Chapter 18 : Haldir dan Legolas

3.4K 224 17
                                    

"Ayahmu sudah gila! Dia bilang bayi kita adalah ayahnya? Yang benar saja!" Seruku untuk yang kesekian kalinya. Aku berdiri didepan jendela dan menyilangkan tanganku. Entah kegilaan apa yang ada di otak Thranduil, sudah 5 hari sejak malam itu dia selalu membawa anakku jalan-jalan dan menyebutnya Adar. Setiap pagi aku bangun dan mendapati anakku yang pertama sudah "diculik" oleh Thranduil.

"Aku setuju denganmu. Tapi saat pertama aku melihat rambut perak anak itu, memang hanya ada satu orang yang memilikinya. Yaitu kakek-ku, Oropher." Legolas duduk diranjang sambil menimang bayi keduaku. Jangan tanya dimana bayi satunya lagi, aku tidak tahu kemana Thranduil membawanya. "Aku rasa bayi itu sudah resmi dinamai Oropher oleh Adar. Apapun nama yang kita ajukan nanti pasti akan ditolaknya."

It's hopeless! Aku sudah membuat list nama-nama bagus untuk anakku, kini semua sia-sia! "Kalau Father tidak segera menghentikan perilakunya, lama-lama aku akan menyegel pintu itu agar dia tidak menculik anakku lagi."

Suamiku menaruh bayi emas-nya di keranjang dan memelukku dari belakang, "Rombongan dari Imladris dan Lorien akan tiba besok. Kita akan tanya pada Lady Galadriel, mungkin dia tahu jawabannya."

Aku merilekskan badanku dalam dekapannya dan mengangguk. Legolas menghembuskan napasnya dileherku, membuatku geli. "Legolas, aku sudah sepenuhnya pulih." Dia mengangkat alis dan masih bermanja-manja dibahuku. "Kapan kita bisa melakukan pengikatan ulang, sayang?"

Tubuhnya membeku, aku menoleh untuk melihat wajahnya. "Ada apa?"

Perlahan dia melepas pelukanku, "Aku tidak yakin sanggup melakukannya. Aku masih trauma dengan persalinanmu. Itu hal paling mengerikan yang pernah kulihat."

Trauma? Bukannya aku yang seharusnya trauma? "Sayang, itu memang resiko menjadi seorang ibu."

"Tapi kau kesakitan."

"Memang seharusnya sakit. Tapi lihat, hadiah apa yang kita terima." Kataku menunjuk pada keranjang bayi.

Dia menoleh sejenak, lalu menatapku lagi. "Entahlah, meleth nin. Aku tidak sanggup."

Aku menghela napas kalah dan memeluknya. Aku baru tahu, meski dia ini ksatria hebat yang sudah menghadapi banyak peperangan, ternyata dia juga bisa trauma hanya karena persalinan. Aku mengingat wajah pucat dan kepanikannya malam itu. Bagaimana dia rela kesakitan ketika rambutnya kutarik, hanya karena aku juga kesakitan. Dia berkata dia juga ingin merasakan penderitaanku. Ya ampun, lembut sekali sifatnya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Banner berwarna-warni terangkat tinggi ketika delegasi dari Imladris dan Lorien sampai di Minas Tirith. Pasukan Elf dan pengiringnya ditempatkan di lapangan sama seperti pengiring kerajaan lain, sementara kuda-kuda orang dengan jabatan tinggi perlahan menaiki kota menuju Istana Anarion. Dibarisan kuda itu terdiri dari Marchwarden Haldir dan Captain Glorfindel sebagai pemimpin jalan, lalu Lady Galadriel, Lord Celeborn, dan Lord Elrond. Dibelakang mereka ada Arwen dan kedua saudaranya, Elladan dan Elrohir. Dan barisan paling belakang berjalan para pelayan dan prajurit khusus.

Banyak gadis Minas Tirith terpukau oleh kegagahan Haldir dan Glorfindel. Beberapa diantaranya bahkan tidak malu-malu menyelipkan bunga di saddle kuda kedua ellon itu. Sedangkan yang dipuj-pujaa hanya menampilkan wajah datar dan focus memimpin barisan. Keduanya sudah terbiasa dengan reaksi orang-orang ketika melihat wajahnya, mengingat mereka berdua ellon paling famous dikotanya masing-masing.

Elessar menyambut mereka dan segera memerintah utusannya untuk mengkoordinir kamar bangsawan di koridor privat. Wajahnya berubah bahagia ketika melihat kekasihnya, Arwen, putri Lord Elrond. Arwen adalah elleth tercantik di Arda, dia bahkan dijuluki Evenstar yang artinya 'Seperti bintang'. Kecantikannya diwariskan dari leluhurnya yaitu Luthien yang juga merupakan gadis paling cantik diantara kaumnya. Sayangnya, Luthien memilih Beren yang merupakan pangerah berdarah manusia. Dia mengorbankan keabadiannya dan akhirnya meninggal karena pasangannya tewas. Bagi bangsa Eldar, melakukan pengikatan Fea dengan manusia sama saja dengan bunuh diri. Elf adalah makhluk abadi, berbeda dengan manusia. Suatu hari manusia akan tua dan meninggal, kemudian Elf yang menjadi pasangannya akan hidup dalam kedukaan dan memudar.

His Possession (Completed)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu