikit penyesalan menelusup di hatinya.

*

Sebelum tidur, Jungkook menuju kamar Jungah.

Tanpa mengetuk, cowok itu masuk ke kamar begitu saja.

Jungah yang baru saja selesai mandi berteriak kaget melihat Jungkook. Pasalnya ia hanya melilitkan handuk dan hanya menutupi dari dada hingga sebatas pahanya.

"Ups! Nggak sengaja!" setelah mengucapkan hal itu, namun Jungkook tak keluar kamar. Cowok itu malah tiduran di ranjang Jungah.

"Kook! Keluar. Gue mau ganti baju!"

Jungkook tak bergeming. "Ganti aja sana!"

Jungah mendengus kesal. Diambilnya baju tidur dari dalam lemarinya, lalu gadis itu kembali ke kamar mandi.

Tak berapa lama ia keluar, lalu duduk di pinggir ranjang. Tepat di sebelah Jungkook.

"Ngapain kesini?" tanya Jungah.

Jungkook diam.

"Woi!" Jungah meminta respon.

"Sori. Harusnya gue nggak suruh lo pulang duluan," ucapnya tanpa melihat ke arah Jungah.

Ganti Jungah yang diam. Ia tak pernah melihat sisi peduli Jungkook. Maksudnya jarang sekali. Sangat.

"Nggak pa-pa. Toh gue udah nyampe dengan selamat," ujar Jungah canggung. "Udah balik kamar lo sana. Gue mau tidur."

"Gue tidur disini ya? Kangen nguyel-nguyel pipi lo!" ucapnya sambil terkekeh. Ia tahu, Jungkook sebenarnya mengkhawatirkannya. Tapi untuk menunjukkannya mereka terlalu canggung. Tak terbiasa so sweet- so sweet- an ala-ala sinetron gitu. Jadi kalau Jungkook sudah mulai mengalihkan pembicaraan, Jungah tahu, Jungkook merasa awkward.

"Ogah! Balik sanaaa!" tolak Jungah.

"Nggak mau," cowok itu malah meraih salah satu guling, lalu bergeser memberi tempat pada Jungah. "Sini."

"Balik kamar lo, atau gue panggil Kak Suga?" ancam Jungah.

Namun ancaman tersebut tak mempan untuk Jungkook. Cowok itu malah menarik sang kembaran yang pernah berbagi rahim dengannya ke sampingnya.

"Kapan terakhir kita tidur bareng?" tanya cowok itu. "Kayaknya udah lama banget."

Jungah tersenyum. "Terakhir SMP tahun pertama. Sebelum lo puber."

Jungkook kemudian menghadap Jungah. Dicubitnya kedua pipi gadis itu. Membuatnya mendesis marah.

"Apaan sih Kook!"

"Lama nggak nguyel-nguyel pipi Bang Jungah. Haha."

"Ish! Lepasin!"

Jungkook kembali menatap Jungah. Lalu tiba-tiba saja memeluk gadis itu.

"Gue takut lo kenapa-napa, dan itu gara-gara gue," bisiknya.

Jungah tak menyangka, kembarannya itu sangat khawatir dengannya.

Jungah membalas pelukan Jungkook. "Bukan gara-gara elo kok. Dan gue juga nggak kenapa-napa, kan?"

Tangan Jungah menepuk-nepuk punggung Jungkook pelan. Berharap sentuhan kecil dari gadis itu mampu menenangkan si bayi besar yang tengah memeluknya erat.

Hingga tak lama kemudian keduanya malah tertidur bersebelahan. Seperti di masa lalu, dimana mereka berbagi rahim milik ibu mereka.


*

With My Brothers | btsحيث تعيش القصص. اكتشف الآن