chapter 32

7.2K 350 7
                                    



"AUTHOR POV"



"Flora!!" Panggilan Putra menggema ditelinga Fira. Putra mendekati Flora lalu membantunya berdiri, diikuti sahabat Fira yang lain.

"Kamu apa-apaan sih, Ra?" Putra menatap Fira dengan sorot tak Fira pahami.

"Gak sengaja," Jawab Fira santai dengan tatapan dingin yang di lemparkan kepada Flora.

"Gak sengaja ko sambil ngatain bangsat?" Tanya Nita, "suara lo kedengeran sampe luar, Ra."

"Gue kesini cuma mau minta maaf atas semua perlakuan buruk gue, tapi Fira malah nampar pipi gue terus dorong gue gara-gara tadi siang Putra nolongin gue. Sebenci itu lo sama gue, Ra?" Kata Flora memulai dramanya, "kalo buat dapet maaf dari lo harus tersiksa dulu, gue gak apa-apa kok, Ra. Asal lo maafin gue, ya?"

"Jadi gara-gara tadi siang aku nolongin Flora kamu sampe segininya?" Tanya Putra menatap Fira tak percaya, "aku yang salah kenapa kamu harus nampar terus dorong Flora?"

Fira menggeleng tak percaya, Putra lebih membela Flora dan percaya pada gadis licik itu. "Aku emang dorong dia tapi aku gak nampar dia Al, kamu gak denger dia ngomong apa sebelumnya, Dia--"

"Udalah Ra! gue tau lo cemburu gara-gara Putra nolongin Flora, tapi itu wajar aja kali mereka kan sahabatan," Kata Shela memberi pengertian pada Fira. Jelas Fira tak terima, dia disudutkan padahal Flora yang memulai duluan.

"Lagian cemburu lo berlebihan, Putra cuma nolongin Flora sebagai sahabatnya. Lo pasti bakal lakuin hal yang sama kalo sahabat lo kenapa-napa," Tambah Nita

Fira mulai tersulut emosi, tapi Fira harus mengontrolnya, Flora benar-benar licik. Fira menghela nafas. "Kalian gak tau yang sebenernya, jadi udah jangan di bahas lagi." Kali ini Fira harus mengalah, suasana hatinya benar-benar buruk.

"Tapi Ra, gue tau lo masih kesel. Gue minta maaf kalo dengan nampar pipi gue lo bisa maafin gue lakuin aja, Ra. Gue gak bisa tenang kalo lo belum maafin gue, gue pengen jadi temen lo, Ra." Flora dengan nada yang di buat-buatnya membuat Fira jengah.

"Ra! lo kok jadi kaya gini sih? kesian Flora udah mau berubah tapi lo malah masih dendam sama dia, kasih dia kesempatan." Nita kembali bersuara, Fira benar-benar kesal karna sahabatnya lebih mempercayai Flora.

Fira menatap orang-orang disekitarnya, mereka diam dengan pandangan yang berbeda-beda, Fira berdecih saat menatap wajah sok lugu Flora.

"Asal kalian tau, Flora itu gak akan pernah berubah!! dia itu cuma cari muka depan kalian, biar kalian percaya kalo dia berubah," Kata Fira menatap Flora penuh kebencian.

"lo boleh benci sama gue tapi jangan nuduh gue kaya gitu,Ra. Setiap manusia punya kesempatan buat berubah, gitu juga gue setelah orang tua gue meninggal. Gue-- hiks.." Flora mulai terisak. Harusnya iblis ini jadi artis saja, aktingnya luar biasa sekali.

"Lo bisa nipu mereka dengan drama yang lo buat itu, tapi bagi gue, iblis tetap iblis," Kata Fira dengan nada dingin yang Putra dengar seperti pertama kali dia mengenal Fira.

"Cukup Fira!!" Bentak Putra, "aku tau kamu cemburu, tapi kamu keterlaluan ngatain dia iblis. Dia sahabat aku dari kecil, Ra." Putra menatap Fira dengan marah dan kecewa. Bagaimana perasaan Fira? Setelah ditinggal pergi karna mementingkan Flora sekarang membentaknya demi membela Flora.

Fira tersenyum miring. "Aku emang cemburu liat kamu gendong Flora tanpa peduliin aku, ninggalin aku sendiri dibukit itu. Tapi Al, bukan hanya itu yang buat aku semarah ini sampe dorong dia. Dan percuma aku bilang ke kamu, kan? kamu gak akan percaya."

NERDY(X)//RevisiOnde histórias criam vida. Descubra agora