chapter 25

8.7K 387 0
                                    

Cuman mau ngingetin jangan lupa voment,dan maaf kalo banyak typo

Langsung aja kuy!!

~~~~~**~~~~~

"AUTHOR POV"

From night sudah tidak asing lagi bagi sekolah REHS, setiap taunnya acara ini sudah menjadi acara wajib untuk para siswa yang berada di tingkat akhir.

Acara yang bebas untuk di datangi angkatan kelas 10 dan 11 ini menjadikan lapangan sekolah ramai dengan orang-orang berpakaian rapih dan menarik.

Semua orang memusatkan ke tengah panggung, para perempuan yang memekik tertahan dengan tatapan memuja pada Putra yang duduk memangku sebuah gitar.

Tidak sedikit pula yang menatap tidak suka pada Fira yang duduk di samping Putra, dengan pakaian yang menurut mereka sangat tidak pantas untuk di pakai ke acara from night seperti ini, cupu banget.

Tapi Putra dan Fira tak peduli pada tatapan penonton, Putra yang mulai memetik senar gitar mengundang teriakan histeris dari kaum hawa.

Putra menatap Fira dengan senyuman manisnya, mengangguk mengisyaratkan untuk mulai bernyanyi.

Tatapan mata itu teruskan begitu dalam
Seakan-akan menyentuh jantung hatiku
Apakah ini satu isyarat sebuah pesan dari hatimu
Ungkapan semua rasa yang terpendam - fira

Biarkan hati bicara katakan semua rasa kita - fira
Hentikanlah kebisuan membohongi kita -putra
Biar hati yang berjanji dia tak mungkin bisa berdusta - fira
Tentang semua rasa kita tulus dari hati - putra & fira

Senyuman di bibirmu
Slalu tersimpan di hati
Seakan-akan menyentuh mesra jiwaku - putra

Apakah ini satu isyarat
Sebuah pesan dari hatimu
Ungkapkan rasa cinta yang terpendam - fira

Biarkan hati bicara katakan semua rasa kita
Hentikanlah kebisuan membohongi kita
Biar hati yang berjanji dia tak mungkin bisa berdusta tentang semua rasa kita,,,tulus dari hati - fira & putra

Riuh sorak dan tepukan tangan dari para penonton mengiringi Putra dan Fira yang turun dari panggung setelah mengucapkan terima kasih.

"Makin sombong aja tu anak tukang sapu jalanan" Sinis Mega menghunus kan tatapan benci pada Fira.

"Kita harus kasih pelajaran ga, sebelum libur panjang" Usul Dinda yang di angguki setuju oleh Poppy

"Bener, gue gak bisa tinggal diem." Kilatan marah jelas terlihat dari sorot mata Mega

Mega menghampiri Fira yang sedang sendirian mengambil makanan. "Heh bitch!" Panggil Mega langsung menyiramkan minuman berwarna nya ke muka Fira.

Mereka menjadi Pusat perhatian beberapa orang disekitarnya, Fira diam menatap dingin Mega.

"Lo gak tau diri banget ya, lo tuh gak cocok ada disini, lo gak pantes buat Putra yang harusnya nyanyi bareng sama dia itu gue bukan elo" Ucap Mega berapi-api sudah mendorong dorong bahu Fira.

"Sampah kayak lo anak tukang sapu jalanan, gak seharusnya ada disini" Tambah Mega sudah menepuk-nepuk pipi Fira yang masih diam tak membalas.

Mega kesal, mengambil kacamata Fira lalu menginjaknya dan menarik kepangan sebelah kanan Fira. Fira masih diam mengatupkan rahangnya.

"Jangan lo kira gue gak bisa liat wajah dempul tebel lo itu kalo gak pake kacamata." Imbuh Fira menyunggingkan senyum sinis merendahkan Mega.

Mega tersulut emosi melayangkan tangan kiri nya hendak menampar Fira namun berhasil ditahan oleh Putra yang baru saja datang.

NERDY(X)//RevisiWhere stories live. Discover now