Ship Disaster (Bonus Chapter)

2K 134 6
                                    

Belum sampai sebulan berada di dalam kapal, orang-orang mulai jengah dan menanti-nanti kapan kapal berlabuh di pelabuhan Alqualonde. Selain karena bosan melihat air laut di kiri-kanan-depan-belakang , juga karena kini banyak orang yang sulit mencari privasinya masing-masing.

Suatu malam, Legolas dan Leia berjalan-jalan dihaluan kapal. Akhir-akhir ini Leia sering terkena mabuk laut, membuat mood-nya jelek dan selalu Legolas yang dijadikan pelampiasannya. Leia merasa tidak enak badan dan menyeret Legolas menemaninya menghirup udara malam Itu.

Ketenangan mereka berdua hilang ketika tiba-tiba Amrod dan Amras (Anak kembar Feanor yang minggu kemarin berulang tahun ke-5) berlari kearah mereka. Wajah kedua anak itu hampir semerah rambutnya, "Granda! Granda! Tolong nana!" Teriak Amras menangis.

Legolas bangkit seketika, menangkap Amras yang melompat ke pangkuannya dan menyodokkan wajahnya ke leher Legolas. "Amras! Amrod! Ada apa dengan naneth kalian? Kenapa kalian belum tidur malam-malam begini?" Tanya Legolas, mengelus punggung kecil Amras yang naik-turun karena sesegukan.

Disampingnya, Leia mengelap hidung Amrod dengan sapu tangan. "Amrod, lihat granna. Ada apa dengan ibumu?"

"Hiks... Tadi Amras mimpi seram.. Te-terus aku mau bawa Amras ke nana..." Ujar Amrod pelan, menghisap ingusnya yang hampir lolos dari hidungnya. Kedua elf dewasa itu diam, meminta Amrod meneruskan ceritanya.

"Tapi... Pas aku sampai, aku lihat Ada' memukul Nana..."

Leia terkesiap dan bertukar pandang dengan Legolas . Feanor memukul istrinya? Sulit dipercaya, selabil-labilnya Feanor, dia tidak akan pernah melayangkan tangannya ke keluarganya . Dia tipe orang yang akan menyakiti tubuhnya sendiri daripada melukai Nerdanel.

"Amrod, kau yakin Adarmu memukul Naneth? Kau tidak salah lihat?" Tanya Legolas, shock dengan laporan kedua cucunya itu. Sementara dipangkuannya, Amras yang tadi mulai tenang kini menangis lagi.

Amrod menggeleng keras, "Tidak! Ada' bilang Nana nakal dan harus dihukum. Ada' bilang bakal behenti kalo Nana memohon."

Leia mengerutkan kening, semakin bingung. "Amrod, ceritakan pada kami. Apa Adarmu memukul Naneth dengan benda keras atau tangan kosong?"

"Pakai tangan."

"Dimana adarmu memukul naneth? Di wajah? Di kepala? Atau di punggung?"

Amrod menggeleng. "Di pantat."

Satu kalimat singkat yang langsung membuat wajah Leia semerah tomat dan Legolas memalingkan wajahnya, pura-pura tidak mendengar.

"Ayo... G'anna tolong nana... Nana kesakitan!" Seru Amrod, menarik-narik tangan Leia agar mengikutinya. Leia bisa membayangkan kejadian memalukan saat mereka berempat tiba-tiba menerobos masuk kamar Feanor lalu menangkap basah dia dan Nerdanel sedang beraksi. Leia menggeleng keras, dia tidak tahu caranya menjelaskan pada Amrod dan Amras kalau mereka salah paham. Lalu bagaimana jika kedua anak itu menuntut penjelasan? Leia benar-benar kehabisan kalimat. Lain kali dia akan menegur Feanor, kalau ingin 'bermain' dengan istrinya, pastikan mereka mengunci kamarnya!

"Amrod, sebaiknya kita jangan mengganggu orangtuamu dulu." Kata Legolas, disambut mulut Amrod yang terbuka lebar, tidak percaya kakeknya membiarkan naneth mereka dipukuli.

"Granda, kau tidak sayang sama naneth kami?" Tanya Amras, matanya membulat terkejut.

"Kami sayang pada Nerdanel dan Feanor," jawab Legolas, sebisa mungkin menyederhanakan kalimatnya agar anak kecil itu mengerti. "Tapi, apa yang kalian lihat tidak seperti yang kalian duga. Adar kalian sayang pada naneth, untuk itulah saat naneth kalian melakukan
kesalahan, Adarmu menghukum naneth agar dia tidak mengulangi tindakannya."

His Possession (Completed)Where stories live. Discover now