chapter 1

18.7K 824 6
                                    

"SAFIRA POV"

"Fira please, gak usah aneh-aneh sama ide gila lo itu!"

"I don't care about that, keputusan gue udah bulat jadi kalian cepet nyusul gue kesini." Gue langsung matiin sambungan Skype bareng sahabat gue yang masih di London.

Menutup laptop lalu berjalan ke arah cermin, menatap bayangan diri gue sendiri dengan rasa yakin buat jalanin ide ini.

Bel kamar berbunyi, gue lihat di monitor cctv yang menempel di dingding kamar menampilkan seorang pelayan berdiri dengan kotak cukup besar di tangannya.

Berjalan ke arah pintu dan membukanya, langung saja disambut bungkukkan hormat dari pelayan itu.
"Nona, ada paket untuk anda" lapor pelayan itu.

Gue menerima kotak tersebut lalu menyuruh pelayan itu pergi setelah mengucapkan terimakasih. Membawa paket ini kedalam dan segera membukanya.

Sesuai dugaan ini memang paket yang gue pesen tadi malam, paket berisikan perlengkapan untuk melancarkan ide gue.

Lotion dan cream kulit dengan warna sawo matang, beberapa sepatu pentopel wanita, kacamata non minus tapi sengaja di modifikasi terlihat minus, juga tas lusuh dan handphone Android biasa yang sudah di lengkapi dengan kartu sim.

langkah selanjutnya adalah menghubungi seseorang yang sudah sangat ahli membuat kartu identitas.

Mengambil telpon lalu menelpon orang tersebut, sampai sambungan terhubung,
"Hallo yoo, yang gua pesen udah siap?" tanya gue tanpa basa-basi.

"Udah tenang aja, nanti orang kepercayaan gua yang kirim ke rumah lo" jawab Aryo, dia anaknya sekretaris dad yang sangat pintar dalam membuat identitas palsu serta menyelidiki identitas orang lain.

"Oke gue tunggu" lalu panggilan berakhir, merebahkan diri diatas tempat tidur queen size dengan pandangan menerawang ke atas langit-langit kamar.

Fyuuhh....

Semoga aja yang gue lakuin ini baik buat gue, mengubah identitas dan penampilan mungkin terkesan berlebihan tapi ini semua demi kenyamanan gue sendiri.

Semoga dengan penyamaran gue ini,gue terjauh dari orang-orang munafik dan penjilat harta atau orang-orang yang numpang pansos.

cukup di london gue ngalamin masa buruk itu, bertemu dengan orang-orang munafik yang akan berkumpul bersama orang sederajat dengan mereka saja, saling menjilati dan saling pansos.

Pergaulan london memang sangat keras, dan itu cukup buat gue kapok untuk tinggal disana. Pahit manisnya kenangan itu, gue tetep harus buka lembaran baru disini.

kejadian yang gak bakalan pernah gue lupain, kejadian yang bikin gue kalah telak sampai gue memilih menetap disini. Terlalu asik dengan pikiran berkecamuk, sampai sampai mata gue memberat.



********








Hari ini, hari pertama gue masuk sekolah setelah seminggu hanya menghabiskan waktu di mention, bosan? tidak sama sekali karna seminggu ini gue bisa tidur dan bangun sesuka gue.

memperhatikan penampilan gue di cermin yang sangat luar biasa bedanya, kemampuan make over gue ternyata ada gunanya juga, meskipun membutuhkan waktu yang gak singkat tapi hasilnya memuaskan.

"C'mon Fira, kita buat awal hidup yang baru."

Ya, anggap saja itu mantra untuk awal baim di pagi ini, menyambar tas lusuh yang isinya sudah gue siapin alat tulis, lalu pergi kelantai bawah.

NERDY(X)//RevisiWhere stories live. Discover now