chapter 31

7.6K 351 2
                                    

LANGSUNG AJA DEH,TAPI JANGAN LUPA VOMENT YA!!!







~~~~~**~~~~~

"AUTHOR POV"


Sebenarnya Fira tak yakin, apa dia harus percaya pada Putra, tapi hatinya tak bisa menolak jika Putra benar-benar tulus mencintainya, Putra tak sama dengan Rapli yang dulu.




"KYAAAA!!!"


Teriakan nyaring seorang wanita membuat Putra dan Fira melepaskan pelukan mereka, mencari sumber suara yang sepertinya tak jauh dari mereka.

"TOLOOOONG!!"

Seru suara yang sama, Putra tak asing dengan suara melengking itu, ia mengenalinnya tapi untuk memastikan Putra segera bangkit dan mencari sumber suara.

"Tunggu disini," Ucap Putra sembari melangkah pergi.

Pandangan Fira mengikuti setiap langkah Putra, sampai Putra menuruni bukit dan hilang dari pandangannya. Fira termenung memikirkan hubungan antara Flora dan Putra.

"Flora!"

Mendengar nama yang dipanggil Putra, Fira langsung bangkit dan pergi menyusul Putra. Tak jauh dari pandangannya, Putra berjongkok di depan gadis yang sedang terduduk memegangi lengan dan kakinya sendiri.

"Lo kenapa bisa jatuh?" Tanya Putra, terdengar nada khawatir seperti saat Putra mengkhawatirkan Fira.

"G-gue kesandung," Kata Flora sambil memegangi kakinya. "Kaki gue sakit banget."

"Kaki lo memar, bisa jalan gak?" Tanya Putra mendapat gelengan lemah dari Flora.

Percayalah Fira sudah sangat hafal dengan drama Flora. Tersandung dan jatuh dari bukit setelah mengintip Putra dan Fira, itu lebih masuk akal bukan? Lihat saja pakaiannya yang kotor dan penampilannya yang berantakan.

"Coba dulu Flo, ayok gua bantu," Kata Putra membantu Flora berdiri dari duduk lesehannya.

"Aa--aawww.. Sakit banget tra, gue gak sanggup jalan." Flora meringis kesakitan dengan memeluk pinggang Putra.

LEBAY!

Fira ingin sekali berteriak di depan gadis itu, tapi ia harus menahannya karna ingin tahu apa yang akan Putra lakukan. Berharap jika Putra membiarkan Flora dan kembali menikmati waktunya dengan Fira.

Tapi tak seperti ekspetasinya, Putra menggendong Flora dipunggung kokoh lelaki yang berstatus sebagai pacar Fira itu, tepat dihadapan Fira sendiri.

"Al.." Panggil Fira tapi Putra berlalu begitu saja, ntah suaranya tak terdengar oleh Putra atau emang Putra yang pura-pura tak mendengar, yang jelas Fira kecewa.

Hanya menatap kepergian Putra, tubuhnya terpaku ditempat dan rahangnya mengatup menahan sesak.

Fira berbalik, berjalan tanpa arah mengikuti kemana kakinya akan membawa Fira, pikirannya sedang kacau dan dadanya terasa sesak seperti terhimpit batu besar.

Apa Putra tak melihatnya?
Apa Putra tak ingat padanya?
Apa Putra tak mendengar panggilan Fira?
Banyak pertanyaan yang berputar dikepalanya, sampai kakinya berhenti membawa Fira kembali ke atas bukit.

Fira terduduk diatas batu besar. "Gue harus nunggu disini, kan?" Tanyanya pada diri sendiri. Ya, Putra menyuruhnya menunggu disini tadi.

"Iblis licik!" Guman Fira menahan kekesalan.

NERDY(X)//RevisiWhere stories live. Discover now