p a t

4.6K 462 2
                                    


Jadilah Jungah berdiri di halte bus di depan sekolahnya. Cewek itu membaca papan informasi jalur bis yang ada disana. Setelah mengetahui bus mana yang harus ia tumpangi, gadis itu duduk di bangku halte.

Hampir sepuluh menit kemudian, busnya datang. Jungah buru-buru naik. Namun karena ia terbiasa diantar jemput sopir hingga SMP, ia hampir belum pernah naik bis umum.

Ia sedikit kesulitan ketika membayar. Karena tak tahu tarifnya, ia harus.bertanya kepada sang sopir terlebih dulu. Untung sopirnya baik.

Bis tersebut cukup lengang, sehingga ia bisa memilih bangku untuk duduk. Jungah memilih bangku pojok paling belakang.

Sembari menunggu busnya sampai ke tujuan, gadis itu terkantuk-kantuk. Beberapa kali kepalanya tertunduk, terkadang hingga mengenai kursi depannya.

Jungah terbangun karena terkejut. Dilihatnya sekitar, ia tak mengenali lingkungan di luar.

"Mati gue!" umpatnya.

Buru-buru ia berdiri, dan berjalan ke depan mendekati sang sopir. Gadis itu bertanya pada sang sopir, "Pak, Sangam-dong udah lewat?"

"Wah, udah lewat jauh. Sekitar 3 halte yang lalu," jawab pak sopir. "Mendingan halte berikutnya, adek turun saja."

"Gitu ya pak? Ya udah, makasih pak," jawab Jungah lesu.

Sesuai saran sang sopir bus, Jungah turun di halte berikutnya.

Kemudian gadis itu segera menelepon kembarannya.

Tuut...

Tuut...

Tuut...

Jungah menunggu sampai akhirnya dijawab oleh voice mail. Ia mencoba beberapa kali. Namun hasilnya sama, Jungkook tidak mengangkat ponselnya.

Hari sudah mulai gelap. Jungah akhirnya memutuskan untuk membuka aplikasi peta di ponselnya. Dilihatnya jaraknya berdiri sekarang hingga ke rumahnya cukup jauh.

Gadis itu melihat kiri kanan depan belakang. Ia akhirnya memilih meyeberang. Ia harus menaiki bus kembali ke 3 halte yang telah ia lewati sebelumnya.

Saat ada bus yang datang, ia segera naik. Cerobohnya gadis itu tak melihat nomor bus yang ia tumpangi. Karena panik, ia menaiki bus yang menuju ke arah sebaliknya. Sayangnya bus yang ia tumpangi memiliki rute yang berbeda dengan bus yang pertama tadi.

Jungah memandangi peta di smartphone-nya. Bus yang ia tumpangi malah menjauh dari tujuannya.

Gosh! Ia salah lagi.

Gadis itu akhirnya memilih turun di halte berikutnya, sebelum ia terbawa lebih jauh.

Sepertinya hari itu Jungah sedang sangat tidak beruntung. Tersasar cukup jauh membuat gadis itu menyalakan GPS-nya. Akibatnya baterai ponselnya tidak bertahan lama. Sekarang hanya tersisa 5% saja.
Jungah mengumpat kesal. Gadis itu akhirnya menelepon Namjoon. Untunglah Namjoon langsung mengangkat teleponnya.

"Kak Mon?"

"Kenapa dek?"

"Kak, adek nyasar... tut.. tut... tut"

Layar ponselnya menggelap menampilkan logo mereknya. Ponselnya mati, tanpa daya. Lengkap sudah kesialannya hari itu.

Gadis itu mendecak kesal. Ia hampir saja menjambak rambutnya sendiri karena frustasi. Namun tak jadi karena malu dengan sekitarnya.

*

With My Brothers | btsWhere stories live. Discover now