Digantung? Kasian Deh!

2.8K 214 2
                                    

Digantung? Kasian Deh!

🌾🌾🌾

Pernah nggak, merasa sangat sibuk sampai saat bertemu kasur langsung tak sadar?

Pernah nggak, kegiatanmu terlampau padat sampai terasa tak ada habisnya?

Pernah nggak, seakan-akan masalahmu itu terus beranak hingga tak kunjung selesai?

Produktif? Bagus. Kamu memanfaatkan waktumu (katanya) untuk kebaikan. Untuk manfaat kepada orang-orang. Untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan tentram.

Kamu yakin? Bolehkah aku bertanya?

Dalam kesibukanmu itu, sudah berapa kali shalat kau akhirkan?

Dalam rapat rutinmu itu, sudah berapa kali kamu tak sengaja berduaan?

Dalam netmeet tiada henti itu, sudah berapa detik waktu tilawahmu hilang?

Dalam kepanitiaanmu yang hebat itu, sudah berapa kali kesempatan dhuha dan tahajudmu termakan? Entah karena lupa atau kecapekan?

Dalam persiapan acara kerenmu itu, sudah berapa banyak waktu yang seharusnya kamu luangkan untuk-Nya, namun terkonversi menjadi untuk dunia?

Perjuanganmu semu! Semua cinta yang kamu curahkan di dalamnya, apa saja, itu semua tak bermakna. Jika urusan duniamu seakan merebut waktumu untuk-Nya.
Dunia itu menipu! Ketika kamu mengikutinya, ia tak akan pernah berhenti. Ketika kamu menyelesaikan satu masalahnya, yang lain kerap muncul tanpa henti. Mengerti kan sakitnya digantung? Mengambang tanpa kepastian? Itulah rasanya bervisi dunia!

Teorinya, ketika kita sedang berjalan dalam urusan dunia. Maka kita seharusnya berlari pada urusan akhirat! Bukan sebaliknya. Sibuk di dunia berarti lebih sibuk dengan akhirat. Bukan vice versa!

"Tapi kan, semua pengorbanan ini untuk kebaikan.."

Bohong!

Kamu berucap perjuangan untuk memperjuangkan kebaikan. Namun perintah yang Maha Baik saja tidak kamu laksanakan.

Kamu bilang rapatmu untuk lebih banyak memberi kebermanfaatan. Tapi larangan yang Maha Bermanfaat saja kamu abaikan.

Kamu tegaskan acara dan kepanitiaan itu ditujukan untuk Indonesia yang lebih hebat di masa depan. Ohiya? Kamu ingin memperbaiki Indonesia dengan cara mengurangi waktu untuk penciptanya?

Kamu bilang sibuk ini, kamu bilang ribet itu. Sampai lelah pikiran, fisik, dan hati. Haloo, pernahkah hal itu memotivasimu untuk mengadu kepada Maha Pembolak-balik hati?

Kawan, semakin kita sibuk dengan urusan dunia, seharusnya semakin sadar pula kita untuk lebih banyak berduaan dengan-Nya. Cobalah untuk sedikit demi sedikit menggeser prioritasmu. Dari urusan dunia yang mengikatmu dengan cinta semu, menjadi tujuan akhirat yang seharusnya menjadi satu-satunya tempat merindu.

Sempatkan dhuha di tengah rapatmu, meminta kemudahan kepada-Nya. Istirahat sejenak di tengah rutinitas kegiatanmu, luangkan untuk melantunkan ayat-Nya. Luangkan 30 menit dalam nyenyak tidurmu, untuk tahajud di sepertiga malam meminta petunjuk-Nya.

Kosongkan hatimu sejenak, keluarkan seluruh urusan dunia beserta isinya. Tuangkan ke dalamnya Asmaul Husna, yang akan membawamu menikmati romansa keindahan mengaduh dan berserah diri kepada-Nya.

Itulah yang memudahkan semuanya! Memberkahkan waktumu, mempercepat urusanmu, menghilangkan penat dalam kepalamu.

Tidak percaya? Coba saja.

Atau kamu tetap mau seperti itu, menuruti urusan dunia yang tiada rehat? Digantung oleh sesuatu yang bahkan menjauhkanmu dari taat?

Memangnya orientasi mana yang harus kamu pegang erat?

Dunia, atau akhirat?

Yuk Belajar Islam!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora