Chapter 3 : Prince Charming

3.9K 326 65
                                    

"FUCK!" Aku bangun dengan kasar dan membentur dahinya. Tubuhku terbanting lagi ke kasur.

"AWW!" Dengan cepat Ia bangkit dan terjungkal dari kasur. Sambil mengernyit kesakitan ia memegangi dahinya.

"Pergi!" teriakku panik.

Perasaanku mulai tidak enak, "A-apa yang kau lakukan?" Jantungku berdetak. Aku seperti mengenalnya di suatu tempat, tapi aku tidak ingat.

Dadanya menekan dadaku, Ia menaruh kedua tangannya disamping kepalaku sebagai tumpuan. Kini berat badannya menindihku sempurna. Matanya turun menatap bibirku.

"Apa yang kau lakukan?!"

Dia hanya tersenyum dengan tatapan anehnya, tangannya terangkat hendak menyentuh pipiku.

Tiba-tiba dia menjauh, merapikan rambut dan bajunya lalu duduk di kursi sebelah kasurku. Aku bingung dengan sikapnya. Tak lama kemudian pintu kamar terbuka. Dua orang elleth dengan gaun cream masuk dan membungkuk pada pria itu. Ellon tadi mengangguk regal dengan wajah dingin.

Mengapa mereka membungkuk padanya? Salah seorang Elleth memeriksa denyut nadiku. "Kau sudah sadar, Hiril nin. Namun tubuhmu masih lemah. Kau harus berbaring untuk memulihkan energimu. "

Aku tersenyum dan bergumam, "Terima kasih."

"Sama-sama, Hiril nin." My Lady. Lalu membungkuk pada ellon yang masih duduk dengan bosan di kursi, "Saya permisi, Hir nin." Ellon itu mengangguk. Aku melihat kedua Healer itu keluar ruangan meninggalkan kami berdua. 'Please, jangan pergi.' Mohonku dalam hati. Mereka menutup pintu kamar dan pundakku turun.

Ellon itu bangkit dan tersenyum menggoda kearahku, dia berbaring disampingku dengan satu tangan menumpu kepalanya. Dia memandangi wajahku, membuatku tidak nyaman dibawah inspeksinya.

"Siapa namamu?" Tanyanya lembut, matanya tak pernah lepas dariku.

Aku menelan ludah, "Leia." aku melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Kau ada di Healing Center, di Greenwood." Ia memilin-milin rambutku dijarinya.

"Dan... siapa kau?" tanyaku, mataku melirik tangannya yang dengan manja memainkan rambutku.

Dia tidak menjawab beberapa saat, membiarkan waktu berlalu dengan canggung. "Legolas."bisiknya. "Tapi kau bisa memanggilku sayang kalau mau."

Jantungku berhenti. Legolas? Pangeran Legolas? EL-E-GE-O-EL-A-ES?? mulutku mengatup. Oh my God, dia karakter film yang punya jutaan fangirl, jadi tokoh utama imajinasi liar fanfiction-fanfiction di dunia. Tidak hanya di duniaku dia punya pasukan penggemar. Seingatku ia juga terkenal di Imladris dan Lorien, Elleth-elleth disana sering menggosipkan ketampanan Legolas.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku dengan suara pelan, menahan euforia yang bergejolak dikepalaku.

"Menjagamu."

"Menjaga apanya..." Ujarku, pelan wajahku memerah mengingat kejadian tadi.

Ia menyeringai, "Menjagamu tetap jadi milikku." Katanya seperti anak kecil mengklaim mainan barunya.

Tubuhku menegang, miliknya?  "Apa maksudmu? Sudah berapa lama aku disini?"

"10 hari."

Uhhh! Apa dia tidak bisa bicara lebih panjang lagi? Kalau begini terus aku bisa kehabisan topic. "Kau ada disini siang-malam selama 10 hari?" Tanyaku. Jantungku berdegup menanti jawabannya.

"Tidak juga, aku disini mulai dari sore hingga pagi."

"Selama itu? Apa saja yang kau lakukan disini?"

His Possession (Completed)Where stories live. Discover now