Honey, I Miss You?

153K 9.7K 133
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa Vote dan Comment setelah membaca! ILY guys!

Sorry for typo!

-

"Aku sudah lama menunggumu, ayo kita makan siang bersama." Ucap Tayana yang baru saja melihat Araxi menuruni anak tangga.

Tayana mendekati Araxi lalu menariknya ke meja makan yang sudah di penuhi banyak makanan.

Saat Araxi baru saja duduk ia baru teringat bahwa sudah 2 hari ia tak melihat keberadaan Vhivie. Araxi menatap kearah maid yang sedang sibuk di dapur. Ada seorang wanita paruh baya juga yang senantiasa berdiri di dekat meja makan.

"Permisi, apakah kau melihat Vhivie Mrs... Risa?" Tanya Araxi sambil menatap name tag wanita paruh baya itu, dari seragamnya yang berbeda dengan maid yang lain Araxi bisa menebak kalau wanita paruh baya itu adala kepala maid disana.

Risa tersenyum manis lalu membungkuk hormat.

"Vhivie baru saja masuk perguruan tinggi, Ms. Deolla." Jawab Risa sopan. Membuat Araxi mengangguk mengerti.

"Jika anda mengalami kesulitan, anda bisa memanggil saya Ms. Deolla." Ucap Risa sambil tersenyum ramah.

Araxi tersenyum risih, ia sebenarnya sangatlah tidak suka jika orang yang lebih tua darinya memanggil dirinya dengan embel-embel Ms atau apapun itu. Ia juga sangat tidak suka jika semua orang disana selalu membungkuk hormat padanya, padahal ia bukanlah siapa-siapa.

"Sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu Mrs. Risa." Ucap Araxi tak enak, membuat Tayana mendekati tempat duduk Araxi agar ia bisa mendengar.

"Apa itu Ms. Deolla? Saya akan melaksanakan apapun yang anda perintahkan." Jawab Risa dengan senyumannya yang tak pernah luntur.

Araxi mengangkat tangan kanannya lalu menggerakkan tangannya seolah mengisyaratkan agar Risa mendekat padanya.

Risa pun mendekati Araxi, tetapi wanita muda itu kembali menyuruhnya mendekat, dengan rasa canggung Risa menurutinya. Seolah mengerti bahwa Araxi ingin berbisik padanya, Risa dengan sangat canggung mendekati telinganya kearah Araxi.

Setelah mendengar semua ucapan Araxi, Risa melotot kaget. Ia pun mundur beberapa langkah lalu menggeleng takut.

"Itu tidak mungkin Ms. Deolla." Ucap Risa yang semakin membuat Tayana sangat penasaran.

"Jika kau tidak bisa membantuku mungkin aku akan merasa tak nyaman di mansion ini." Ucap Araxi sedih. Sedangkan Tayana hanya menatap Araxi dan Risa seolah meminta penjelasan.

-

"Apakah semuanya sudah selesai?" Tanya Ken kepada Trey yang berdiri tepat di hadapannya. Ken sedang mengunjungi anak perusahaannya yang sudah lama tidak ia kunjungi.

Banyak orang menilai Ken adalah pria sedingin es yang angkuh dan sombong, tetapi banyak juga orang yang salah karena akhir-akhir ini banyak berita yang mempublish bahwa CEO es batu itu banyak mendonasikan uangnya ke amal-amal yang membutuhkan.

"Semuanya sudah beres tuan." Jawab Trey.

"Siapkan mobil, aku ingin cepat pulang hari ini." Perintah Ken.

"Bai-" Ucapan Trey terputus saat mereka mendengar suara pintu yang terbuka tiba-tiba.

"Honey, I miss you!"

-

"Aku bosan!" Pekik Tayana kuat. Araxi membalas dengan anggukan lemasnya, bibirnya mengerucut kesal, ia benar-benar bosan kali ini.

Araxi menatap sekelilingnya, dan tatapannya tertuju pada tukang kebun yang sibuk menanam bibit.

Araxi menyenggol Tayana yang melamun seperti orang kerasukan. Tayana menatap Araxi seolah bertanya 'ada apa?'.

Araxi tersenyum manis lalu ia menggerakkan kepalanya seolah berkata 'lihat kesana!'. Tayana pun menatap kearah yang Araxi tuju lalu Tayana menyeringai seolah memiliki rencana licik, entah seolah keracunan Tayana, Araxi pun ikut menyeringai.

"Let's go!"

Bersambung...

Medan, 15 Januari 2018.

The Devil Love |#2 WILLIAM'S BOOKS|Where stories live. Discover now