Detektif Amatiran

109K 7.6K 243
                                    

'Sret'

Resleting jacket kulit hitam itu sudah tertutup rapat. Sarung tangan hitam juga tersemat di kedua tangannya. Seseorang yang sudah berpakain serba hitam itu menatap pantulan dirinya di cermin.

"Haha, aku tak menyangka akan menjadi pencuri profesional." Ucap suara yang tak asing itu. Yah, dia adalah Araxi, remaja dengan beribu imajinasi.

Araxi seolah termotivasi dengan perkataan Lhea. Karena mafia juga manusia, dan Ken pasti memiliki kecerobohan walaupun sekali.

"Pyuh, pyuh... pyuh, pyuh, pyuh." Ucapnya menirukan suara tembakan pistol dengan jari yang ia bentuk menyerupai pistol.

"Aku akan menangkapmu." Ucapnya lagi dengan nada bersemangat lalu memakai topi hitamnya.

Dengan langkah hati-hati Araxi menempel di dinding dan berlajan layaknya ia detektif profesional. Tatapannya penuh waspada menatap sekeliling kamarnya. Yah, wanita itu bahkan masih di kamarnya.

Dengan perlahan wanita itu membuka pintu kamarnya dan sebelum ia menghilang di balik pintu. Araxi meniup kedua jari telunjuknya yang sedari tadi setia menyemat bak pistol.

'Duk' (suara pintu tertutup)

-

'Cklek'

Pintu kokoh itu terbuka dan menampilkan Zack dengan raut penuh amarahnya. Ia melempar asal dokumen yang ia pegang lalu menggebrak meja di hadapannya.

"Ada apa denganmu." Tanya pria tua yang juga ada di ruangan itu.

"Sepertinya dia gagal lagi." Sambung pria seumuran Zack.

Zack tak mengubris pertanyaan atasannya itu, nafasnya memburu, wajahnya tampak memerah, disertai urat di dahinya yang tercetak jelas.

Pria seumuran Zack itu mengambil dokumen yang Zack lempar. Awalnya raut wajah pria itu tampak santai tetapi ketika pria itu membaca lembar kedua ia membelakkan matanya kaget.

"Bukankah dia Araxi!" Pekik pria itu lalu mendekati Zack dan menunjukkan foto Araxi yang baru saja turun dari mobil.

"Whoa dia semakin cantik saja." Ucapnya mencoba menggoda Zack, yah pria itu sangat mengenal Araxi. Karena wanita itu adalah cinta pertama dari sahabat buruk rupa disampingnya itu.

Sammy, dia adalah teman sebangku dan sahabat semata wayang Zack.

"Tapi, mengapa Araxi ada di dokumen penyelidikan Ken Wi-" Senyuman Sammy luntur seketika saat ia baru saja arti dari foto tersebut. Dengan wajah shock, Sammy membalik lemvar berikutnya dan membaca kalimat tiap kalimat di lembar itu.

"Holy shit!" Pekiknya. Zack menatapnya tajam dan pria tua yang sedari tadi menonton mengambil paksa lembar itu dan ikut membaca.

"A-araxi tinggal bersama Ken William?!" Tanya Sammy sambil menatap Zack tak percaya lalu  mengusap wajahnya kasar.

"Bagaimana bisa malaikat sepertinya tinggal bersama iblis seperti itu!" Ucapnya seolah masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia ketahui.

"Kau masih ingat Jimmy? Pria brengsek itu menjadikan Araxi sebagai jaminan hutangnya kepada iblis itu." Ucap Zack yang masih di luputi amarah.

"Jimmy? Ayah tirinya? Itu tidak mungkin, tua bangka itu sangat menyangi Araxi." Balas Sammy sambil menggeleng.

Zack tersenyum sinis lalu kembali berucap.

"Buka lembar selanjutnya." Ucap Zack lalu membalikkan tubuh dan melangkah pergi meninggalkan Sammy yang masih setia dengan raut terkejutnya.

Dengan cepat Sammy mengambil dokumen yang sedang pria itu itu pegang lalu membalik lembaran itu.

"Siapa Araxi? Dan siapa pria di foto itu?" Tanya pria tua yang tak lain adalah Frank, kepala pimpinan dari agen rahasia itu. Mereka berdua menatap Jimmy berpose menantang sambil menunjuk Ken, dan tempat kejadiannya ada di club mewah Ken.

"Gadis yang Zack cintai, dan dia ayah tiri gadis itu." Jelas Sammy dengan raut sendunya.

-

Wanita berpakaian serba hitam itu berdiri bak patung di hadapan pintu kokoh itu.

Raut wajahnya tampak kesal, sesekali ia menghentak-hentakkan kakinya kesal. Bagaimana tidak kesal, misi terakhir yang sudah ia pikirkan matang-matang harus menjadi sulit karena pintu kokoh itu terkunci rapat.

Wanita yang tak lain adalah Araxi itu menghembus poninya kesal lalu merogoh saku jeans sambil menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan rileks.

Kali ini Araxi tak akan menyerah, ini adalahnya misi ke empatnya dan ia tak akan membiarkan misi itu bernasib seperti misi-misi sebelumnya. Misi pertama dan kedua gagal karena pria-pria berwajah legging itu berdiri bak patung di depan pintu kamar Ken. Dan yang paling menyedihkan adalah misi ketiga, dimana Araxi merasakan malu dan sakit secara bersamaan. Wanita itu tergelinding jatuh di tangga saat ia merangkak menirukan ninja-ninja super di film yang sering dia lihat.

Araxi mensejajarkan barang mungil yang ternyata adalah bobby pin tepat di depan wajahnya. Araxi mencoba menyeringai bak iblis seperti Ken, tetapi sepertinya ia tak berbakat menjadi wanita berdarah dingin, karena seringaian sangat jauh dari kata seram.

Araxi mengatur pernapasannya lalu mulai memasukkan bobby pin itu ke dalam lubang kunci dan mulai menggerakkannya. (Fyi, kalo di medan bobby pin itu Kep Lidi, tapi kalau di kota kalian gatau, jadi nuna bikin aja bobby pin, biar gahol sikek wkwk.)

Ia berharap gerakan-gerakan yang ia pelajari dari yutub dapan membantunya.

Satu menit,

Dua puluh menit,

Empat puluh menit,

Satu jam setengah,

Araxi mendesah frustasi, jemari-jemarinya sudah pegal dan keringat mulai membanjiri tubuhnya. Araxi merenggangkan tubuh dan jemari-jemarinya lalu kembali memasukkan benda mungil itu ke lubang.

Ia tak boleh menyerah begitu saja.

"Kau pasti sangat lelah Ms. Deolla."

Araxi mengangguk sedih.

"Aku membawakan jus jeruk untukmu."

"Woah, kau sangat bai-" ucapan Araxi terhenti saat ia baru sadar kalau ia sudah tidak sendirian. Araxi merutuki kebodohannya lalu membalikkan tubuhnya dengan perlahan.

Benar, pria itu itu sedang memegang jus jeruk. Araxi menaiikkan pandangannya lalu raut takut menyelimuti wajahnya.

"Si-siapa kau?"

Bersambung....

Nuna mau ngelurusin soal banyaknya Tayana dan Sean muncul di lapak abang Ken.

Pertama, di MONSIMC Araxi dan Ken ada di beberapa part, dan karena itulah disini beberapa part itu kembali di tuliskan. Karena beberapa part itu adalah inti dan kalau ngga di perjelas pasti jadi awur-awuran. Scenenya ga banyak kok, emang uda strukturnya aja gitu.

Vote dan comment kalian sangat berarti bagi nuna!
Nuna sayang kalian!

PC : nunaaulia (IG)

Medan, 17 Maret 2018.

The Devil Love |#2 WILLIAM'S BOOKS|Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz