Membuatmu Bosan

144K 10.1K 139
                                    

Jangan lupa Vote dan Comment setelah membaca! ILY guys!

Sorry for typo!

-

Semilir angin menggelitik pelan pipi wanita yang sedang terlelap itu, dengan perlahan wanita itu bergerak lalu merenggangkan tubuhnya yang pegal dan kaku.

Matanya terbuka dengan pelahan, menatap silaunya sinar yang menelusup masuk dari balkon.

Araxi menggeser tubuhnya lalu bersandar ke kepala ranjang. Raut wajahnya datar, dari tatapannya siapapun bisa melihat kalau wanita itu sedang memikirkan sesuatu yang berat.

"Lyse." Satu kata itu yang lolos dari bibir ranumnya. Sejak Ken menyebut nama itu, mood Araxi untuk bercinta lenyap sudah. Siapa Lyse? Ken mengucapkannya dengan tatapan penuh arti.

Araxi menatap tubuhnya yang hanya tertutupi oleh selimut, ait matanya terjatuh. Sekarang ia sangat pantas dengan predikat wanita jalang.

Araxi terisak dalam diam, ia memukul dadanya kuat, seolah ia merasakan rasa yang teramat sakit di dadanya.

'Mengapa aku seperti ini? Ada apa denganku!' Batinnya.

Araxi menghapus air matanya kasar, ia menuruni ranjang lalu melangkah kearah kamar mandi.

-

Araxi menuruni anak tangga dalam diam, ia baru tersadar bahwa Ken dan Tayana sedang bersantai disofa sambil membicarakan sesuatu.

Langkahnya terhenti saat telinganya mendengar dengan jelas pembicaraan mereka.

"Ngomong-ngomong kau pandai juga memilih wanita." Araxi menatap sekeliling, mencari tempat agar dia bisa sembunyi. Ia pun melangkah ke balik dinding pemisah.

"Aku tahu perasaanmu berbeda dengannya Ken." Suara Tayana kembali terdengar, Araxi memegang dadanya, nafasnya memburu.

Mengapa jantungnya derdegub kencang? Mengapa ia seolah menanti ucapan dari Ken, tentang arti dirinya bagi Ken.

"Kau belum mengenal aku seutuhnya, di saat aku bosan pasti aku akan membuangnya."

'Deg'

Entah kata apa lagi yang dapat mewakili rasa sakitnya, air matanya mengalir dan akhirnya membuat Araxi terisak dalam diam.

Araxi terlalu bodoh untuk berharap, ia menggeleng lalu menghapus air matanya kasar, ia tak boleh jatuh ke pelukan iblis itu.

Araxi kembali berdiri, senyuman menantang mengembang dibibir ranumnya.

'Aku harus membuat Ken bosan kepadaku.'

-

"Kau tidak makan sarapanmu?" Tanya Ken yang baru saja masuk ke kamar Araxi.

Wanita itu tampak berdiri bak patung dipinggir balkon.

"Aku bertanya padamu, Araxi." Ucap Ken lagi.

Dengan perlahan Araxi membalikkan tubuhnya, membuat Ken tertegun dengan tatapan Araxi yang berubah. Tatapan hangatnya berubah menjadi tatapan dingin.

"Aku akan memakannya nanti." Jawab Araxi datar. Ken menaikkan sebelah alisnya, Araxi sangatlah aneh hari ini.

"Makanlah dibawah, Tayana menunggumu. Aku harus berangkat kerja." Ucap Ken lalu melangkah mendekati Araxi.

Ken memeluknya erat, seolah menyalurkan kehangatan pada wanita itu. Wajah Ken menelusup ke leher Araxi, menghirup dalam harum tubuh yang memabukkan itu.

Ken melepaskan pelukan mereka dan semakin kaget saat melihat ekspresi Araxi yang masih sama. Biasanya wanita itu akan merona malu.

Ken menaikkan sebelah alisnya, seolah berkutat dengan pikirannya.

"Baiklah, aku pergi." Ucap Ken lalu mencium bibir ranum Araxi, lalu melangkah pergi meninggalkan Araxi yang masih menatapnya dingin.

"Aku yakin kau akan bosan denganku sebentar lagi." Ucap Araxi pelan.

Tanpa diketahui Araxi, Ken ternyata berdiri disamping pintu, mendengarkan semua ucapan raxi dengan jelas.

'Ternyata kau mendengar ucapanku, baiklah kita lihat berapa lama aku akan bosan padamu.'

Bersambung...

Medan, 11 Januari 2018

The Devil Love |#2 WILLIAM'S BOOKS|Where stories live. Discover now