Part 31

1.8K 239 19
                                    

Apa ?! tidak-tidak aku belum siap. Aku memandang Henry meminta bantuan.

" apa tidak terburu-buru Jo ? "

Amber sempat berpikir, lantas menggeleng.

" hyung memintaku pulang kemarin. Daddy sakit bro. "

" bagaimana kalau denganku saja ? "

" kau mau ikut ? tidak apa sih, tapi aku akan tetap membawa Krystal. "

Henry mendesah pelan.

" kalian ini kenapa sih ? terlihat khawatir begitu ? apa kau takut, aku akan meninggalkan Krystal ? "

Aku dan Henry mengangguk bersamaan.

" tidak, aku tidak akan meninggalkannya. apapun keputusan daddy. "

" benarkah ? " Tanyaku meyakinkan.

Amber mengangguk, lalu mengusap kepalaku.

' tok tok '

" masuklah. " Ucap Henry dan Amber berbarengan.

" Henry hyung, stock kopinya sudah sampai. kami membutuhkan tanda tanganmu. "

" ah, biar aku saja. kau jangan macam-macam dengan kekasihku ! " Ucap Amber sambil berlalu pergi.

Aku menghela nafas dengan kasar, menutup wajah dan menyandarkan kepala pada bantalan sofa.

" aku yakin, jika Amber sudah berbicara seperti itu. kau akan aman. " Ucap Henry menenangkan.

" aku hanya takut, di cap jelek oleh keluarganya. "

Henry tertawa pelan.

" ada tidak ada kau, Amber akan tetap begitu. dia tidak terlalu suka di kekang. "

Aku mengangguk setuju.

Handphone Henry berdering.

" aku permisi dulu Krys. "

Tetap saja, aku masih gelisah. Apa aku harus memberitahu unnie ya ? Arghhh ! tidak tahulah ! aku pusing !

-------------------------------------------

Aneh, ini sangat aneh. Aku merasa Henry dan Krystal menyembunyikan sesuatu. Apa jangan-jangan mereka berkencan ? Aku segera menggelengkan kepala dengan cepat, membuang pikiran negatifku.

" kenapa kamu menggelengkan kepala ? pusing ? " Tanya Krystal hendak membuka helmku.

" tidak, aku sedang berpikir sesuatu. tapi aku segera membantahnya. "

" oh iya ? apa itu ? Tanya Krystal lagi, dia menyandarkan kepalanya. dan ini sedikit membuatku gugup.

" na-nanti akan kuberitahu ketika kita sampai. bi-bisakah kamu memelukku saja ? orang-orang melihat kita. "

" aku tidak peduli, kamu kekasihku. apa kamu risih ? "

Aku menggeleng cepat. Krystal menenggelamkan kepalanya pada leherku. Astaga, fokus Amber, kau harus fokus.

Motorku mulai memasuki halaman apartemen. Aku mengeryitkan dahi, ketika melihat mobil mewah terpakir di basement apartemen ini. Hm, sepertinya ada orang kaya yang baru menempati apartemen ini. Aku kira, hanya diriku saja yang bersikap demikian.

" kamu kenapa ? " Tanyaku, karena melihat Krystal berdiri mematung ketika melihat mobil mewah yang aku lihat tadi.

" tidak, ayo kita masuk. " Krystal langsung menarik tanganku.

Terlihat jelas, kalau dia sedang gelisah saat ini. Aku semakin mengeratkan genggamanku, Krystal hanya tersenyum. Sambil terus berpegangan tangan, kami melewati lorong apartemen. Berkali-kali kami menyapa tetangga yang berpapasan dengan kami.

from me to youWhere stories live. Discover now