Mereka Yang Dicintai Allah

3.5K 202 0
                                    

Karakteristik
      Mereka Yang Dicintai Allah
     (Syaikh Abdul Adzim Al Khalafi)

Al-Mutawakkilun
Orang Yang Bertawakal

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."(Ali Imran: 159).

Hal-hal yang harus dipahami terkait tawakal kepada Allah adalah:

Bertawakal kepada Allah maknanya adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah.

Allah mengendalikan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya.

Allah tidak akan menentukan suatu ketentunan apapun bagi hamba yang beriman, kecuali ketentuan itu merupakan suatu yang baik untuknya.

Sebagian Salafush Shalih mengatakan, “Tawakal kepada Allah adalah setengah agama.”

Penjelasannya adalah bahwa agama itu ada dua bagian: ibadah dan memohon pertolongan.

Demikian ini berdasarkan firman-Nya: “Hanya kepada-Mu kami beribadah, dan hanya kepada-Mu jugalah kami memohon pertolongan.” (Al-Fatihah: 5).

Sehingga benarlah bahwa seseorang yang bertawakal, pada hakikatnya mereka memohon pertolongan kepada Allah.

Tawakal kepada Allah merupakan keutamaan yang agung:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Att-Thalaq: 3).

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini bahwa dua kekasih Allah (Nabi Muhammad dan Ibrahim) dimusuhi oleh orang-orang yang tidak dapat dilawan, kemudian keduanya bertawakal kepada Allah dengan mengucapkan doa: “Hasbunallahu wa ni’mal wakil”(cukuplah Allah menjadi penolong dan sebaik-baik pelindung bagi kami), sehingga Allah mencukupkan keduanya dari musuh-musuhnya.

Sesungguhnya Allah tidak menghendaki datangnya kemudahan, kecuali untuk hamba-hamba-Nya yang mau berikhtiyar (usaha).

Para ulama’ salaf sepakat bahwa Al-Quran mewajibkan untuk menghadirkan sebab-sebab sebagaimana wajibnya bertawakal.

Karena Allah dan Rasul membenci orang-orang yang malas, yang enggan untuk berusaha.

Bukankah kita tahu bahwa para Nabi juga bekerja, sekalipun doa mereka mustajab.

Sebagai contoh adalah dalam masalah rizki, Allah berfirman: “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (Adz-Dzariat: 22).

Kemudian Allah menjelaskan hal itu dalam ayat lainnya:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا

فِي الأرْض ِوَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ

وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al Jumu’ah: 10).

Maka kesimpulannya: Seorang yang mengharap rizki, maka wajib berusaha dan bertawakal.

Demikian halnya seorang pelajar yang mengharap pringkat, maka ia harus menghadirkan sebab kesuksesan, yaitu belajar sungguh-sungguh.

و الله المستعان......😊

Yuk Belajar Islam!Where stories live. Discover now