Chapter 32 : His Secret

2.2K 144 21
                                    


5 tahun setelah kejadian terakhir...

Fingolfin mengujungi kota Harlindon untuk konser orchestra terakhirnya sebelum fokus membantu keluarganya mengorganisir persiapan pelayaran. Pagi itu dia ditemani sahabatnya sekaligus pewaris Gondor, Eldarion. Meskipun usianya sama, namun wajah Eldarion lebih tua dari Fingolfin, salah satu bukti perbedaan kaum Edain dan kaum Eldar. Fingolfin menanyakan kesehatan raja Elessar yang semakin menurun, dan Eldarion sudah harus bersiap menanggung tahta Gondor jika ayahnya meninggal nanti. Dia tak sampai hati memberitahu Eldarion bahwa dia sudah mendapat penglihatan akan kematian Elessar. Tapi dia memberitahu ibunya, dan kini Leia makin sering mengunjungi sahabatnya, Arwen, memberi dukungan pada ratu Gondor itu.

Obrolan mereka beralih ke adat sosial di Valinor yang kuno dan ketat. Eldarion tidak percaya saat Fingolfin menjelaskan banyak wanita disana berlomba-lomba membesarkan putrinya secara khusus agar menikah dengan bangsawan, melahirkan keturunan, dan mengurus suami. Wanita tidak boleh belajar membaca karena itu urusan kaum ellon, dan rasisme sangat kental. Mereka sama sekali tidak mengenal emansipasi. Elf Vanyar yang memiliki sistem sosial kompleks menjadi kaum paling berpengaruh di Valinor, sering menganggap sebelah mata elf jenis lain. Mereka punya banyak tradisi konyol, salah satunya sprei pengantin baru harus digantung di depan kamar pengantin. Jika pengantin wanita masih perawan, maka aka nada bercak darah di kain itu. Tapi jika sudah tidak perawan, maka wanita itu akan diusir dari kerajaan dan diasingkan.

"Itulah kenapa sepertinya kedatangan elf dari Ithilien ini akan menghebohkan elf-elf di Valinor." Kata Fingolfin, "Bayangkan saja, elleth disini adalah ilmuwan, dokter, sampai prajurit. Aku sudah bisa melihat bagaimana mereka akan shock dengan kami. Kau tahu, seperti kembali ke zaman primitive."

Eldarion terbahak-bahak, "Aku mau membayar mahal agar bisa melihat wajah-wajah mereka!"

"Bagaimana ya naneth sering mengekspresikannya, ah ya.. We will Rock 'em all." Mereka terpingkal-pingkal.

Eldarion yang punya kebiasaan melompat dari satu topic ke topic yang lain, bertanya "Aku bingung, kenapa kali ini kau mengadakan konser gratis? Aku bertaruh orang-orang akan membayar mahal agar bisa hadir di konser terakhirmu. Dan.. Harlindon? Kenapa di kota kecil ini?" Tanya Eldarion.

"Aku suka nuansa-nya, pantai kini jadi favorit kaum Elf. Panggilan laut semakin keras, kami tidak tahu sampai berapa tahun lagi akan mendiami Middle-earth."

"Kalian akan pergi?"

"Kau tidak usah cemas. Adarku mengikat sumpah untuk menemani Elessar sampai ayahmu pergi."

"Penduduk Middle-earth pasti akan sangat merindukan bangsa Elf."

"Ya."

Mereka berdua diam, bersandar pada pagar jembatan yang mengarah ke laut Belegaer. Jauh diseberang sana adalah Valinor, negeri abadi kampung halaman bangsa Elf. Meskipun ergion-ergion sudah menyalakan kembali two-lamps yang pernah dihancurkan Melkor, tapi cahaya two-lamps buatan ergion berbeda dari cahaya two-trees buatan Valar dan tidak bisa meringankan panggilan laut sama sekali.

"Jembatan ini sangat indah kalau malam hari, bercahaya seperti benang perak. Aku akan mengajakmu-"

"Sepertinya aku ingin jalan-jalan..sendiri." potong Fingolfin. "Atmosfir disini menginspirasiku."

"Oke." Eldarion tersenyum, tiba-tiba ingat bagaimana Fingolfin suka menghabiskan waktunya jika tidak sedang bermain music. Wanita di kota ini pasti akan sangat sibuk beberapa hari kedepan! "Aku mengerti kau punya...inspirasi. Aku akan kembali ke hotel."

Fingolfin tersenyum pada sahabatnya, namun segera menghapus ekspresi cerianya saat Eldarion jauh dari pandangan. Tidak ada yang tahu niat sesungguhnya dia mengadakan konser di Harlindon, kecuali ibunya. Selama bertahun-tahun dia menyangka rahasianya aman sampai malam sebelum keberangkatannya, Leia menghampirinya. Dia menyangka ibunya akan marah saat tahu niat-nya mengadakan konser. Tapi Leia hanya tersenyum sedih, dengan lembut membelai wajahnya.

His Possession (Completed)Where stories live. Discover now