Part 43

2.6K 238 61
                                    

Hari pernikahan kami pun tiba,  aku dan hyung tengah bersiap-siap memakai tuxedo yang telah disiapkan oleh Krystal dan nuna. Hyung terlihat khawatir, dia terus mondar-mandir bahkan semenit untuk duduk saja tidak bisa. Lain denganku, meskipun aku sama gugupnya dengan hyung, hal yang aku lakukan hanyalah duduk dan memandang kosong ke depan. Sungguh, aku tidak bisa berpikir jernih saat ini.

Semalam, sebelum tidur aku menyempatkan diri untuk menelpon Krystal. Aku bilang padanya kalau aku sangat gugup. Dia hanya tertawa, dan terus menenangkan aku bahwa semuanya akan baik-baik saja. 5 hari menjelang pernikahan kami, aku dan Krystal kembali kerumah masing-masing. Ini karena orang tua kami melarang untuk tinggal serumah menjelang pernikahan.

" Jo !! aku sangat gugup !!! " Hyung tiba-tiba berteriak di depan wajahku.

Aku hampir jatuh tersungkur, akibat perbuatan hyung.

" kau pikir aku tidak ? bisakah kau duduk hyung ? "

Hyung menggeleng cepat.

' klek '

" kalian sudah siap ? kita berangkat sekarang, daddy kalian telah menunggu di mobil. " Ucap bibi Song dari balik pintu.

Aku dan hyung berjalan beriringan, meskipun begitu pikiran kami melayang entah kemana. Hyung seperti orang gila, beberapa kali dia berbicara sendiri, aku pun tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dia ucapkan. Ketika sudah sampai di samping mobil, hyung tetap berbicara sendiri. Akhirnya, aku menepuk punggungnya cukup keras untuk membuat dia sadar. Hyung hendak marah padaku, tapi tidak jadi karena daddy berteriak dari dalam mobilnya untuk bergegas.

Di mobil kami terdiam, aku memilih mengalihkan pandangan keluar jendela. Siapa tahu membuat pikiranku lebih tenang.

" paman, bisakah kau memutarkan musik klasik ? " Pinta hyung tiba-tiba.

" baik tuan. "

Akhirnya musik klasik menemani kami hingga tiba di tujuan nanti. 30 menit perjalanan, mobil mulai memasuki halaman gedung yang akan dipakai untuk acara pernikahan kami. beberapa mobil mewah sudah berjejer rapi. Mobil pun berhenti, persis didepan pintu utama gedung. Aku dan hyung mulai berjalan memasuki gedung, kami mulai menjadi pusat perhatian. Beberapa temanku dengan jahilnya berbisik sesuatu yang membuat aku ingin tertawa saat itu, tapi aku tahan karena semua mata menatap kami tanpa berkedip. 

Aku merasakan jantungku berdetak berkali-kali lipat, yang rasanya seperti akan copot. Aku melirik hyung yang terus mengepalkan tangan sambil menunduk. Keringat mulai mengucur di pelipisnya, dengan setengah berbisik aku memberikan semangat untuknya. Dia hanya bisa tersenyum, begitu pula denganku.

' klek '

Aku dan hyung menoleh bersamaan, dua wanita cantik dengan tangan  mereka yang bergelayut di lengan appanya dan tersenyum manis kearah kami. Mereka berjalan perlahan menghampiri kami, mataku fokus menatap mata Krystal. Aku merasa, seperti akan menikahi bidadari karena Krystal sangat cantik, luar biasa cantik.  Hyung dan aku sama-sama menghela nafas panjang ketika mereka hampir mendekati kami.

Kami membungkuk hormat pada Tn. Jung, dia tersenyum kearah kami dan mempersilahkan untuk meraih lengan kedua putrinya. Kami pun mengangguk, lengan Krystal dan nuna telah pindah bergelayut manja di lengan aku dan hyung. 

Tepat, pukul 10.00 Am, aku, Krystal, nuna dan hyung telah mengucap janji pernikahan. Aku memandang wajah Krystal, dan kami tersenyum. Perlahan wajah kami mendekat, dan .. bibir kami saling bersentuhan. Suara tepuk tangan pun menggema diruangan ini, bahkan aku mendengar siulan dan beberapa wanita berteriak histeris. Aku menggenggam tangan Krystal, kami berempat menatap seluruh tamu yang hadir di pernikahan kami, lantas tersenyum.

from me to youWhere stories live. Discover now