Part 32

1.7K 231 21
                                    

Krystal terus menggenggam erat tanganku, perlahan tapi pasti kami berdua akan segera bertemu dengan daddy. Di depan pintu masuk, Jeno hyung menyambut kami. Seluruh pelayan membungkuk hormat pada kami, baik aku dan Krystal membalasnya dengan senyuman manis. Jeno hyung menuntun kami ke sebuah ruangan, dimana terdapat beberapa koleksi binatang liar yang telah dibekukan, yang menghiasi seluruh dinding ruangan ini. 

" silahkan tuan muda. tuan sedang bersiap-siap bersama nyonya. " Ucap Jeno hyung, lantas dia pun berdiri persis di sebelahku.

Beberapa pelayan wanita menghampiri kami, kemudian menaruh 5 cangkir kopi panas dan 2 piring kue kering. Krystal masih terus menggenggam erat tanganku, deru nafasnya terdengar berat. 

" tenanglah, ada aku disini. " Bisikku di telinganya.

" aku sangat takut Amb. oppa belum datang ? "

" kurasa sebentar lagi. "

Pembicaraan kami harus berhenti ketika mendengar suara langkah kaki menuju kesini. Aku menghela nafas sejenak. Jeno hyung langsung berjalan kearah pintu masuk, lalu seorang lelaki paruh baya dengan wanita muda berjalan beriringan. Tidak ada senyuman, ketika mata kami bertemu. Aku terus melihatnya, hingga mereka duduk berhadapan dengan kami. Krystal hendak berdiri, tapi aku menahannya. Aku dan daddy terus berpandangan, saling menatap tajam. Dingin, mungkin itu nama yang tepat untuk menggambarkan suasana saat ini.

" apa aku harus sakit dulu, untuk membuatmu pulang ? " Ucap daddy membuka pembicaraan.

" aku rasa demikian. karena ada atau tidaknya aku dirumah ini tidak berpengaruh untukmu. "

Daddy menggeleng mendengar ucapanku.

" jaga bicaramu Amb. " Bisik Krystal.

Baik aku dan daddy, masih melihat dengan tatapan marah. 

" itu ucapanmu padaku, setelah kita tidak bertemu sekian lama ? yang benar saja ! " Protes daddy.

Wanita itu mengusap punggung daddy untuk meredakan amarahnya. 

" jaga ucapanmu Amber ! " Bentak wanita itu.

Aku menatapnya datar. 

" maaf jika ucapanku kurang sopan. tapi itulah faktanya. " 

Krystal mencubit lenganku perlahan. 

" kau benar-benar sudah dewasa ya ? apa wanita di sebelahmu itu yang mengajarimu ? " 

Aku melihat Krystal sejenak. Ekspresi wajahnya terlihat sedih.

" ada atau tidaknya dia di hidupku, aku akan bersikap demikian. " Sahutku dingin.

Daddy tertawa mengejek.

" tidak kusangka, kau semakin pandai berbicara seperti ' Jia '. " Sindir daddy.

Aku tersenyum sinis.

" tidak usah bersikap kau baru mengetahuinya dad, tanpa aku menjawab pun kau pasti sangat mengerti. tentu saja, dia ibu kandungku dan hyung. " Sahutku sambil melihat sinis kearah wanita itu.

Sekarang pun dia menatap marah kepadaku.

" jangan kau tanggapi ucapannya sayang. itu sudah berlalu. " Bisiknya pelan. Namun masih terdengar jelas di telingaku.

Krystal yang melihat suasana yang semakin tegang ini, hanya bisa mengusap lenganku perlahan. Agar keadaan hatiku membaik.

Tiba-tiba Jeno hyung menghampiri daddy dan berkata,

" maaf tuan, tuan Donghae sudah tiba. dia sedang berjalan kemari. "

" baguslah. aku akan menunggunya. " Sahut daddy, seraya melihat aku dan Krystal bergantian.

from me to youМесто, где живут истории. Откройте их для себя