Akhirnya... Valinor!

3.1K 178 31
                                    

"Meleth nin! Kau harus melihat ini! Kami sudah melihat pulau!" Legolas memberitahu Leia yang sedang duduk di geladak belakang kapal, membaca buku. Harapan menggembung seketika di kepala Leia. "Ayo kita kedepan!" Legolas menarik Leia dengan semangat.

"Kita sudah sampai Valinor?" Tanyanya. Dia sudah lelah berada di kapal, terus merasa mual ketika angin dan ombaknya terlalu besar.

"Ya! Ayo! Kita lihat tanah yang nanti akan jadi rumah kita!" Seru Legolas seperti anak kecil yang tidak sabaran masuk ke taman bermain.

Leia melihat orang-orang mulai berkerumun, beberapa diantaranya masuk kembali ke kapal, mungkin untuk mengumpulkan barang-barang yang akan diturunkan.

Finarfin berdiri di samping Lord Celeborn, menunjuk ke barat dimana garis kecil yang merupakan Rumah Kaum Eldar mulai terlihat. "Dia ada disana." Kata Lord Celeborn pada ayah mertuanya.

"Kau bisa merasakan Galadriel?" Tanya Finarfin.

"Ya, dia disana menunggu kita. Di Alqualonde, aku bisa merasakannya."

Disamping Finarfin, Emily menggigiti kukunya dengan grogi. Bertemu anak-anak FInarfin yang usianya ribuan tahun lebih tua darinya, membuat percaya dirinya goyah. Bagaimana jika keempat anak tirinya tidak menyukainya? Bagaimana jika mereka berpikir Emily tidak lebih baik dari ibu mereka yang dulu? Karena pada kehidupan pertamanya, Finarfin menikah dengan elleth bangsawan yang dari kecil khusus di didik menjadi puteri. Sedangkan aku? Pikir Emily, menelan ludahnya gugup.

Mengetahui fea pasangannya gelisah, Finarfin menarik Emily mendekat, "Jangan khawatir. Mereka akan menyukaimu. Mereka anak-anak yang baik." Bisiknya, "Tenangkan dirimu. Pegang tanganku yang kuat...Tarik napas...buang...tarik..."

"Aku tidak sedang melahirkan, Arfin!" Desis Emily jengkel, Finarfin tertawa. Emily jauh berbeda dari istrinya yang dulu, saat istri pertamanya punya karakter tenang, agak kaku dan memuja kode etik istana, tapi Emily lebih kekanak-kanakan, kadang pemalu dan sering sembunyi di punggung Finarfin, tapi juga selalu memberikan komentar spontan yang lucu dan bodoh tiap kali Finarfin menggodanya.

Leia yang dari tadi menatap ke arah yang dimaksud, memicingkan matanya, tapi tidak terlihat apapun. Leia bertukar pandang pada Sam dan Gimli, dan menyadari mereka juga belum melihat Valinor.

"Naneth tidak bisa melihatnya sekarang." Kata Luthien. "Dari jarak ini hanya penglihatan elf yang bisa menjangkaunya."

"Kau belum melihatnya?" Bisik Legolas.

"Belum."

"Sebentar lagi kau akan melihatnya."

Banyak penumpang meninggalkan haluan untuk mempersiapkan barang bawaanya. Mereka akan sampai di pelabuhan Alqualonde dalam beberapa jam lagi, dan para Elf sulit menahan kegembiraannya. Banyak yang menanti-nanti reuni dengan orangtua, saudara-saudara, teman, anak-anak, dan pasangannya yang lebih dulu ada di Valinor. Banyak elf di kapal itu yang belum lahir pada Zaman Pertama dan lahir di Middle-earth, jadi mereka belum pernah melihat Negeri Para Valar dan penasaran dengan tanahyang selalu disebut-sebut dalam berbagai buku kaum Eldar.

Oropher dan Thranduil hampir tidak bisa mengontrol rasa tidak sabarnya. Mereka sudah bisa merasakan fea pasangannya semakin dekat.

Mereka duduk di haluan, dan tak beberapa lama atmosfirnya berubah. Langitnya seperti langit kuno dan penuh kekuatan magis. Mereka melewati Tol Eressea, gugusan pulau tak berpenghuni yang penuh sihir Valar, di sanalah dulu kaum Mortal yang nekat berlayar ke Valinor disesatkan ke daratan lain. Eressea seperti gerbang utama, hanya bisa terlihat oleh mereka yang memang diizinkan memasuki Valinor.

His Possession (Completed)Where stories live. Discover now