chapter 30

8.1K 358 3
                                    




~~~~***~~~~

"AUTHOR POV"






Flora termenung, Putra adalah cinta pertamanya dan perasaan Flora masih sama seperti dulu, andai saja Flora tak pergi ke luar negeri menyusul Rapli mungkin sekarang dirinya masih berstatus pacar Putra.

Hanya Putra yang dia punya sekarang, Putra satu-satunya alasan Flora disini, tapi mengetahui bahwa Fira dan Putra memiliki hubungan membuatnya resah, lagi-lagi saingannya Fira.

"Putra!" Panggil Flora cepat saat matanya menangkap lelaki yang sedang ia pikirkan itu sedang menaiki anak tangga.

Melihat Putra tak melanjutkan langkahnya dengan segera Flora menghampiri Putra.
"Senggang gak hari ini?" Tanya Flora.

"Gua mau ngajak jalan Fira, kenapa?"

Flora mengeraskan rahangnya.
"Tadinya gue mau ngajakin lo jalan, tapi kalo lo mau jalan sama Fira, yaudah."

"Lain kali aja ya, kalo sekarang gue pengen ngabisin waktu berdua doang sama Fira, " Ucap Putra seraya tersenyum.

"Oke, gue ngerti, " Kata Flora dengan balas tersenyum kecut, "tapi bener ya nanti jalan sama gue. Masih kangen gue tuh, tau!"

"Iya deh, gimana nanti aja." Putra hendak melanjutkan langkahnya tapi Flora menahan tangan Putra.

"Kalo boleh tau, lo mau jalan kemana?" Tanya Flora masih dengan mencekal tangan Putra.

"Tempat spesial," Jawab Putra tersenyum pongah.

Flora cemberut, "yaudah deh." Pasrah gadis itu.

Saat hendak menuruni anak tangga Flora hampir saja terjatuh kalo Putra tak menahan pinggangnya, membuat Flora tersenyum manis menatap Putra.

"Sorry!" Ucap Putra langsung menjauhkan Flora.

Tanpa keduanya sadari, 3 pasang mata memperhatikan aksi keduanya sedari tadi di ambang pintu yang langsung menghadap tangga.

Fira langsung menegakkan tubuhnya, kembali duduk dipinggir tempat tidur dengan perasaan berkecamuk, dan berusaha berpikir baik.

"Bener-bener kudu dikasih pelajaran tu si idiot!" Kesal Nana, ikut duduk disamping Fira.

"Ck.Na jangan bikin tambah salah paham deh," Decak Shela, "gua yakin Ra kalo Putra mau jelasin semuanya, jadi kita harus bersikap gak liat apa-apa sampe dia sendiri yang jujur."

Nana mendelik tak tahan. "Awas aja kalo tu si idiot bikin lo kit ati Ra, gua bunuh pake cara sadis sampe arwahnya gak diterima di dunia mana pun." Gerutu Nana berapi-api.

Ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka, sudah yakin kalo itu Putra. "Fira," Panggil Putra lalu membuka pintu kamar.

"Mau ngapain lo?" Tanya Nana sinis, membuat Putra memutar bola matanya dan berdecak.

"Gua mau ngomong sama cewek gua, lo berdua bisa pergi!" Tegas Putra dengan nada tak terbantahkannya membuat Nana dan Shela segera bangkit dan meninggalkan kamar.

"H-hheh!!" Panggil Nana menguasai diri agar tak terlihat takut, "awas lu kalo macem-macem sama sepupu gue!" Ancam Nana lalu ditarik paksa oleh Shela.


Putra menatap lembut Fira, aura intimidasinya lenyap begitu saja saat melihat gadis yang duduk dipinggir tempat tidur sambil merunduk memainkan jari-jarinya.

NERDY(X)//RevisiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora