Ujian Itu Lezat

2K 134 4
                                    

"Tiada seorang mukmin tertimpa suatu kesusahan, kepayahan, kelelahan, dan rasa sakit, hingga tertusuk duri sekalipun, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari dosa-dosanya." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lain-lainnya)

Tidak ada satu pun yang ingin diuji dengan sakit, kesusahan, dan ujian berat lainnya.

Namun, ketahuilah saudaraku, sungguh buah dari ujian itu lezat.

Ia memiliki faidah-faidah yang luar biasa.

Ia hadir dalam kehidupan, sebagai sebuah ladang kebaikan dan kemenangan, serta penghapusan dosa.

Simaklah faidah-faidah dari ujian!

1. Lezatnya Kemenangan

Sesungguhnya Allah telah menentramkan mata para sahabat dengan kemenangan setelah sebelumnya mereka hanya menjadi orang-orang yang lemah dan tak berdaya.

Betapa indahnya perjalanan seseorang yang berjuang dan berusaha, kemudian pada akhirnya ia menang dan jaya.

Bilal bin Rabah r.a. dihina orang-orang yang menyembah berhala dan Allah SWT mengetahui bahwa Bilal senantiasa mengatakan, La ilaha illallah.

Dia juga melaksanakan salat, menginginkan Allah dan negeri akhirat.

Allah juga melihatnya tatkala dia diseret, lalu batu-batu besar diletakkan di atas badannya, sementara dia tetap mengatakan Ahad, Ahad.

Sebenarnya Allah SWT sangat berkuasa, untuk membinasakan para durjana itu, dan Dia sangat berkuasa untuk membebaskan Bilal.

Akan tetapi, Allah hendak menguji Bilal.

Setelah itu Bilal pun akhirnya menang di atas kekufuran.

Keyakinannya semakin kokoh, dia juga diberi petunjuk dengan hidayah Allah SWT.

Akhirnya, dia pun menjadi salah seorang tuan yang disegani.

Bilal bin Rabah sangat terkenal sampai sekarang ini, sementara para musuhnya sangat tidak dikenali sampai sekarang ini.

Kaum Muslimin di Mekah, Sudan, Irak, Indonesia, dan setiap negeri yang disebut kalimat La ilaha illallah mengenal Bilal bin Rabah r.a.

Kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia mengenalinya karena dia adalah muazin pertama.

Oleh karena itu, tatkala Rasulullah Saw. memasuki kota Mekah pada hari penaklukan Mekah, Rasulullah menyuruh Bilal r.a untuk mengumandangkan azan.

Bilal pun naik ke atas Ka'bah.

Dia naik lalu mengumandangkan azan, sehingga kaum musyrikin menjadi murka kepada Rasulullah Saw.

Mereka mengatakan, "Lihatlah hamba murahan itu, sekarang dia sudah menjadi raja dengan La ilaha illallah."

Perhatikanlah seorang mukmin yang bertakwa dan rendah hati, tatkala ia naik ke atas bangunan lalu mengumandangkan azan supaya telinga manusia mendengarnya.

Coba kalian lihat, orang yang pernah kalian seret dengan batu-batu besar, kalian pernah menghinanya, memukuli, dan mengolok-oloknya.

Sekarang pada hari kemenangan dia mengumandangkan azan, maka seluruh dunia pun mendengarnya dan masa pun seolah terdiam karena azan Bilal r.a.

2. Pahala yang Besar

Dalam kitab Ash-Shahihain dari hadis Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata, "Aku masuk rumah Rasulullah, sedang beliau terkena sengatan yang sangat keras. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya engkau benar-benar disengat dengan sengatan yang sangat keras?" Beliau bersabda, "Iya." Aku berkata lagi, "Yang demikian karena engkau akan mendapatkan dua pahala?" Beliau berkata, "Iya, sesungguhnya aku juga disengat sebagaimana dua orang di antara kalian disengat."

Rasulullah Saw. bersabda kepada Abdullah bin Mas'ud, "Tidaklah seorang mukmin ditimpa musibah mulai dari kegalauan, kesedihan, kegelisahan, atau kesusahan bahkan sampai duri yang menusuknya melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya." Allah akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana daun pepohonan yang berguguran."

Coba perhatikan cobaan yang bersamanya ada pahala dan ganjaran, maka tabahkanlah hati Anda dengan mengharap pahala dari Allah semata dalam musibah yang menimpa Anda, baik itu berupa kegalauan, kesedihan, kegelisahan, bahkan sampai kepada panas terik matahari.

3. Ketinggian Derajat

Allah SWT menghendaki di balik ujian yang Anda terima itu untuk meninggikan derajat dan Allah sama sekali tidak ingin merendahkan Anda.

Apabila Allah mengetahui bahwa Anda menginginkan-Nya dan negeri akhirat, maka Allah akan meninggikan derajat Anda dengan ujian dan cobaan.

4. Pendidikan Langsung Dari Allah

Allah hendak mengajarkan pelajaran ibadah yang sangat berharga dan tidak bisa dilupakan kepada Anda.

Karena dengan cobaan itu Anda akan merasa hina, rendah hati, budi pekerti juga akan semakin indah dan luhur.

Maka, apabila diuji dengan penyakit atau dididik dengan sebuah musibah, baru Anda merendah dan menyerahkan ketundukan dan kepatuhan hanya kepada Allah yang Maha Esa lagi Mahatunggal.

5. Belajar Sabar

Anda akan mendapatkan pelajaran kesabaran yang sangat matang, yaitu sebuah madrasah yang sangat besar yang hendak diberitahukan oleh Rasulullah Saw. kepada segenap manusia.

Oleh karena itu, Imam Ahmad mengatakan, "Aku merenungkan makna kesabaran di dalam Al-Quran, maka aku mendapatkan lebih dari sembilan puluh tempat."

Para ulama mengatakan, "Barangsiapa yang mengendarai sabar, maka dia akan sampai pada ridha."

Umar bin Khattab mengatakan, "Kita telah hiasi kehidupan kita yang paling baik dan layak dengan sabar."

Sebagian orang saleh mengatakan, "Tatkala kita bersabar, maka kita akan berhasil. Barangsiapa yang tidak bersabar, maka dia tidak akan mendapatkan keuntungan, tidak akan memeroleh hikmah, tidak akan mempunyai batas akhir, dan tidak akan mempunyai tujuan inti yang dia harapkan selama ini."

Apabila hal ini sudah diketahui, maka wahai para hamba Allah, kita harus bersabar dalam setiap musibah yang menimpa dan kita harus juga mengharapkan pahala dari Allah semata.

Dalam hadis Shahih Muslim, hadis dari Shuhaib r.a. marfu' dinyatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Sungguh indah kehidupan seorang mukmin itu. Sesungguhnya semua urusannya itu adalah kebaikan. Apabila dia diuji dengan kenikmatan, maka dia akan bersyukur, dan itu sangat baik untuknya dan apabila dia diuji dengan kesengsaraan, maka dia akan bersabar, dan itu sangat baik untuknya dan hal itu hanya diberikan kepada orang yang beriman saja."

Maka, bersabarlah Anda dalam setiap musibah yang menimpa. Karena kemenangan akan bersama Anda, insya Allah.

Di antaranya Anda harus bersabar pada setiap orang yang telah mendahului.

Mulai dari keluarga maupun kaum kerabat dan pada setiap perkara yang menimpa tubuh Anda, mulai dari tidak berfungsinya sebagian panca indera dan di atas semua itu Anda harus mengharapkan pahala dari Allah SWT.

📝 Abdul Hakim El Hamidy

Yuk Belajar Islam!Where stories live. Discover now