chapter 29

7.9K 347 1
                                    




Putra memandangi pintu ruang rawat inap Fira, gadis itu sudah siuman setelah semalaman tidak sadarkan diri. Pikiran Putra berkecamuk dengan banyak pertanyaan mengapa Fira tak mau ditemuinya.

"Kenapa lo bisa ketemu dia?" Tanya Rapli yang berdiri disamping pintu masuk kamar rawat Fira, dengan menyandarkan punggungnya dan tatapan menghakimi terarah pada kekasih mantannya itu.

Putra memang masih bingung kenapa semua orang mendiamkannya, seolah dirinya penyebab Fira masuk rumah sakit ini, sampai tak ada satu orang pun mau menjelaskan apa yang terjadi.

Rapli menghela nafas sabar. "Gua gak mau kalo kejadian di masa lalu terulang lagi tra."

Putra semakin merunduk, jelas dia paham apa yang dibicarakan Rapli, namun dia masih belum mengerti mengapa Fira samapi seperti ini padahal Flora dan dirinya hanya sebatas teman. Mungkin dia harus menjelaskannya nanti.

"Gua percayain Fira sama lo tra, gua berenti kejar dia karna gua tau kalo lo jauh lebih baik dari gua, jangan pernah ulang kesalahan gua dulu, karna gua pastiin lo bakal nyesel." Lalu Rapli pergi, meninggalkan Putra yang semakin dibuat bingung.

******



Fira menatap layar televisi di depannya, namun pikirannya memutar ulang dimana Putra dan Flora di bibir pantai malam itu, sungguh Fira masih tak percaya dan ingin menanyakan hal itu langsung pada Putra.

Tapi mendengar cerita dari sahabat-sahabatnya membuat Fira yakin jika yang dia lihat itu memang benar, setiap kali mengingat kejadian malam kemarin membuat dadanya sesak, lebih dari yang pernah ia rasakan dulu ketika memergoki Rapli dan Flora.

Flora, gadis itu benar-benar membuatnya terganggu, ntah apa yang dia rencanakan dibalik drama yang telah diceritakan Nana kepadannya.

Pintu ruangan dibuka, menampillan sosok cantik dengan raut cemasnya. "Sayang, kamu kenapa bisa begini?" Tanya Shania membelai rambut Fira.


"Tanpa Fira jelasin pasti mom udah tau" Jawab Fira lalu tersenyum simpul.

Shania duduk disamping Fira, menatap anak semata wayangnya dengan khawatir, "dia berulah lagi?" Tanya Shania yang hanya di balas gelengen oleh Fira.

"Ah iya, daddy lagi sibuk di Swiss jadi gak bisa jenguk kamu, tapi kalo kamu mau mommy bisa pindahin kamu ke rumah sakit yang ada di Swiss biar bisa deket sama daddy."

Fira menggeleng, "mom, Fira gak mau lari lagi dari masalah!" Tegas Fira, dia juga tidak akan membiarkan Flora.


"Tolong jangan buat mom cemas sayang, berhenti menyamar dan hidup seperti biasa lagi, mom bakal penuhin semua kemauan kamu." Shania benar-benar tak tega, melihat Fira yang seperti ini.

"Bukan itu yang Fira mau mom, jangan lakuin apapun tanpa sepertujuan Fira, biar Fira yang beresin masalah Fira sendiri."


Shania menghela nafas, mau gimana lagi jika Fira sudah seperti ini, anak semata wayangnya ini keras kepala seperti suaminya.

"Kali ini mom turutin kemauan kamu, tapi kalo mereka melewati batas, jangan cegah mom buat turun tangan beresin mereka."

"Oke siap nyonya"

"Dan juga, kamu harus bicara sama Putra, selesaikan dengan baik, Oke?"

NERDY(X)//RevisiWhere stories live. Discover now