Who is that man?

147K 9.9K 153
                                    

"Ms. Deolla, Ms. Corine kami mohon jangan seperti ini, Mr. William akan marah kepada kami nanti." Entah sudah berapa kali para tukang kebum bahkan maid mencoba untuk membujuk Tayana dan Araxi agar tidak melakukan pekerjaan yang harusnya tukang kebun lakukan.

"Tenang saja, jika Ken marah, aku akan memukul kepalanya dengan cangkul ini." Ucap Tayana sambil mengangkat cangkul mini itu setinggi-tingginya.

Para maid dan tukang kebum langsung membelakkan mata mereka kaget. Oke, mereka jamin setelah ini mereka akan dikuliti secara perlahan oleh orang-orang Ken.

"Ms. Deolla, Ms. Corine kulit kalian akan terbakar nanti, biarkan mereka mengerjakan pekerjaan mereka." Mohon Risa yang baru saja datang.

Araxi menatap Tayana yang sudah menggeram kesal, ia terlonjak kaget saat Tayana membanting sekop mini itu ke tanah lalu menatap Risa tajam.

"Sudah cukup, kami bukanlah wanita-wanita manja yang memperlakukan kalian seperti budak. Jadi, biarkan kami menanam bunga-bunga ini, kalian istirahatlah." Ucap Tayana dengan nada frustasinya, dan dalam hitungan detik para maid dan tukang kebun meninggalkan Araxi dan Tayana disana.

"Aku kira kau akan memarahi mereka." Ucap Araxi sambil terkekeh geli.

"Aku? Itu sangatlah tidak mungkin. Ayo, kita lanjutkan pekerjaan kita!"

"Ayo!" Pekik Araxi tak kalah semangat, mereka pun melanjutkan menggali tanah lalu memasukkan bunga-bunga indah itu.

'Bruk'

"Aku merindukanmu, sangat merindukanmu." Araxi melompat kaget saat seseorang tiba-tiba memeluk Tayana dari belakang. Ia mengacungkan sekop mini itu kepada pria asing itu.

"Lepaskan aku!" Araxi menatap Tayana bingung, mengapa Tayana mendadak berubah seperti wanita rapuh dan penuh luka?

"Aku tidak akan melepaskanmu. Pernikahan kita sudah aku tentukan. Kau akan menjadi istriku Tayana." Mata Araxi membulat sempurna, sebenarnya siapa pria asing itu? Apa Tayana berselingkuh dari Ken? Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kau gila! Aku tidak mau menikah denganmu!" Pekik Tayana penuh amarah. Araxi menatap Tayana yang terlihat jelas menahan tangisnya.

"Ayo kita pergi!" Ucap pria asing itu lalu menarik tangan Tayana. Araxi masih mencerna apa yang ia lihat sekarang. Ia menatap pria asing itu dan Tayana secara bergantian.

"Pergi? Apa wanita jalang ini pantas menikah denganmu? Apa wanita jalang ini pantas bersanding de-"

"Hentikan! Maafkan aku, saat itu-" ucapan pria asing itu terpotong saat Tayana menghempaskan genggaman pria itu.

"Menikahlah dengan wanita baik-baikmu itu!" Pekik Tayana menangis histeris. Pria itu merengkuh Tayana kedalam pelukan. Tayana memberontak, memukul dada pria itu. Dan jangan lupakan Araxi yang sedari tadi masih menyimak pertengkaran dua makhluk hidup itu.

"Maafkan aku, kumohon maafkan aku. A-ku men-" Araxi memukuli tubuh pria asing itu dengan sekop mininya, ia baru saja tersadar bahwa pria asing itu berbahaya. Ia menatap sekeliling, mengapa tak ada orang yang menolong mereka dari pria asing mesum itu.

"Dasar pria gila! Lepaskan Tayana! Jangan ganggu kekasih Ken!" Jerit Araxi kuat, ia sengaja melakukan itu agar orang-orang disana mendengar jeritannya dan menolong mereka.

"Dia calon istriku nona. Dan kau? Hmm, Ken memang pandai memilih wanita." Pria asing itu menatap Araxi dari atas sampai bawah dan dengan tiba-tiba Tayana meninju perut pria itu kuat.

"Woah, ternyata sepupu kesayanganku bergerak dengan cepat." Araxi membalikkan tubuh, ia sudah hafal betul siapa pemilik suara itu.

Ken melangkahkan kakinya dengan santai mendekati Tayana.

"Uncle dan Aunty baru saja menelpon, dan mereka memerintahkanmu untuk segera membawa Tayana kembali ke rumah." Perintahnya santai. Araxi melongo kaget, siapa sebenarnya pria asing itu, dan setelah Araxi sadari, pria asing itu dan Ken memiliki sedikit kemiripan. Apa jangan-jangan pria asing itu adalah adik Ken?

"Ken! Kau membiarkan aku di bawa olehnya!" Protes Tayana, sedangkan Araxi menatap mereka bingung, ia masih sibuk dengan pikirannya, mengapa Ken membiarkan kekasihnya di bawa oleh pria lain?
Ah, sudahlah itu sama sekali bukan urusannya. Tapi, ia sudah terlalu nyaman berteman dengan Tayana. Kalau wanita itu pergi pasti dia akan mati karena bosan di mansion mewah itu.

"Ayo sayang, mom and dad menunggu kita." Ajak pria itu lembut. Tayana menepis tangan pria itu kasar. Yah, Araxi sangat suka dengan perlakuan Tayana. Tayana berlari cepat lalu bersembunyi dibalik tubuh Ken. Araxi yang melihat sedikit merasakan nyeri di dadanya saat Tayana menggenggam lengan Ken erat.

"Sepertinya  pengantin wanita sudah tidak menginginkanmu lagi Sean." Sindir Ken dengan wajah dinginnya. Araxi mengerucutkan bibirnya, ternyata nama pria asing itu adalah Sean. Lalu siapa Sean itu? Sepertinya Sean dan Ken cukup dekat.

"Suka atau tidak kau tetap akan menjadi pengantin wanitaku, sayang." Ucap Sean menyeringai, dengan sekali hentakan Tayana sudah ada dipunggungnya.

"Ahk! Sean Turunkan aku! Kau kira karung beras!" Araxi menganga kaget, ia mencoba membantu Tayana tapi Sean dengan sigap membalikkan tubuh lalu bersiap untuk melangkah.

"Aku tidak akan tinggal diam jika setetes air mata berharganya jatuh karenamu. Dan, lebih cerdaslah, Jangan biarkan parasit-parasit itu menggorotimu." Tubuh Araxi mematung seketika, entah mengapa dadanya terasa sesak, air matanya juga mendadak ingin keluar.

"Ken! Ahk! Akan kubunuh kalian berdua!" Pekik Tayana yang masih dalam gendongan Sean sampai tubuh mereka tak terlihat lagi.

"Urusan kita belum selesai." Ucap Ken menatap Araxi lapar. Wanita itu bergidik ngeri, pasalnya ia sudah sangat lelah. Apalagi selangkangannya masih perih.

"Ta-pi, tadi malam ka-ahk! Ken!" Pekik Araxi saat Ken menggendongnya ala bridal style, lalu melangkah masuk kedalam kamar Ken.

Bersambung...

Jangan lupa Vote dan Commentnya supaya Nuna lebih semangat untuk nulis! ILY Guys!
 
 
Medan, 16 Januari 2018.

The Devil Love |#2 WILLIAM'S BOOKS|Where stories live. Discover now