Prolog

443K 15.5K 373
                                    

Hai hai! Nuna come back membawa bang Ken dan kakak Araxi.

Semua cerita ini murni dari imajinasi ku, kalau kalian melihat adanya cerita yang sama seperti punyaku, tolong beri tau nuna ya.

SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA KETIGA NUNA INI, hehehe...

Happy Reading!

--

(Araxi POV)

"Selamat nona, besok anda sudah bisa datang untuk bekerja."

Aku memekik senang, ingin rasanya aku meloncat kesenangan. Aku menjabat tangan lelaki itu lalu pamit undur diri.

Besok aku akan bekerja sebagai pelayan, dan dengan pekerjaan ini aku bisa sedikit membantu mama dan papa yang selama ini berkerja keras untukku.

Aku baru saja lulus dari sekolah menengah atas, kehidupanku sangatlah indah, dengan kedua orang tuaku yang saling mencintai.

Ayah kandungku sudah meninggal disaat aku berumur 10 tahun, dan disaat aku berumur 13 tahun ibuku menikah lagi dengan Jimmy, pria yang lebih muda delapan tahun darinya.

Jimmy adalah lelaki yang baik dan penyayang, walaupun pekerjaannya hanyalah supir taksi, tetapi kami hidup berkecukupan dan bahagia.

Aku melangkah kearah sepeda tuaku yang sudah menemaniku selama empat tahun.

"Ayo kita pulang!" Pekikku bahagia, lalu mulai mengayuh sepedaku. Aku sangat menyukai ketenangan, dan membenci keramaian.

Aku menghentikan sepedaku saat lampu hijau sudah berganti ke merah. Aku menatap cafe disamping kananku dan melihat tiga gadis berseragam SMA sedang bercerita sambil menikmati minuman mereka.

Aku tertawa lirih saat mengingat masa SMA-ku dulu. Aku hanyalah korban bullyan.

Flashback

"Araxi... maukah kau menjadi kekasihku?" Ucap pria bertubuh atletis itu. Araxi menatap sekeliling yang sudah menatap mereka kaget. Bagaimana tidak, The Most Wanted, Zack, menyatakan perasaannya di depan umum.

Ingin rasanya ia lenyap disaat itu juga, padahal ia menginginkan ketenangan di masa SMAnya ini, tapi sepertinya harapan itu sudah musnah. Dan pastinya, semua wanita yang menatapnya tajam saat ini akan memusuhinya nanti.

"Kak... ki-ta baru saja kenal." Jawabnya pelan, Zack tersenyum manis lalu mencubit pipi araxi lembut.

"Aku mengerti maksudmu. Tapi, aku ingin kau menjadi sahabatku." Balas Zack yang membuat Araxi bisa bernafas lega. Araxi mengangguk yang langsung membuat Zack memeluknya erat.

Perkiraan Araxi memanglah benar, sejak saat itu hampir semua wanita disana memusuhinya, bahkan semakin lama mereka semakin kelewatan batas.

Dalang dibalik semua itu adalah Tina, wanita yang sangat menggilai Zack dan anak investor tertinggi di sekolah Araxi. Wanita dengan attitude nol dan selalu membanggakan kekayaan orang tuanya.

Tina dan dua anggotanya, Maggie dan Haby sangat sering mengganggu Araxi. Mulai dari merusak sepeda Araxi, mengurungnya dikelas hingga larut malam, memasukkan tas Araxi kedalam tong sampah, melempari rambut Araxi dengan permen karet dan hal-hal gila lainnya.

Walaupun dirinya lelah dengan semua perlakuan Tina dan anggotanya, tetapi ia tak pernah mengeluh kepada orang tuanya ataupun Zack. Ia tak ingin semuanya menjadi semakin berantakan.

Hingga sampai diacara kelulusan, semua kelakuan buruk Tina terbongkar. Entah malaikat mana yang sudah menampilkan video itu disaat mereka sedang makan siang. Membuat Tina memekik kuat seperti orang gila, orang tua Tina yang kecewa dengan kelakuan putri tunggalnya itu pun langsung meninggalkan gedung itu tanpa pamit.

Dan sejak kejadian itu Tina tak pernah terlihat lagi.

Flashback End

'Tin... Tin...'

Lamunanku langsung buyar saat mendengar suara klakson yang memekakkan telingaku. Ternyata sudah lampu hijau.

'Tin... Tin...'

Aku menatap mobil dibelakangku, dasar orang kaya tidak sabaran. Aku pun kembali mengayuh sepedaku, aku sudah tidak sabar untuk memberitahu mama dan papa.

-

(Author POV)

Disisi lain,

'Tin... Tin...'

Ken menatap kearah luar jendela mobil, entah apa yang sedang ia pikirkan.

'Tin... Tin...'

Merasa terusik dengan suara klakson Ken mengalihkan pandangannya kearah wanita yang menaiki sepeda tua yang menghalangi jalan mereka.

Wanita itu menatap kearahnya, membuat Ken mematung seketika.

'Deg'

-

"Ma! Pa!" Pekik Araxi sambil berlari kecil memasuki rumah sederhananya. Tak ada jawaban, Araxi memasuki dapur, tak ada orang disana.

"Mereka kemana?" Araxi kembali melangkah lalu mengetuk pintu kamar orang tuanya.

"Ma, Pa, kalian di dal-"

"Mama!"

Bersambung...

Medan, 14 Oktober 2017.

The Devil Love |#2 WILLIAM'S BOOKS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang