Part 24

2.3K 270 13
                                    

" masuk unnie. "

Unnie ? apa Victoria nuna ? aku terus memperhatikan arah pintu masuk Hingga, Krystal datang dengan seorang wanita yang tidak kalah cantiknya. Dia tersenyum padaku, ketika mata kami bertemu.

" aku belum sempat masak, unnie tunggu sebentar ya ? " ucapnya manja.

" aku tidak mau ditinggal berdua dengan kekasihmu. sepertinya aku akan ikut memasak denganmu saja. " sahutnya dingin.

Krystal melihat kearahku, meminta izin. Aku menganggukan kepala sebagai tanda mengizinkan. Mungkin dia takut, aku berpikiran macam-macam tentang unnienya, setelah pertemuan pertama kami, yang bisa dibilang kurang menyenangkan.

Sejujurnya aku cukup terkejut, Krystal mengundang unnienya ke apartemen kami. Kupikir, masih akan sangat lama untuk dia mengijinkan unnienya kesini. Apalagi, kita bertemu dalam keadaan tinggal bersama denganku. Ya, mungkin dia ingin memperbaiki hubungan dengan unnienya, meskipun bukan suatu masalah yang serius, setidaknya ada komunikasi yang baik antara kakak dan adik seperti kebanyakan orang.

Aku hanya duduk bersandar di sofa, tidak melakukan apapun. Bahkan untuk sekedar nonton tv. Selain aku tidak tertarik melihat acara tv, ada masalah lain yang membuatku semakin malas menonton tv. Yaitu acara perseturuan sesama mantan rekan bisnis, daddy dengan Jung Jisub.

Tiba-tiba handphoneku bedering tanda pesan masuk.

from : (nomor tidak dikenal)

hei, Amber.

to : (nomor tidak dikenal)

siapa ?

from : (nomor tidak dikenal)

pertemuan di malam hari, di area street food. :)

street food ? 

hanya sekilas ingatanku tentang malam itu.

from : (nomor tidak dikenal)

sepertinya kau lupa :)

to : (nomor tidak dikenal)

maaf.

from : (nomor tidak dikenal)

ada waktu ? aku ingin mengobrol lagi denganmu.

to : (nomor tidak dikenal)

hm, dalam waktu dekat kurasa tidak ada.

from : (nomor tidak dikenal)

kalau begitu kita bertemu jika kau ada waktu senggang, itupun jikakau tidak keberatan.

Aku bingung harus membalas apa.

from : (nomor tidak dikenal)

bagaimana ? :)

to : (nomor tidak dikenal)

kalau hanya sekedar ingin mengobrol aku tidak keberatan :)

from : (nomor tidak dikenal)

baiklah, aku tunggu hari itu :))

Aku tidak membalas lagi, kulempar handphoneku ke sembarang tempat. Perutku sangat lapar, ingin rasanya aku melihat Krystal yang sedang memasak, tapi jika ada unnienya aku tidak berani.

Perutku semakin tidak bisa diajak kompromi, mengeluarkan suara yang bagiku sangat tidak enak didengar. Apa aku harus mengirim telepati agar Krystal mempercepat memasaknya ?

" Amb, sayang. ayo makan, unnie sudah menunggu kita. " teriak Krystal dari dapur.

Mendengar itu, aku langsung bergegas menuju dapur. Tapi senyumku menghilang ketika mendapat tatapan dingin dari unnienya. Krystal menepuk-nepukan bangku di sebelahnya. Aku menurut, untung saja tidak berhadapan dengan unnienya.

from me to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang