Part 29

2K 253 30
                                    

Aku sangat terkejut dengan kedatangan umma di cafe shinee. Awalnya aku tidak begitu mengenali umma, karena kami tidak bertemu sangat lama dan posisi duduknya pun membelakangiku.

Aku bersyukur, umma menerima Amber sebagai kekasihku. Mungkin, setelah unnie pulang dari apartemen kami kemarin, dia langsung bercerita pada umma. Dibanding dengan Appa yang keras kepala, umma jauh lebih baik. Umma lebih banyak mendukung, apapun yang kami lakukan.

Aku merindukannya sangat banyak, bagaimanapun aku masih tetap membutuhkan peran orang tua, meskipun sejauh ini aku bisa hidup mandiri. Apalagi, saat ini sudah ada Amber yang mendampingiku. Kami berbicara cukup banyak, umma bercerita tentang appa dan unnie, sedangkan aku menceritakan kegiatan yang aku lakukan selama hidup mandiri dan setelah tinggal bersama Amber.

Umma cukup bangga dengan usaha Amber saat ini, jadi dia tidak terlalu khawatir karena Amber sudah menanggung seluruh biaya hidupku. Aku pikir, umma akan menyuruhku pulang, tapi ternyata aku salah. Dia hanya menyuruhku dan Amber mampir kerumah jika siap. Tidak lupa aku memberikan alamat apartemen kami. Tadinya aku ingin mengajak umma mampir ke apartemen kami, tapi dia harus menemani appa dalam perjalan bisnis ke luar negeri.

Air mataku kembali mengalir, ketika harus berpisah dengan umma. Rasanya terlalu sebentar bertemu dengan umma. Aku dan Amber mengantar umma, hingga ke mobilnya. Tidak lupa Amber memberikan kue dan kopi untuk appa dan Jessica unnie di rumah. Ya, jika aku boleh berpendapat, dia termasuk menantu idaman. Karena dia selalu tahu, harus bersikap seperti apa di hadapan orang tua kekasihnya.

Setelah umma pergi, aku dan Amber kembali masuk ke cafe. Dia membawaku masuk ke dalam ruangannya. Ini pertama kalinya aku masuk kesini, dan seperti biasa dia selalu bersih. Jadi, aku tidak perlu repot-repot membersihkan ruangannya.

" mau aku ambilkan kopi ? " Tanya Amber memecah keheningan.

Aku menggeleng pelan.

" bagaimana tadi ? apa kamu sudah mendapatkan alasannya ? "

Aku mendesah pelan sambil mengeluarkan map yang diberikan oleh bibi Eun tadi. Amber membaca sejenak, lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

" bagaimana menurutmu ? "

" hmmm, aku tidak bisa berbicara banyak kalau begini Krys. mungkin kamu melakukan kesalahan yang fatal sebelumnya ? "

Aku kembali menggeleng.

" sudah kukatakan, aku melakukan pekerjaan dengan baik. Kamu ini tidak percaya sekali. "

" lalu kenapa disini tertulis karena kamu telah melakukan kesalahan sehingga merugikan pihak kedai ? "

" entahlah Amb, ketika aku bertanya alasan yang jelas. bibi Eun diam, dia malah ingin menemuimu. " Kataku dengan sedih.

Amber mengusap punggung tanganku.

" hei, tidak usah bersedih sayang. aku yakin, bibi Eun punya alasan yang pasti dan itu demi kamu dan kedainya. "

" tetap saja, aku masih tidak bisa menerimanya Amb. " Suaraku mulai bergetar.

Amber bangkit dari kursinya dan duduk bersimpuh di hadapanku.

" dengar, jika aku bertemu dengannya nanti. pasti aku akan menanyakan alasan yang sebenarnya. jadi untuk sekarang, kamu hanya perlu memikirkan bagaimana caranya membuat sushi untuk menu baru di cafe ini. " Ucap Amber sambil tersenyum.

" benarkah ?! " kataku tidak percaya.

" aku baru saja, akan mendiskusikannya dengan hyung dan Henry nanti. berdoa saja, semoga keinginanku ini di terima. "

Aku langsung menutup mulutku. Rasanya ingin berteriak sekarang, bagaimana tidak ? seolah-olah impianku membuka kedai sushi sendiri seperti akan tercapai sekarang.

from me to youWhere stories live. Discover now