Chapter 1 : Pelarian

9.9K 410 97
                                    

Dedaunan coklat berguguran menutupi jalan setapak yang membawaku ke garis perbatasan Lorien. Oh, udaranya sangat dingin. Aku menyesal tidak membawa tenda di ranselku, malam ini aku terpaksa harus tidur ditanah. Kudaku berbaring di sampingku, aku mendekatkan diri padanya untuk mencuri kehangatannya. Ia meringkik protes, terganggu olehku yang terus-terusan bergerak mencari posisi nyaman.

Besok aku akan berburu, bagaimanapun aku membutuhkan protein untuk perjalananku. Yang kubawa dalam tas hanya roti lembas dan air sebagai bekal. Meskipun segigit lembas membuatku kenyang, namun rasanya membosankan. Aku butuh daging, mhhmmm, daging panggang sepertinya menggiurkan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku sampai di pertigaan antara sungai Gladden river dan Anduin. Great! Sekarang aku harus mencari cara menyebranginya. Sebelum menyebranginya, kuisi kantung airku sampai penuh. Lalu aku ke hutan mencari akar rambat dan kayu untuk kubuat sampan. Aku melepaskan kudaku, ia tidak akan muat untuk naik ke sampan.

"Terima kasih, Harling. Kembalilah ke Lorien dengan selamat. Sampaikan salamku untuk Lord Celeborn dan Lady Galadriel." Kataku sambil menepuk-nepuk punggungnya, aku tahu kuda itu mengerti bahasa Elf, kaum elf mampu berkomunikasi dengan hewan dan tumbuhan. Dia berlari menjauh hingga yang kulihat hanya titik kecil di kejauhan dan menghilang. Aku menghela nafas, dan mendorong sampan ke sungai.

Sungai Anduin adalah sungai terbesar dan terpanjang di Middle-earth. Airnya mengalir dari Grey Mountains di utara melewati Emyr Muin, hingga Ithilien, Gondor, dan berakhir di Samudra Belegaer. Airnya yang jernih mengalir dari lelehan es di kutub utara dan perpaduan anak-anak sungai sepanjang rute Anduin.

Jujur saja, aku sangat takut menyebrang sendirian di sungai yang lebar ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jujur saja, aku sangat takut menyebrang sendirian di sungai yang lebar ini. sesekali aku melihat kebawah, mengira-ngira ada hewan apa yang hidup di bawahnya. Bulu kudukku berdiri, mengingat salah satu film Alligator, buaya besar yang tiba-tiba muncul dan melahap orang-orang di perahu. Beginilah akibatnya jika kebanyakan nonton film, membuatku paranoid. Dengan tergesa-gesa aku mendayung sampan hingga ke tepian.

"Thanks God!" kataku sambil mencium tanah. Aku menoleh ke belakang, takut jika ada hewan air yang mengejarku.

Hufffttt, khayalanku sangat tinggi.

Hamparan padang rumput kekuningan terbentang di Gladden Fields, jauh di timur sana adalah wilayah Greenwood the Great atau kini dikenal dengan Mirkwood oleh kaum manusia. Aku melihat peta, Old Forest Road terletak di utara. Dengan berjalan kaki, kira-kira akan sampai satu minggu lagi. Aku membuang nafas berat, menurut informasi, Hari Durin akan terjadi satu bulan lewat seminggu kedepan. Ini berarti aku harus sampai di Lake Town pada hari itu.

Entah apa yang akan kulakukan ketika sampai sana. Ketika Naga Smaug membakar habis Lake Town, atau ketika Battle of the Five Armies terjadi. Elbereth berkata aku hanya mengamati dan tidak boleh merubah takdir. Apa aku hanya diam melihat penduduk Lake Town dihancurkan Smaug? Atau ketika Fili dan Kili dibunuh oleh orc, bagaimana dengan nasib Tauriel nanti? Apa aku harus sembunyi bagaikan hantu melihat Azog membantai Thorin? Disatu sisi pengetahuanku tentang masa depan dapat menyelamatkan banyak orang, termasuk orang-orang hebat yang ditakdirkan mati. Namun dengan begitu, aku akan mengacak-acak event di Middle-earth!

His Possession (Completed)Where stories live. Discover now