Bad Ken

163K 9.9K 58
                                    

Double up again! Sebenarnya part ini uda selesai jam 3 pagi, tapi part 1 lagi baru selesai, jadi baru sekarang di up. Jangan lupa vote dan commentnya setelah membaca, ILY guys?

-
 
"Tayana! Kenapa kau suka sekali menyiksaku!" Pekiknya tajam. Untung saja Tayana yang melakukannya jika orang lain pasti Ken dengan senang hati akan mengeluarkan isi kepala orang itu.

"Karena kau tak memiliki hati! Hai, aku Tayana. Siapa namamu? Kau sangat cantik." Ucap Tayana bertubi-tubi. Ken kembali menatap kedua wanita bak dewi itu datar.

'Mungkin memiliki dua bidadari akan lebih menyenangkan'
 
-

"Hey, kenapa kau diam? Siapa namamu?" Tanya Tayana riang. Araxi menatap Ken takut. Pria itu menatapnya tajam.

"Na-maku Ar-axi Deolla nona." Jawabnya gugup. Tayana menatap kearah Ken yang masih menatap Araxi tajam. Entah apa alasan Ken terus menatapnya setajam itu.

"Ken! Kenapa kau menatapnya seperti itu." Bentak Tayana marah. Tayana kembali menatap Araxi lalu memeluk gadis itu dengan senang hati. Araxi hanya tersenyum kikuk. Setidaknya ia memiliki teman sekarang. Tayana melepaskan pelukan mereka lalu menatap Araxi kesal. Membuat gadis kecil itu menunduk takut.

"Dan kau, jangan panggil aku nona. Kau bukan pelayanku." Ucap Tayana penuh penekanan kepada Araxi. Dan langsung membuat Araxi mengangguk patuh.

"Ayo masuk." Ucap Ken menarik Tayana ke dalam. Araxi menatap dua insan itu iri. Andai saja kisah percintaannya seperti Ken dan Tayana, pasti ia sudah menjadi wanita yang paling beruntung.

'Mencairkan seorang raja es dengan luka mendalam di hatinya'

Araxi menatap langit cerah itu dengan tatapan sendunya, ia sangat khawatir dengan keadaan ibunya. Ia sudah mencari segala cara agar keluar dari mansion terkutuk ini, tapi semuanya gagal.

"Ahk! Ken! Aku sangat menyukainya!" Araxi menatap Tayana yang memegang satu bucket besar chicken wings.

Araxi menatap senyum Ken membuat jantungnya berdegub kencang, senyuman yang membuat semua yang ia pikirkan buyar seketika.

Gadis belia itu memegang dadanya khawatir, ada apa dengannya, ini sangatlah tidak normal baginya. Apa sekarang dirinya menderita penyakit jantung?

Araxi kembali menatap Tayana yang memeluk Ken bahagia. Seperti anugrah dari tuhan yang entah darimana ia memiliki sebuah ide.

Senyumnya mengembang indah, ia tahu dengan cara seperti ini, ia dapat menemui ibunya di rumah sakit.

Ia percaya Tayana adalah malaikatnya, yang akan membantunya keluar dari genggaman iblis itu.

-

'Cklek'

Araxi menoleh ke arah pintu yang terbuka itu. Maid bernama Vhivi itu kembali mengusiknya. Sejak dari halaman itu Araxi mengurung dirinya di kamar itu. Pikirannya sangatlah kacau, dan ia hanya ingin menyendiri untuk saat ini.

"Nona, anda harus ke bawah sekarang juga, Mr. William akan marah jika anda tidak mematuhinya." Mohon Vhivi dengan wajah ketakutannya. Vhivi sudah mengingatkan Araxi berulang kali, tapi Araxi sudah berubah menjadi gadis keras kepala sekarang. Ia sedang tak nafsu makan, tetapi pria itu selalu memaksanya untuk turun dan makan bersama mereka.

"Aku sudah mengatakannya berulang kali! Aku tidak lapar, aku hanya ingin mamaku sekarang juga!" Pekiknya lalu terisak kuat. Vhivi memucat seketika, entah apa yang harus dilakukan maid malang itu.

'Bruk'

Vhivi dan Araxi terlonjak kaget. Pintu kamar Araxi terbuka kuat hingga pintu itu terbentur ke dinding.
Tampak disana Ken berdiri dengan wajahnya yang sudah memerah penuh amarah.

"Kau, keluar!" Perintah Ken menatap Vhivi tajam, dengan tubuh bergetar Vhivi melangkah keluar. Tayana yang baru saja datang menatap Ken tajam.

"Ken, tidak bisakah kau leb-" ucapan Tayana terpotong saat Ken menyela.

"Aku tidak bisa menemanimu makan saat ini. Aku harus menangani sampah kecil ini." Ucapnya tajam sambil melangkah masuk lalu menutup pintu itu dengan cepat.

'Bugh... bugh... bugh'

"Ken buka pintunya! Jika kau menyakitinya, akan ku bunuh kau!" Pekik Tayana dari luar. Araxi yang terduduk dilantai berdiri perlahan, raut ketakutan tampak jelas di wajahnya. Ken menyeringai bak iblis. Ia akan memberi pelajaran kepada siapa pun yang tak menuruti perintahnya.

"Aku sudah memperingatimu, kau sangat tahu bahwa aku sangat tidak suka ditentang!" Ucap Ken pelan, Ken melangkahkan kakinya dengan perlahan. Membuat wanita malang melangkah mundur dengan tubuh bergetarnya.

"Aku sudah bilang aku tidak lapar! Aku tidak peduli dengan peringatanmu atau apapun itu. Aku hanya ingin menemui mamaku!" Pekik Araxi terisak frustasi. Rahang Ken mengeras seketika. Ia melangkah cepat mendekati Araxi.

Tubuh Araxi terpojok oleh pegangan balkon itu. Wanita itu menatap Ken yang sudah di hadapannya. Ken menyeringai lalu dengan cepat ia mencengkram leher Araxi kuat. Araxi memukul tangan Ken kuat, ia tak bisa bernafas dan tubuhnya sedikit lagi akan terjungkal.

"Inilah akibatnya jika kau menentangku!" Bentak Ken yang sudah seperti orang kerasukan setan, Ken semakin mendorongnya hingga tiba-tiba,

'Bugh'

Bersambung...
    

Medan, 7 Desember 2017.

The Devil Love |#2 WILLIAM'S BOOKS|Where stories live. Discover now