Part 18

2.5K 278 36
                                    

Sepanjang perjalanan, kami hanya diam. Entah karena Amber marah atau memang dia sedang ingin diam. Terkadang, Amber menjadi orang yang susah ditebak.

" kenapa diam ? kamu marah ? " tanyaku padanya membuka pembicaraan.

Dia hanya menggeleng. Ketika aku hendak bertanya kembali, kami sudah terlanjur sampai di depan kedai. Bibi Eun dan Jiyoung sudah menyambutku, dapat terlihat dengan jelas mereka sedang khawatir. Setelah motor Amber berhenti didepan mereka, Bibi eun dan Jiyoung langsung mehampiri kami.

" apa kau tidak apa-apa ? " tanya bibi Eun.

" kau terluka Krys ? " tanya Jiyoung ketika melihat lututku.

" aku tidak apa-apa bi, hanya luka lecet. menurut mu bagaimana hem ? " untuk mempersingkat waktu aku menjawab pertanyaan mereka berdua sekaligus.

Mereka hanya mengangguk-angguk, entah karena sudah mengerti atau puas dengan jawaban singkatku itu. Tiba-tiba Amber turun dari motornya dan membungkuk minta maaf kepada bibi Eun.

" maafkan kekasihku yang ceroboh ini, aku akan membantunya untuk memperbaiki motor kedai yang rusak. "
Amber memberi kode padaku untuk meminta maaf. Tanpa ragu aku mengikutinya membungkuk. Bibi Eun mengusap punggung kami dengan lembut, lantas menyuruh kami untuk berdiri tegak. Dia tersenyum manis, lalu berkata,

" sudahlah tidak apa, lagipula ini kan kecelakaan. seharusnya aku yang menanggung biaya pengobatannya. "

" tap-tapii .. " kataku merasa bersalah.

" tidak ada tapi-tapian. berapa biayanya Amb ? "

Yang ditanya hanya tersenyum bodoh. Sejenak dia melirikku lalu menjawab,

" aku telah mengobatinya dengan cinta, jadi sesuatu yang dikerjakan dengan cinta itu gratis bi. "

Aku langsung memukul lengannya.

" stupid ! kamu gombal sekali ! " kataku dengan tersenyum malu.

Bibi Eun dan Jiyoung hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala, sedangkan para wanita didalam kedai berteriak histeris. Sial sekali kekasihku ini, membuatku tambah malu saja. Mereka akan menggodaku habis ini, aku langsung melotot kearahnya. Dia tersenyum bahagia sambil mengalihkan pandangannya.

" kalian ini membuat heboh kedai ku saja. kau tidak usah bekerja habis ini, istirahat lah dirumah. " ucap bibi Eun sambil berlalu pergi.

" aigoo, pantas saja waktu itu kamu meng .. hmmpph ! "

Aku tersenyum bodoh pada Amber, sedangkan dia hanye mengernyitkan dahinya keheranan.

" diamlah ! " bisikku di telinga Jiyoung.

" ah. baiklah aku akan kembali ke cafe. kamu tunggu disini sampai aku selesai bekerja. bye ! " Amber terseyum manis pada kami.

" hati-hati oppa ! " ucap Jiyoung bersemangat.

Aku langsung memberikan death glareku pada Jiyoung, tapi dia tidak peduli dan terus tersenyum kearah Amber. Ketika Amber hendak melajukan motornya, dia menatap Jiyoung sebentar.

" ah, hampir saja aku lupa. apa kau teman baik Krystal disini ? "

Jiyoung mengangguk cepat.

" bagus. aku boleh tahu namamu ? "

Jiyoung hendak mengulurkan tangannya, namun segera aku tepis.

" Kang Jiyoung. lekaslah kembali bekerja. "

Amber dan Jiyoung hanya menatapku dengan pandangan heran.

" aku bertanya padanya sayang, kenapa kamu yang menjawab ? "

from me to youWhere stories live. Discover now